Aldon

Samosir

Aldon Samosir

Guru dari Kampoeng

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Selasa, 21 Oktober 2008

MASTER TEACHER DAN LAPTOP

Selasa, 14 Oktober 2008

SERTIFIKASI GURU

SECARIK HARAPAN BERNAMA SERTIFIKAT PENDIDIK

Aldon Samosir, S.Pd. Tahun ini, terdaftar sebagai peserta sertifikasi guru dari Kabupaten Toba Samosir. Mungkin aku bakal menjadi guru professional meski hanya di atas kertas. Kulihat sebagian rekan-rekanku yang sudah menerima sertifikat pendidik profesional ternyata belum juga menyesuaikan sertifikat yang diperoleh dengan kinerjanya.
O, baru aku ingat sekarang, mereka masih hanya memiliki sertifikat, rekening mereka yang mungkin sudah bertahun mengendap di bank saja mungkin akan ditutup karena kehabisan isi dipotong pembabat rumput milik bank.
Memang, secarik kertas yang diterima merupakan pengakuan sebagai GURU PROFESIONAL. Pertanyaan, " Seriuskah pemerintah memperhatikan kesejahteraan guru". Rekeningku yang kupersiapkan untuk menampung tunjangan profesiku pun sudah hampir habis terpotong biaya administrasi yang kejam itu.
Meski begitu, rasa khawatirku tentang hasil portofolio yang kukirim ke UNIMED selalu terbawa dalam mimpi. Jangan-jangan ada instrumen dan bukti yang salah. Wah, bagi bom waktu saja. Jangan-jangan aku tidak lulus.
Ingat Portofolio, aku jadi ingat apa yang telah ku lakukan menyusun bundel-bundel itu. Aku telah menghabiskan banyak energi mengurusi dokumen yang telah kuperoleh sejak 10 tahun lalu. Tapi sudahlah itu semua sudah berlalu, rasa lelah sudah tertinggal, jauh meninggalkan masa laluluku yang selalu suram.
Apapun ceritanya aku telah memilih menjadi guru. Sertifikat itu bukanlah bekalku mengabdi.Guru professional tidak semata-mata menunggu rekeningnya dijatuhi durian runtuh, melainkan karya nyata sebagai seorang GURU PROFESIONAL yang pantas mendapat penghargaan yang setimpal dari pemerintah, Meski tanpa sertifikat Guru Profesional.

SEMOGA BERUNTUNG

MENINGKATKAN KUALITAS GURU BAHASA INDONESIA DENGAN MENGEMBANGKAN KECERDASAN GANDA

Berbagai sinyalemen, dugaan, dan fakta menyatakan
bahwa mutu pendidikan dan pembelajaran di Indonesia rendah, bahkan
sangat rendah. Hasil survai Political and Economic Rick Consultancy
(PERC) yang berpusat di Hongkong menunjukkan bahwa di antara 12 negara
yang disurvai, sistem dan mutu pendidikan Indonesia menempati urutan 12
di bawah Vietnam (Tim BBE, 2001)
Salah satu indikasi dapat dilihat dari nilai rata-rata UAN selama
sepuluh tahun terakhir juga menunjukkan bahwa prestasi belajar
siswa-siswa Indonesia tergolong rendah.
Kondisi objektif di lapangan memang menunjukkan
tanda-tanda masih kurang atau rendahnya profesional, antara lain:
(1) Masih banyak guru bahasa Indonesia yang bertugas di SD/MI maupun di
SMP/MTs dan SMA/MA yang tidak berlatar pendidikan sesuai dengan
ketentuan dan bidang studi yang dibinanya. 2) Masih banyak guru yang memiliki kompetensi keilmuan dan profesionalitas rendah

