Aldon

Samosir

Aldon Samosir

Guru dari Kampoeng

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Jumat, 22 November 2019

Cabang Dinas Pendidikan Balige Menyelenggaran Seminar Nasional Pendidikan di Kabupaten Toba Samosir dan Samosir

Kantor cabang Dinas Pendidikan Balige Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara melaksanakan Seminar Nasional Pendidikan pada hari kamis 21/11/2019 di Aula SMKN 1 Balige,  guna mewujudkan  guru profesional yang unggul dan berkarakter. Guru membutuhkan motivator dan inspirator  dalam melaksakan tugas dan fungsinya sehingga guru semakin kreatif dan tidak terjebak kegiatan rutinitas. Guru harus menyadari bahwa saat ini tugas  guru sudah menjadi profesi. Dalam diri guru profesional harus ada kemauan, kemampuan, dan pengabdian. Demikian disampaikan Kepala Cabang Dinas Pendidikan Balige, Drs. Alfred H. Silalahi, M.Si di hadapan 460 guru SMA/SMK Kabupaten Toba Samosir pada Seminar Nasional Pendidikan dalam rangka memperingati hari pendidikan pada tahun 2019.

Cabanag Dinas Pendidikan Balige Provinsi Sumatera Utara, menyelenggarakan dua kegiatan, yakni seleksi guru berprestasi dan Seminar Nasional Pendidikan.  Kegiatan ini dilaksanakan pada dua kabupaten berbeda yakni Kabupaten Toba Samosir dan Kabupaten Samosir yang menjadi wilayah kerja Cabang dinas pendidikan  Balige. Seleksi guru berprestasi dilaksanakan dengan melihat kompetensi pedagogik, kompetensi Sosial, kompetensi kepribadian serta potensi akademik melalui ujian berbasis komputer.

Untuk memotivasi dan menginspirasi guru, panitia mengundang narasumber nasional yaitu Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Si., mantan rektor unimed yang saat menjabat sebagai ketua pelaksana  pendidikan profesi guru Indonesia. Di hadapan para peserta, Syawal Gultom yang merupakan putra asli samosir, menyampaikan bahwa gambaran  Indonesia pada masa mendatang  terlihat dari apa yang dilakukan guru saat ini di dalam kelas.  Dalam menghadapi era 4.0 diperlukan guru yang kreatif, berkarakter, dan  unggul.

Narasumber kedua, Mr. Spirit Saut Sitompul, M.Si. CEM,  motivator nasional, mengharapkan agar  guru menjadi teladan bagi siswa dan masyarakat. Siswa lebih percaya perbuatan dari pada kata-kata Guru harus selalu berpikiran positif dalam menjalankan tugasnya.  .

Sesesai kegiatan, para peserta merasa cukup puas dengan suguhan materi kedua narasumber. Salah seorang peserta yang ditanyai penulis, menyebutkan bahwa kedua narasumber luar bisa, mereka telah mampu menggugah, memotivasi dan membangkitkan semangat guru dalam menjalankan tugasnya. Mudah-mudahan dapat diterapkan dalam pelaksanaan tugas sehari-hari.

Dalam acara penutupan, kepala Cabang Dinas Pendidikan Balige, kembali mengharapkan agar semua guru dapat melaksanakan apa yang diperoleh dari kedua narasumber. Keberhasikan kegiatan ini  akan terlihat pada perubahan yang dilakukan dalam melaksanakan tugasnya.

Selesai seminar dari Balige kedua narasumber besert dengan kepala Cabang Dinas Pendidikan Balige langsung bertolak ke Pangururan Kabupaten Samosir untuk melaksanakan kegiatan yang sama pada hari Jumat, 22/11/2019.  

Kamis, 10 Oktober 2019

118 Peserta Penguatan Kepala SMAN/SMKN Gel. I Provsu Dinyatakan Lulus



Ucapan terima kasih dari Bapak Abdullah Sani
dan Bapak Jawasri Simbolon mewakili seluruh peserta
 kelas BK Narasumber Bapak Nazaruddin, M.Hum dan
ibu Mardurum Manurung, M.Pd.
Penutupan Diklat Penguatan Kepala sekolah Gelombang I SMAN dan SMKN tahun 2019 resmi ditutup oleh Sekretaris BPSDM Provinsi Sumatera Utara, M. Kahfi Tambunan  kamis(10/10) di Hotel Raz Medan jalan Dr Mansyur medan.