dan memprihatinkan;
(3) Masih banyak guru yang kurang terpacu dan termotivasi untuk
memberdayakan diri, mengembangkan profesionalitas diri dan
memuthakirkan pengetahuan mereka secara terus menerus- menerus dan
berkelanjutan meskipun cukup banyak guru Indonesia yang sangat rajin
mengikuti program pendidikan.
(4) Masih banyak guru yang kurang terpacu, terdorong dan tergerak
secara pribadi untuk mengembangkan profesi mereka sebagai guru.
Para guru umumnya masih kurang mampu menulis karya ilmiah bidang
pembelajaran, menemukan teknologi sederhana dan tepat guna bidang,
membuat alat peraga pembelajaran, dan atau menciptakan karya seni.
(5) Hanya sedikit guru Indonesia yang secara sungguh-sungguh, penuh
kesadaran diri dan kontinu menjalin kesejawatan dan mengikuti
pertemuan–pertemuan untuk mengembangkan profesi . Kelima hal di atas
setidak-tidaknya merupakan bukti pendukung bahwa mutu profesionalitas
guru di Indonesia masih rendah.
Kecerdasan Ganda (Multiple Intelligences) Salah satu
usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas guru bahasa
Indonesia adalah dengan cara mengembangkan kecerdasan ganda yang telah
dicetuskan Howard Gardner.
Gardner mendefinisikan intelegensi sebagai kemampuan memecahkan
persoalan dan menghasilkan produk baru dalam suatu latar yang
bermacam-macam dan dalam situasi yang nyata (1983;1993).
Suatu kemampuan dapat disebut intelegensi bila menunjukkan suatu
kemahiran dan keterampilan seseorang untuk memecahkan persoalan dan
kesulitan yang ditemukan dalam hidupnya.
Salah satu tanda tingkah laku intelegensi manusia
adalah kemampuan untuk menggunakan simbol dalam hidup Misalnya
intelegensi linguistik dengan bahasa fonetik, intelegensi
matematis-logis dengan bahasa komputer, intelegensi visual dengan
bahasa ideografik, intelegensi kinestik-badani dengan bahasa tanda,
intelegensi musikal dengan sistem notasi musik, intelegensi
interpersonal dengan bahasa wajah dan isyarat, dan intelegensi
intrapersonal dengan simbol diri.
Hal itu sesuai dengan UU Guru dan Dosen Bab IV Pasal 8
yang menyatakan bahwa “Guru wajib memiliki kualifikasi akadmik,
kompetensi, sertifikat pendidikan, sehat jasmani dan rohani, serta
memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional”.
Parameter profesi bagi seorang guru yang sesuai dengan
Undang-Undang Guru dan Dosen Nomor 14 Tahun 2005 adalah guru wajib
memiliki loyalitas dan dedikasi, kualifikasi akademik, kompetensi,
sertifikat pendidik, tanggung jawab, sehat jasmani dan rohani, serta
memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
Untuk dapat menjadi pendidik yang profesional dan mewujudkan tujuan
pendidikan nasional, guru perlu mengembangkan kecerdasan ganda sebagai
bekal untuk mengabdikan diri dalam dunia pendidikan
Secara ideal guru bahasa Indonesia adalah orang yang memiliki
kecerdasan linguistik, yaitu kecerdasan yang berkaitan dengan kemampuan
berbahasa baik secara lisan maupun secara tulis.
Seorang guru disarankan harus dapat mengetahui semua
latar belakang kecerdasan yang dimiliki anak didik, mengembangkan model
mengajar dengan berbagai kecerdasan (bukan hanya dengan kecerdasan yang
menonjol pada diri guru), dalam mengevaluasi kemajuan siswa, guru perlu
menggunakan berbagai model yang cocok dengan kecerdasan ganda.
Agar dapat melaksanakan tugas-tugas di atas dengan baik dan
profesional, guru bahasa Indonesia dapat melakukan pengembangan
kecerdasan ganda, misalnya dengan melakukan aktivitas yang mencirikan
berbagai jenis kecerdasan yang dimiliki oleh setiap orang.
Aktivitas tersebut dapat memungkinkan setiap kecerdasan yang dimiliki
guru dapat berkembang sehingga dalam pembelajaran semakin menarik dan
penuh daya pesona bagi anak didik.
Penguasaan berbagai metode pembelajaran dapat
menempatkan guru bahasa Indonsia berfungsi sebagai pendidik, pengajar,
pembimbing, pelatih, penasihat, pemba- haru, model dan teladan,
pribadi, peneliti, pendorong kreativitas, pembangkit pandangan, pekerja
rutin, pembawa cerita, pemindah kemah, aktor, emansipator, evaluator,
pengawet, dan kulminator sehingga anak didik dapat berhasil secara
optimal (Mulyasa, 2005). Guru bahasa Indonesia
yang ideal itulah, yang dapat menjalankan tugasnya membawa pan-dangan
dan pikiran baru yang lebih komprehensif, akomodatif dan humanistis
serta menyegarkan sekaligus menantang dalam pembelajaran bahasa
Indonesia.

Apresiasi Sastra

APRESIASI sastra hakikatnya sikap menghargai sastra secara proporsional (pada tempatnya). Menghargai sastra artinya memberikan harga pada sastra sehingga sastra memiliki ”kapling” dalam hati kita, dalam batin kita. Dengan menyediakan ”kapling” dalam hati untuk sastra, kita secara spontan menyediakan waktu dan perhatian untuk membaca karya sastra. Lama kelamaan dari ”kapling” itu dapat bertumbuhan buah cipta sastra itu dalam berbagai bentuk dan wujudnya sebagai sikap apresiatif terhadap sastra.

Pada tataran pertama, wujud sikap apresiatif adalah gandrung dengan kata-kata ”nan indah” dalam arti yang luas. Kita menjadi peka akan nilai-nilai yang terkandung dalam teks sastra itu (yang memang bermutu; kalau teks sastra itu tidak bermutu, jelas tidak dapat dihargai). Kita seolah-olah mampu memberikan harga kepada teks sastra itu dalam arti kita memperoleh sesuatu yang berharga darinya. Setelah membaca teks sastra dengan penuh perhatian, kita dapat membayangkan kehidupan di luar kita yang sebelumnya tak terbayangkan. Kita cermati teks sajak sederhana berikut ini.


PEMANDANGAN DI DAPUR

Di dapur
Ikan-ikan tergeletak
Terpotong-potong
Daging sapi atau ayam
Tergelatak
Dan terpotong-potong

Dan di meja
Pisau tajam
Darah beku dari ikan
Dan daging yang terpotong-potong

Alangkah buas manusia

Kemudian periuk mendidih
Api mengepulkan asap
Kuali panas berkobar-kobar
Dan minyak goreng berbunyi

Kita masukkan telor
Berisi calon anak bebek dan ayam
Kita goreng jadi makanan

Anak-anak, bayangkan
Berapa ribu nyawa
Sebelum kita makan
Berapa ribu nyawa hewan
Kita cabut dari badannya
Tiap kali kita makan

Anak-anak, bayangkan
Kalau tiap hari kita bunuh mahluk Tuhan
Masihkan kita harus berperang
Bunuh-membunuh sesama kita?
Anak-anak, bayangkan!

(Abdul Hadi W.M.1983. Mereka Menunggu Ibunya. Jakarta: Balai Pustaka)


Teks sajak di atas mengingatkan kita akan perilaku ”kejam” kita terhadap binatang walaupun hal itu sebagai mengikuti sunatullah. Pikiran yang terungkap dalam sajak itu adalah pikiran yang semata-mata disemangati oleh kehendak mencintai sesama makhluk hidup. Cinta sesama manusia saja kini semakin berkurang, apalagi sesama mahluk hidup. Kenyataan hidup sehari-hari yang disajikan oleh televisi melalui tayangan Brutal, Tikam, misalnya, menunjukkan semakin menipisnya rasa cinta sesama manusia itu.

Kita disebut memiliki daya apresiasi dalam tataran yang lebih tinggi kalau kita menemukan ”harga” pikiran sang penyair dan menempatkan sajak itu pada kedudukan sebagai pengontrol dan pengendali laku batin kita sebagai manusia. Dengan begitu, teks sastra itu menjadi berharga bagi pengayaan batin kita dalam menghadapi kehidupan. Tentulah, sajak itu buah penghayatan penyair atas sebuah kenyataan dan buah penghayatan itu menyadarkan kita akan semakin berkurangnya perasaan cinta sesama dalam kehidupan batin kita sebagai manusia. Dapat dikatakan bahwa apresiasi itu dapat menumbuhkan penghargaan terhadap sesuatu yang bersahaja yang seperti sia-sia tetapi sarat makna. Dalam kata-kata Goenawan, kita baca potongan sajak tentang poci yang sayang judulnya terlupa, yang isinya mengungkapkan ihwal kebermaknaan sesuatu yang sederhana, keramik tanpa makna, dalam sebuah pertanyaan yang sedikit menggugat,” apa yang berharga dari tanah liat ini, selain ilusi, sesuatu yang kelak retak, dan kita membikinnya abadi”. Prof. Teeuw menyebutnya sebagai upaya memberikan harga kepada sesuatu yang sia-sia.

2
Apresiasi sastra mengakrabkan kita dengan kehidupan. Mengakrabkan kita dengan kehidupan berarti mendekatkan kita dengan berbagai realitas (kenyataan) yang terjadi dalam kehidupan. Akrab dengan realitas kehidupan itu sudah dengan sendirinya, sebab kita ada dalam kenyataan kehidupan itu. Yang sudah dengan sendirinya itu seringkali tidak disadari. Pernahkah kita membayangkan kehidupan ikan sebelum ikan itu dikalengkan sebagai makanan yang siap saji? Di sinilah persoalannya. Kita ada bersama realitas kehidupan itu, tetapi kita seringkali alpa menyadarinya. Kita cermati sajak berikut ini.

IKAN DALAM KALENG

Kita pergi ke toko
Kita beli ikan kaleng
Kita buka
Kita lihat isinya

Setumpuk ikan
Dengan saus tomat
Tak berdaya
Tak bisa lagi berenang
Atau mengejar cahaya

Tak bisa lagi bermain
Dengan gembira
Air dan kolam telah jauh
Nyawanya dicabut dari tubuh

Tapi kita berkata:
Ah, ini santapan gurih
Dan enak luar biasa

Tak dapatkah
Kita berpikir
Barang sejenak:
Rasa gurih dan enak
Yang kita peroleh
Adalah karena membunuh
Binatang kecil
Tak berdaya

Anak-anak
Tak dapatkah
Kita berpikir
Barang sejenak?

Mungkin ada di antara kita yang berpikir dan bertanya-tanya tentang posisi manusia sebagai makhluk tertinggi yang baginya disediakan oleh Tuhan alam binatang dan tumbuhan sebagai bahan makanan. Pikiran seperti itu bukan tidak ada benarnya bahkan memang begitulah seharusnya. Yang diingatkan oleh sajak itu adalah ihwal kerakusan manusia, sikap melampaui batas itu yang kita kenal sebagai keserakahan. Eksploitasi alam tanpa perencanaan yang matang adalah salah satu sikap yang melampaui batas itu yang antara lain, mengganggu keseimbangan ekologis. Dalam konteks itulah benarnya pernyataan bahwa manusia itu seringkali berbuat berlebihan yang dapat menimbulkan kerusakan di bumi dan langit sebagaimana diingatkan dalam Alquran.