Dalam amanatnya Sekretaris BPSDM menyampaikan selamat kepada seluruh peserta yang sudah menjalani diklat dengan baik. Peserta yang dinyatakan lulus sebanyak 118 orang.

Sekretaris BPDSDM Provsu M. kahfi Tambunan juga menambahkan, peningkatan kompetensi kepala Sekolah ini merupakan implementasi dari Peraturan Mendikbud Nomor 6 Tahun 2018, tentang Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah.

Kepada seluruh peserta, Sekretaris BPSDM mengharapkan agar seluruh peserta mampu mengimplementasikan ilmunya dalam pelaksanaan tugas pada unit masing-masing.

Hadir juga dalam acara tersebut para instruktur diklat. Diantara instruktur tampak Instruktur hebat kelas B Bapak Nazaruddin, M.Hum dan Ibu Mardurum Manurung, M.Pd.  Saat hasil diklat  diumumkan, ibu Mardurum pertama sekali menyampaikan selamat. "Slmt tuk Bpk Ibu Kepala Sekolah.... Slmt berkarya Dan jadilah  Agen Perubahan di Sekolah Masing2👍🙏" selanjutnya Pak Nazaruddin, M.Hum mengucapkan selamat kepada  peserta melalui whattshap group. " Selamat atas kelulusan bapak/ibu. Terima kasih atas kerja sama yang baik. Semoga ilmu dapat diaplikasikan....👍👍👍🙏🙏" U
Beberapa peserta membalas juga dengan ucapn terima kasih. Dua orang yang paling dituakan dalam kelas B Bapak, Abdullah Sani menyampaikan "T.ksh pak najar mdh 2 an. Aminnn.Salamm" dan selanjutnya pak Jawasri Simbolon menyampaikan "Terima kasih Pak Nazar atas pengertian Bapak atas kondisi kami para peserta, pendekatan dan strategi Bapak menyajikan materi pantas diapresiasi, pesan Bapak semoga bisa kami wujudkan. Terima kasih juga atas doa dan harapan Bapak, doa yang sama bahkan lebih dari kami semoga Pak Nazar senantiasa sehat melanjutkan tugas dan karya dan sukses selalu."

Terima kasih buat Bapak Kadis Pendidikan Sumut, terima kasih juga  buat Kacabdis Balige Bapak Drs. Alfred H Silalahi, M.Si., panitia dan  para Instruktur, terkhusus kepada Bapak Nazaruddin dan ibu Mardurum, kami sampaikan banyak terima kasih, semoga ilmu yang dibagikan berguna bagi kemajuan pendidikan indonesia. Salam buat semua", katanya.

Selasa, 08 Oktober 2019

Penguatan Kepala Sekolah Menuntut Kepala Sekolah Semakin Kuat


Disela istirahat berfoto dengan instruktur
 Bapak Nazaruddin, M.Hum dan Ibu Mardurum Manurung, M.Pd.
Dalam rangka peningkatan kompetensi  kapala sekolah Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara bekerja sama dengan BPSDM Provisi Sumatera Utara, P4TKBBL Medan dan LKPPS Indonesia melaksanakan diklat penguatan kepala sekolah SMA dan SMK Negeri di lingkungan Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara. Gelombang I dimulai pada belangsung tanggal 03-10 Oktober 2019 di Hotel Raz Medan jalan Dr Manyur. 

Kegiatan Diklat Kepala Sekolah ini sebagai respon atas diberlakukannya Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 6 Tahun 2018 tentang Penugasan Guru sebagai kepala Sekolah. Permendikbud tersebut mewajibkan kepada kepala sekolah yang sudah menjabat sebelum diterbitkannya peraturan tersebut untuk mengikuti Diklat Penguatan dengan durasi 71 jam.
 
Sampai hari keempat, materi yang sudah diperdalam adalah teknis analisis manajemen, pengembangan RKS dan pelaporan, pengelolaan keuangan, pengelolaan kurikulum, pengelolaan PTK, pengelolaan peserta didik, pengelolaan sarpras, supervisi dan PK Guru, supervisi dan PK Tendik, rencana PKB, Sementara Kepemimpinan perubahan, pengembangan kewirausahaan, pengembangan sekolah akan diselesaikan sapai 3 hari ke depan.
Selain materi-materi itu, peserta secara khusus juga mendapatkan materi tentang Literasi Digital. Kegiatan yang diawali dengan pretest dan nanti akan diakhiri dengan post test akan mengukur tingkat keberhasilan diklat. Selain itu, peserta juga mendapatkan materi literasi digital yang digunakan untuk menguatkan program literasi di sekolah.