Sastra itu hakikatnya penghayatan terhadap kehidupan. Sebagai hasil penghayatan sang pengarang terhadap kehidupan, dengan sendirinya pembacaan atas teks sastra itu dapat mendekatkan kita kepada kehidupan itu, mengenalkan kita lebih nyata dan dekat akan ihwal kehidupan tersebut. Ada sebuah cerita pendek yang tampaknya ”mendekatkan” kita kepada salah satu wujud kehidupan di sebuah perkampungan kumuh di ibu kota. Cerpen itu ditulis oleh seorang penyair tersohor, Sutardji Calzoum Bachri, dengan judul Ayam. Kenyataan hidup yang ditampilkan dalam cerpen itu adalah kemiskinan orang-orang pinggir kali yang bertetangga dengan orang-orang berada dari kelas sosial yang lebih tinggi di pemukinan orang setengah kaya. Ceritanya berkisar pada ikhtiar seorang lelaki yang setengah kaya akan membuang ayamnya yang mati. Begitulah, ketika si lelaki itu melemparkan bangkai ayamnya ke kali tiba-tiba saja seorang perempuan kurus kering terjun ke kali dan berhasil mendapatkan bangkai ayam itu. Si lelaki terpana dan berusaha mengejar perempuan yang sudah membawa bangkai ayam itu. Terjadi rebutan bangkai ayam antara si perempuan dan si lelaki. Lalu, si lelaki mengeluarkan uang seribuan untuk pengganti bangkai ayam miliknya itu. Si lelaki akhirnya membawa bangkai ayamnya itu dan tidak jadi membuangnya di kali karena membuang bangkai ayam ke kali berarti sama dengan menghadiahkan bangkai ayam itu kepada si papa. Lelaki setengah kaya itu menyimpan ayam mati itu di tempat sampah yang kosong di kantornya. Keesokan harinya, si lelaki itu mendengarkan percakapan pegawai rendahan kantor itu sesama temannya tentang ayam mati yang disimpan lelaki separuh baya itu di tempat sampah kosong dengan menyatakan anggapan bahwa si lelaki itu malu-malu untuk memberikan bangkai ayam itu kepada mereka. Rupanya bangkai ayam itu dimasak dan dibagikan. Si lelaki itu terkejut kalau bangkai ayam yang dibuangnya telah dimasak dan dimanfaatkan oleh pegawai rendahan kantor, bahkan dinyatakannya sebagai masakan yang amat lezat.

Kenyataan hidup yang didekatkan kepada kita melalui cerpen itu adalah kemiskinan yang amat menyesakkan hati. Dalam konteks cerpen ini, dikemukakan bagaimana manusia tidak dapat berpikir panjang akan ihwal bangkai ayam yang menjijikan bagi orang setengah kaya dan melezatkan bagi orang miskin. Melalui cerpen itu, kita disadarkan bahwa yang sudah tidak berarti bagi kita masih berarti bagi yang lain, yang lebih miskin. Kita ingat bagaimana pakaian bekas yang ”diimpor” dari negeri kaya ke negeri kita yang rakyatnya miskin menjadi barang dagangan. Pakaian bekas yang dibuang itu diberi harga. ”Bangkai pakaian” itu menjadi rebutan di Jakarta dan kota besar lainnya untuk diperjualbelikan. Tragis.


3
Mengapa apresiasi sastra itu penting? Kenyataan berikut menunjukkan hal itu. Pengajaran bahasa di SD pun kini ”didampingi” dengan apresiasi sastra. Penyusun kurikulum pembelajaran bahasa sudah mencantumkan secara eksplisit apresiasi sastra itu. Kita menghadapi kesulitan bagaimana apresiasi sastra itu diajarkan kalau yang harus melaksanakannya belum memiliki sikap apresiatif terhadap sastra.
Di awal karangan ini sudah ditegaskan ihwal apresiasi sastra itu sebagai sikap menghargai sastra. Menghargai sastra berarti memberikan harga kepada sastra. Dengan memberikan harga kepada sastra itu, kita berusaha menjadikan sastra itu bermakna bagi kehidupan. Hal ini berarti bahwa kita yakin dan percaya bahwa sastra itu berguna. Tanpa kepercayaan dan keyakinan itu tidak mungkin terwujud sikap apresiatif terhadap sastra.

Bagaimana apresiasi sastra itu diwujudkan secara konkret? Yang pertama dan utama adalah kita membaca teks sastra itu. Kalau sastra itu sastra lisan, kita mendongengkannya kembali. Peribahasa, misalnya, adalah salah satu wujud sederhana dan ringkas yang tergolong sastra. Kita mulai saja dengan mengingatkan anak-anak akan peribahasa itu. Berikut ini beberapa contoh.

1. Berdiang di abu dingin.
2. Kecil-kecil anak, sudah besar menjadi onak.
3. Angguk bukan, geleng ya.
4. Memikul di bahu, menjunjung di kepala.
5. Bangau, bangau, minta aku leher; badak, badak minta aku daging.
6. Kalah limau oleh benalu.
7. Besar bungkus tak berisi.
8. Besar kapal besar gelombang.
9. Padi ditanam tumbuh ilalang.
10. Di tempat tak ada lang, kata belalang akulah lang.

Dengan mengenalkan peribahasa, kita memulai langkah awal apresiasi sastra. Makna yang terkandung dalam peribahasa amatlah dalam. Nenek moyang kita telah menemukan makna itu dengan susah payah dengan ”membaca” alam. Alam yang ”dibaca” itu antara lain, abu, onak, bangau, badak, limau, benalu, gelombang, padi, ilalang, lang, dan belalang. Bagaimana alam dipertemukan secara kreatif oleh nenek moyang kita untuk mengajari kita, itulah peribahasa. Selain alam, nenek moyang kita juga membaca perilaku manusia (angguk, geleng, mikul, menjunjung) dan hasil budaya manusia ( kapal, bungkus). Kini tinggal kita memanfaatkan temuan nenek moyang kita itu untuk diturunkan kepada anak-anak kita. Bukankah sekarang jarang orang menggunakannya? Mengapa kita tidak memanfaatkannya?

Di mana kita dapat menemukan peribahasa itu? Ada beberapa buku yang sudah ditulis secara khusus untuk pelajaran di sekolah, seperti buku Aman, Badudu, dan beberapa buku peribahasa yang dituliskan oleh yang lebih muda. Sekurang-kurangnya kita dapat memanfaatkan KBBI atau kamus susunan Purwodarminto. Namun, terus terang kita sangsi mudahkah buku yang disebut terakhir diperoleh di tempat yang jauh dari kota?
Apresiasi sastra juga dapat menawarkan tradisi lama kita, yakni pantun. Pantun itu ada di mana-mana di pelosok tanah air kita dengan nama yang berbeda. Tradisi pantun itu merupakan kekayaan budaya kita yang sampai hari ini polanya pun masih dimanfaatkan oleh penyair muda. Kita mengenalnya sebagai pantun modern. Apa dan bagaimana pantun kita sudah mafhum semua. Kita simak yang berikut ini.


Berakit-rakit ke hulu,
Berenang-renang ke tepian.
Bersakit-sakit dahulu,
Bersenang-senang kemudian

Pantun yang amat terkenal ini merupakan hasil nenek moyang kita ”membaca” alam dan menemukan ajaran yang terkandung di dalamnya yang berupa kearifan hidup. Mungkin kita menemukan ungkapan lain yang sama kandungan isinya, yakni ”sengsara membawa nikmat” Kita ingat bahwa ungkapan itu merupakan judul novel sebelum kemerdekaan yang pernah diangkat ke layar kaca beberapa tahun silam.

Di atas kita singgung pantun modern. Yang dimaksud adalah puisi modern yang menggunakan pola pantun dalam penataan (pengaturan) rima atau persamaan bunyi akhir yang biasa melekati pantun. Kita dapat menyebut Amir Hamzah, Chairil Anwar, Sitor Situmorang, Hartoyo Andangdjaya, dan Goenawan Mohamad, antara lain, telah menggunakan pola pantun dalam beberapa puisinya tanpa menghadirkan larik sampirannya. Kita perhatikan sajak Chairil berikut ini.

NISAN
Kepada Nenekanda

Bukan kematian benar menusuk kalbu
Keridlaanmu menerima segala tiba
Tak kutahu setinggi itu atas debu
Dan duka maha tuan bertahta

Jelas sekali pola rima a-b-a-b terwujud dalam teks sajak Chairil itu. Sekali lagi isinya tidak ada karena “menyatu” dalam larik-larik sajak dan adat puisi modern cenderung tidak mengajari secara langsung pembacanya. Tidak mengajari bukan berarti tidak mengandung ajaran, amanat yang mendukung kebermaknaan sajak itu. Pembaca modern yang canggihlah yang dapat mengungkapkan ihwal ”ajaran” tersebut, ihwal isi sajak modern itu.

Pola pantun yang diikuti oleh Sitor Situmorang tampak lebih tegas lagi berupa pola rima a-a-a-a. Di antara kekaburan ingatan berikut ini sebagian kita kutip.


LAGU GADIS ITALI
Kepada silvana macari

Kerling danau di pagi hari
Lonceng gereja bukit Itali
Bila musimmu tiba nanti
Jemput abang di Teluk Napoli

Batu tandus di bawah nyiur
Bayang-bayang di kebun anggur
Abang lenyap hatiku hancur
Mengejar bayang di salju gugur

Demikian juga sajak Goenawan Mohamad tergores dalam ingatan yang sudah mengabur berikut ini yang berpola rima a-b-a-b.

Z

Di bawah bulan Marly
Dan pohon musim panas
Ada seribu kereta api
Menjemputmu pada batas

Mengapa mustahil mimpi
Matahari panas
Seketika berakhir berahi
Begitu bergegas

Lalu jatuh daun murbei
Dan air mata panas
Lalu jatuh daun murbei
Dan engkau lepas

Pantun modern hakikatnya puisi modern dan bukan pantun. Disebut pantun modern karena ada upaya penyair untuk sepenuhnya mengikuti pola bunyi yang dikenal dalam pantun, sedangkan bagian isinya tidak ada. Isinya diserahkan kepada pembaca.

Kita masih dapat memanfaatkan tinggalan nenek moyang yang berupa teks sastra lisan. Dongeng-dongeng rakyat, legenda dan mite, misalnya, dapat dimanfaatkan untuk pengajaran apresiasi sastra pada tataran awal itu. Legenda tentang Malin Kundang, misalnya, dapat didongengkan kepada anak-anak kita manakala tayangan tentang dongeng tersebut sudah mereka lihat di televisi. Tentulah ada yang masih tersembunyi di balik legenda itu sebagai makna yang lebih jauh.

Begitulah apresiasi sastra itu penting. Dengan apresiasi sastra, kita melatih anak-anak menguasai kata dan makna kata, lebih jauh lagi makna karya sastra. Kemampuan menguasai makna sastra itu adalah hasil sebuah proses panjang yang tidak diperoleh dalam waktu sekejap. Hal itu didapatkan melalui kegiatan membaca dan membaca lagi bahkan sampai rambut pun ubanan. Makna sastra itu tidak datang serentak tetapi berangsur-angsur, bertahap-tahap. Dengan bertambah pengalaman hidup kita, bertambah pulalah makna yang dapat kita ungkapkan dari sebuah teks sastra yang bermutu. Dengan bertambahnya ilmu, bertambah pula makna yang dapat kita rumuskan.