Mulai hari pertama peserta diklat, merasakan semangat dan antusias yang luar biasa. Saya berada dalam kelas B bersama dengan 39 teman yang berasal dari berbagai daerah. Kelas B yang diketuai Bapak Abdullah Sani termasuk kelas yang aktif dan selalu respon positif pada proses pembelajaran. Setiap sesi berlangsung dengan suasana diklat semakin dinamis. Hal ini karena adanya kesamaan visi dari seluruh peserta akan pentingnya perbaikan kualitas pengelolaan sekolah. Anggota Kelas B  terdiri Abdullah Sani, Dalles Tambun, Arlen Manurung, Parulian manik, Edwart Simamora, Jasudin Sinaga, Mahondang Sitanggang, Bilpon Simbolon, Formen Gultom, Ani S Nadapdap, Edward Lumbanbatu, Juanda Bancin, Porman Manik, Bonar Sinaga, Abdullah Sani, Lord Byron Silalahi, Toni Nababan, Bosar Sormin, Belman Panjaitan, Tupa Manurung, Saroha Nababan, Amri Sinaga, Karnali Saragih, Manaor Harianja, Rustam Efendi, Ali Bosar Hasibuan, Jawasri Simbolon, Sulaiman Saleh, Berti Tumannger, Asiando Rirax Faun, Mariani Samosir, Saor B Sihotang, Petrus Manullang, Aldon Samosir, Jhonson Hutagaol, Donfari Sinaga, Gunung tua Hasibuan, Zend hasibuan, Siboro
Seputar pengelolaan sekolah sejatinya bukan barang baru bagi peserta diklat, karena posisi saat ini sudah menjadi pimpinan di unit sekolah masing-masing. Akan tetapi, setiap sesi curah pendapat di awal materi, pasti ada berbagai pengalaman yang dicurahkan oleh peserta. Hal itu memberikan informasi dan pengalaman yang sangat berharga bagi peserta diklat yang lainnya.
Diklat ini semakin menarik meski penuh dengan penugasan, terlebih karena Kelas B yang berjumlah 39 orang dipandu oleh pengajar yang memiliki kompetensi mumpuni sebagai master trainer. Kelas B dipimpin 2 orang instruktur, yakni  Bapak Nazaruddin, M.Hum dan ibu Mardurum Manurung, M.Pd.  Kedua Trainer kami selalu mengingatkan peserta untuk menjaga kesehatan agar bisa menyelesaikan diklat dengan baik dengan prinsip serius tapi santai. Setiap hari, kegiatan diawali dengan doa dilanjutkan dengan sejenak senam kebugaran sederhana dalam kelas untuk menjaga kebugaran peserta. Motivasi dan penguatan dari trainer menjadi  bekal bagi kami kepala sekolah yang pada umumnya sudah berumur diatas 50 tahun. Trainer terus menggali pengetahuan dan pengalaman para kepala sekolah selama melaksanakan tugas, dilanjutkan dengan pelurusan konsep, prinsip, prosedur, strategi dan langkah-langkah pelaksanaan oleh instruktur dan setiap kegiatan diakhiri dengan penyelesaian Lembar Kerja dengan kelompok maupun individu. 

Semangat untuk melakukan perubahan pengelolaan pendidikan di sekolah menjadi 'virus menular' dari kegiatan diklat ini, dengan jiwa pembelajar yang dimiliki peserta menjadikan setiap sesi/materi terasa nikmat. Peran dan fungsi Kepala Sekolah saat ini fokus pada 3 komponen besar yaitu manajerial, kewirausahaan dan supervisi. Menjalankan peran dan fungsi ini membuat kepala sekolah akan banyak melakukan penataan dan pengelolaan terhadap berbagai komponen yang ada di sekolah. Menyadari akan pentingnya peran sebagai kepala sekolah, maka menjadi pribadi yang terus belajar merupakan satu karakter yang harus ada dalam diri kepala sekolah. Posisi kepala sekolah bukan sekedar jabatan prestisius, akan tetapi jabatan yang menjembatani perubahan generasi melalui berbagai aktivitas pembelajaran di sekolah.