Mungkin timbul pertanyaan di antara kita di mana batas makna sastra itu? Di mana batas akhir untuk tidak lagi ”mengigau” dan ”berceloteh” tentang kandungan makna sebuah puisi?

Hal itu amat bergantung pada nilai karya sastra itu sendiri. Semakin tinggi nilai sebuah karya sastra semakin kaya kandungan makna yang dimilikinya. Selain itu, semakin kaya pengalaman dan pengetahuan pembaca semakin besar pula peluangnya untuk memperoleh kandungan makna karya yang bermutu tinggi itu. Yang jelas pemaknaan atas sebuah teks sastra bergantung pada kata dalam teks sastra itu dan pada pembacanya juga. Jadi, batas akhir itu nisbi, tidak mutlak. Sajak Nisan Chairil Anwar, misalnya, yang kita kutip di atas masih dapat bongkar lagi untuk kita maknai. Demikian juga sajak-sajak Chairil Anwar yang lain seperti Aku dan Senja di Pelabuhan Kecil. Hal yang sama berlaku uga untuk sajak penyair lain yang bermutu karya Amir Hamzah hingga karya penyair yang datang kemudian.

4

Kita akhiri perincangan ini dengan sebuah tamasya batin untuk kita, bukan untuk anak-anak SD. Kita baca sajak Joko Pinurbo yang lucu dan menawan, tetapi sedikit menimbulkan kerutan di dahi berikut ini.

MEDITASI

Celana tak kuat lagi menampung pantat
Yang goyang terus memburu engkau.

Pantat tak tahan lagi menampung goyang
Yang kencang terus menjangkau engkau.

Goyang tak sanggup lagi menampung sakit
Yang kejang terus mencengkram engkau.

Telanjang tak mampu lagi melepas,
Menghalau Engkau

(2000)

Bermutukah sajak ini? Pertanyaan itu mungkin menghadang kita dalam ”tamasya batin” ini. Bagi kita, khususnya saya, sajak Joko Pinurbo itu lucu dan menggugat tentang ihwal perburuan mencari kenikmatan badai yang berakhir dengan yang suprabadani, yang ilahiah. Kita cermati penulisan engkau dengan ”e” bukan yang berakir dengan penulius Engkau dengan ”e” kapital. Dengan mengamati cara penulisan sepetri itu, kita dapat mengira-ngira bahwa sajak tersebut berbicara tentang celana, goyang, pantat, dan telanjang. Celana tak kuat ”menampung” goyang, pantat tak tahan ”menampung” goyang, goyang tak sanggup ”menampung” sakit, yang semua itu ditujukan untuk engkau kecil. Dan, di akhir sajak kita baca ihwal telanjang tak bisa juga ”melepas, menghalau Engkau besar. Silakan Anda meneruskan celoteh ini igauan ini untuk ”merebut” makna sajak tersebut dalam batas-batas kemampuan masing-masing.

Kita lanjutkan tamasya batin itu dengan membaca sajak-sajak yang mengunkapkan ihwal ”mandi” dari penyair yang sama sebagai berikut. Saya yakin, kita akan menemukan sesuatu yang bermakna untuk mengarifi hidup keseharian kita.

DOA SEBELUM MANDI

Tuhan, saya takut mandi.
Saya takut dilucuti.
Saya takut pada tubuh saya sendiri.

Kalau saya buka tubuh saya nanti,
Mayat yang saya sembunyikan
Akan bangun dan berkeliaran.

Saya ini orang miskin yang celaka.
Hidup saya sehari-hari sudah telanjang.
Kerja saya mencari pekerjaan.
Tubuh saya sering dipinjam orang
Untuk menculik dan membinasakan korban.
Mereka bisa dengan mudah dihilangkan
Tapi di tubuh saya mereka tak dapat dilenyapkan.

Tuhan, mandikanlah saya
Agar saudara kembar saya
Bisa damai dan tenang di tubuh pembunuhnya.

(2000)

Begitulah tamasya batin dalam dan dengan puisi tentang hakikat mandi. Mandi dalam konteks sajak ini memiliki makna yang dalam, bukan sekedar mandi. Kita bisa saja mengaitkannya dengan, katakanlah. Tradisi dipermandikan dalam iman Kristiani yang boleh jadi melatarbelakangi sajak penyair Katolik ini. Kita tidak terlalu cerdas untuk memasuki lebih jauh wilayah yang tak kita kenal secara gamblang. Namun, pertanaan dalam dialog mengingatkan kita akan hubungan karib antara aku dan engkau. Tamasya batin tidak perlu pemandu yang dengan gamblang bercerita tentang yang ditemukan dalam perjalanan tamasya itu. Kita dapat memberikan makna sesuai dengan kekayaan batin yang kita miliki.

Pada akhirnya di tangan kita sebuah puisi atau karya sastra pada umumnya bermakna atau tidak. Kita teruskan membaca dan membaca lagi, meskipun kerut di dahi semakin bertambah dan di kepala uban kebingungan bermunculan secara perlahan. (*)

Cara Men-download Berita Televisi

Cara Mendownloadnya :

1. kita pilih video yang ingin ditonton dengan mengklik salah satu link di kolom “news programme” dan “documentary”, contoh : pilih “Metro Siang” di “News Programme.”

2. lalu setelah muncul thumbnail videonya pilih salah satu yang akan diputar dengan menekan button “watch”

3. Seteleh itu video akan ditampilkan di windows baru. Nah, dari situ banyak tombol fungsi, diantaranya : play, stop, dan link ke program Real Player. Kita klik tombol berlogo “Real Player” yang posisinya ada di paling kanan.

4. lalu pilih “Play in Real Player”

5. Setelah itu video akan dimainkan di Real Player. Lalu pilih File > Clip Properties > View Clip Info. Atau ada cara paling gampang dengan menekan Ctrl+I

6. Nah, nanti akan muncul alamat video tersebut. “Copy” alamat (Link) tersebut, Lalu buka browser anda (Mozzila, IE, dll) nah… pada address bar tinggal “Salin (paste)” link tadi dan tekan enter
7. Nanti akan muncul dialog box untuk men-save file tadi… tinggal tekan tombol “save” dan download

Hasil dari download ini adalah file berekstensi *.RM. Anda bisa menyetelnya di Real Player. Bila ingin mengkonversinya ke MPG/AVI tinggal gunakan program “Total Video Converter” atau converter yang mensupport file ini.

Selamat mencoba…..

Cara Membuat Blog

Langkah 1: Daftar Google
Daftarkan Diri Anda di Google
Lho koq? Koq di Google? Katanya mau ngajarin bikin blog di blogger.com, koq malah di Google? Tidak salah, karena untuk masuk ke blogger, Anda harus memiliki login google.com.

Silahkan kunjungi http://www.blogger.com. Anda akan mendapatkan halaman seperti pada gambar dibawah.

Jika Anda sudah memiliki login di Google, Anda tinggal login, maka Anda akan masuk ke Control Panel atau Panel Kontrol.

Oh ya, Anda bisa memilih bahasa, apakah Bahasa Indonesia atau bahasa Inggris.

Untuk kali ini saya anggap Anda belum memiliki login Google.

Klik tanda panah besar yang bertuliskan CIPTAKAN BLOG ANDA.

Sejauh ini sangat mudah dan akan terus mudah.

Halaman Pertama

Langkah 2: Daftar Blog
Lengkapi Pendaftaran Anda
Setelah Anda klik tanda panah besar yang bertuliskan CIPTAKAN BLOG ANDA, maka akan muncul formulir seperti yang ada pada gambar dibawah ini.

Proses ini akan menciptakan account Google yang dapat Anda gunakan pada layanan Google lainnya. Jika Anda sudah memiliki sebuah account Google mungkn dari Gmail, Google Groups, atau Orkut.

Satu account Google bisa digunakan untuk mengakses semua fasilitas yang disediakan oleh Google.

Jika Anda sudah memiliki accout google, Anda bisa langsung login (masuk). Untuk login ke Google, Anda harus login dengan menggunakan alamat email.

Silahkan lengkapi.

1. Alamat email yang Anda masukan harus sudah ada sebelumnya. Anda akan dikirim konfirmasi ke email tersebut. Jika Anda menggunakan email palsu atau email yang baru rencana akan dibuat, maka pendaftaran bisa gagal. Anda tidak perlu menggunakan email gmail.com. Email apa saja bisa.

2. Lengkapi data yang lainnya.

3. Tandai "Saya menerima Persyaratan dan Layanan" sebagai bukti bahwa Anda setuju. BTW Anda sudah membacanya?

Setelah lengkap, klik tanda panah yang bertuliskan lanjutkan.

Form Pendaftaran 1


Form Pendaftaran 2

Langkah 3: Membuat Blog
Memilih Nama Blog dan URL Blog
Jika Anda berhasil, Anda akan dibawa ke halaman seperti pada gambar dibawah. Jika gagal? Gagal biasanya karena verifikasi kata Anda salah. Itu wajar karena sering kali verifikasi kata sulit dibaca. Yang sabar saja, ulangi sampai benar. Saya sendiri sampai mengulang 3X.

Setelah Anda berhasil mendaftar, Anda akan dibawa ke halaman seperti yang ada pada gambar dibawah. Sekarang Anda mulai membuat blog dengan mengisi nama dan alamat blog Anda.

Sebagai contoh, saya menamakan blog tersebut dengan nama Hasna Zahidah. Sssst, jangan curiga, Hasna adalah putri saya. Saya memilih alamat blog dengan alamat http://hasna-zahidah.blogspot.com
sebagai alaternatif, bisa juga http://hasnazahidah.blogspot.com.

Jika Anda membuat lensa dengan tujuan mempromosikan produk Anda atau produk afiliasi, maka dalam memilih nama, harus berisi nama produk atau jasa yang akan Anda tawarkan. Misalnya jika Anda ingin menjual ebook saya, Anda bisa memilih kata kunci seperti motivasi, sukses, berpikir positif, dan kata-kata kunci lainnya yang sesuai.

Anda juga bisa meneliti kata kunci yang paling banyak dicari orang (tentu harus berhubungan dengan produk yang Anda jual) di
https://adwords.google.com/select/KeywordToolExternal

Anda bisa mengecek ketersidaan alamat blog yang Anda pilih. Jika tersedia bisa Anda lanjutkan. Jika tidak tersedia, maka Anda harus kreatif mencari nama lain atau memodifikasi alamat yang sudah ada, misalnya ditambahkan abc, xzy, 101, dan bisa juga dengan menyisipkan nama Anda.

Lanjutkan dengan klik tanda panah bertuliskan LANJUTKAN.

Proses Pembuatan Blog

Langkah ke 4 Blog Template
Pilih desain yang sesuai dengan selera Anda.
Berhasil? Tentu saja berhasil, memang mudah koq. Jika berhasil, Anda akan diarahkan ke halaman seperti yang ada pada gambar dibawah.

Pilihlah tema yang sesuai dengan selera Anda. Jika tidak ada yang sesui dengan selera Anda, jangan khawatir, nanti masih banyak pilihan tema yang bisa Anda install sendiri. Sekarang pilih saja tema agar proses pembuatan blog bisa diselesaikan. Anda bisa preview tema dengan klik gambarnya.

Untuk Memilih tema Anda klik (tandai) bulatannya o seperti pada gambar dibawah. Lihat yang saya tunjuk dengan panah merah buatan saya.

Setelah itu Anda klik tanda panah yang bertuliskan LANJUTKAN

Memilih Tema

Belajar Membuat Blog Selesai
Sekarang tinggal posting, pengaturan, dan tata letak
Selamat, sekarang Anda sudah memiliki sebuah blog. Sekarang Anda sudah mulai bisa memposting pemikiran Anda di blog dan dibagi ke seluruh dunia (eh Indonesia).

Memang masih ada beberapa hal yang harus Anda lakukan, yaitu pengaturan, tata letak, penambahan eleman, dan penggantian tema jika Anda menginginkan tema yang lain. Ini untuk tingkat lanjut.

Setidaknya, Anda sudah memiliki blog dan bisa posting. Hal ini sudah cukup untuk tahap awal. Untuk mendalami masalah Blog lebih dalam, saya anjurkan Anda membaca ebook Nge-Blog Dapat Duit.

Pada ebook tersebut, bukan hanya diajarkan cara nge-blog, tetapi juga bagaimana mendapatkan uang dari blog. Saya sendiri sudah membuktikannya, saya mendapatkan uang dari ngeblog. Jangan heran kalau saya rajin ngeblog.

Cara Membuat Email Groups

Secara umum, mailing list atau milis adalah komunitas yang beranggotakan sejumlah alamat e-mail dari orang-orang yang memiliki hobi atau minat yang sama. Mereka bisa tukar-menukar informasi yang berhubungan dengan tema milis tersebut. Milis biasanya memiliki sebuah alamat e-mail yang digunakan untuk mengirim pesan. Begitu pesan terkirim, ia akan didistribusikan kepada setiap anggota.

Milis juga menjadi ajang diskusi yang cocok bagi Anda yang kurang suka browsing di Internet, atau memiliki waktu yang terbatas untuk online. Dengan program e-mail client seperti Outlook Express, Eudora, Firefox Thunderbird dan sebagainya, Anda bisa membaca pesan-pesan e-mail yang masuk ketika offline. Ini tentu menghemat pemakaian Internet Anda.

Namun salah satu kelemahan milis adalah potensi untuk melencengnya topik dari tema utama, atau terkirimnya pesan-pesan tak penting seperti spam (iklan yang tak diinginkan) dari anggota yang belum mengerti etika berinternet. Hal-hal seperti ini bisa terjadi karena setiap anggota milis cenderung bebas untuk mengirim pesan e-mail berisi hal-hal apa saja yang mereka sukai. Namun jika moderator milis cukup disiplin, ia bisa membuat strategi agar diskusi di milis tetap terfokus pada topik utama, dan tidak ada kiriman e-mail yang tidak bermanfaat.

yup…udah cukup basa basi nya, sekarang kita langsung aja praktek cara bikin milis (mailing list) di yahoogroups.com


1. Untuk membuat milis di yahoogroups.com kita harus memiliki email di yahoo. Jika belum punya, Anda harus membuat nya dulu
2. Buka halaman http://groups.yahoo.com, setelah itu login menggunakan id dan password anda masing-masing
3. Klik menu Start Your Group, kemudian pilih group yang ingin anda buat, apabila sudah selesai klik “place my group here”
4. Anda diminta untuk mengisi Group Name (Nama group Anda), Group Email Address (Nama email group anda, contoh anak_rpl@yahoogroups.com), Descripe Your Group (Deskripsi tentang group Anda)
5. Pilih email address yg Anda pakai dan pilih profile yahoo yang Anda pakai, kemudian isi “Word Verification”
6. Selamat !!! Milis Anda sekarang sudah jadi

Jika sudah selesai, maka Anda dapat meng-invite dan menambahkan teman Anda untuk masuk ke Group anda secara manual dengan meng-klik bagian “Invite People To Join” kemudian klik bagian “add member”. Atau Anda bisa meminta teman-teman Anda untuk mengirim email ke -subscribe@yahoogroups.com (contoh : anak_rpl-subscribe@yahoogroups.com), untuk keluar dari Group cukup kirim email ke -unsubscribe@yahoogroups.com (contoh : anak_rpl-unsubscribe@yahoogroups.com), dan untuk mengirim pertanyaan ke Group kirim email ke @yahoogroups.com (contoh : anak_rpl@yahoo.groups.com).

Tutorial ini khususnya saya buat untuk teman-teman saya yang sedang belajar membuat milis untuk persiapan prakerin (Praktek Kerja Industri). Semoga bisa membantu ^_^

Good Luck Friends. . .