Kepala sekolah harus menyadari bahwa kuantitas dan kualitas pekerjaan tidak hanya melalui ukuran-ukuran angka dari setiap capaian target program kerja. Lebih dari itu, totalitas dalam mengabdikan diri di sekolah dan di dunia pendidikan inilah yang menjadi spirit perubahan tersebut. Pendidikan adalah investasi kebaikan buat diri, generasi dan peradaban. Oleh karenanya, kepala sekolah dituntut semakin kuat.

Rabu, 18 September 2019

PEMBAHASAN SOAL UN 2016/2017 BAHASA INDONESIA SMA/MA-KALIMAT YANG TIDAK PADU DALAM PARAGRAF (SOAL NOMOR 3)


KUNCI JAWABAN DAN PEMBAHASAN 

Kunci Jawaban : D
Pembahasan: 

Soal di atas menanyakan kalimat yang tidak padu dalam paragraf. Jika dikaitkan dengan kisi-kisi UN tahun 2017/2018 Bahasa Indonesia SMA/MA termasuk dalam ruang lingkup materi menyunting kata, kalimat, dan paragraf level kognitif pengetahuan dan pemahaman. 
Kalimat yang tidak padu pada paragraf di atas adalah kalimat nomor 4. Paragraf di atas memiliki ide pokok varietas baru sorgum. Penjelasan yang berkaitan dengan ide pokok adalah nama, ciri-ciri, dan keunggulan verietas atau jenis baru sorgum (kalimat nomor 2, 3, dan 5). Sedangkan kalimat nomor 4 berisi kelemahan sorgum dibandingkan dengan padi. Dengan demikian, kalimat nomor 4 tidak mendukung ide pokok paragraf dan merupakan kalimat yang tidak padu dalam paragraf tersebut.
RINGKASAN MATERI
KALIMAT TIDAK PADU DALAM PARAGRAF
Kalimat tidak padu merupakan kalimat yang tidak memiliki korelasi dengan kalimat lainnya pada suatu paragraf. Kalimat tidak padu juga seringkali bertentangan dengan ide paragraf yang hendak disampaikan. Kalimat ini bisa saja terjadi karena kesalahan penulisan pada saat menyisipkan gagasan ke dalam kalimat. Berikut beberapa ciri dari kalimat tidak padu :

a. Kalimat tidak padu seingkali bertentangan dengan ide pokok pada kalimat utama dalam paragraf. Jika pembaca mencermati tiap kalimat pada paragraf, maka akan dengan mudah mengidentifikasi kalimat tak padu tersebut.
b. Kalimat tidak padu jika diperhatikan konten kalimatnya tidak sambung atau tidak berkesinambungan serta tidak mendukung kalimat lainnya dalam paragraf.
c. Kalimat tak padu seringkali keluar dari inti permasalahan yang sedang dibicarakan dalam kalimat.
Hal-hal yang harus dilakukan guna mengidentifikasikan kalimat sumbang adalah terlebih dahulu menentukan kalimat utama yang memuat ide pokok paragraf. Setelah itu tentukan beberapa kaliama penjelas yang mendukung serta berkesesuaian dengan kalimat utama. Jika terdapat kalimat yang tidak sambung dengan kalimat utama dan penjelas, maka dapat dipastikan bahwa kalimat tersebut adalah kalimat tidak padu.
Contoh Kalimat Tak Padu
Contoh 1 :
(1)Andi adalah anak yang cerdas. (2)Tak heran jika dirinya selalu mendapatkan peringkat pertama di kelasnya. (3)Beberapa kali juga ia sempat mewakili sekolahnya dalam ajang perlombaan cerdas cermat ataupun olimpiade sains. (4)ia juga sering memboyong banyak tropi dalam beberapa event perlombaan sejenis Lomba Cepat Tepat (LCT). (5)Karena dianggap sebagai siswa yang cerdas, ia sering dimintai tolong oleh gurunya untuk membimbing teman-temannya yang merasa kesulitan dalam hal materi pelajaran sekolah. (6)Andi sangat piawai sekali dalam memainkan bidak catur pada pertandingan peringatan kemerdakaan RI minggu lalu. (7)Di tahun terakhir sekolahnya ia tak lagi bingung untuk mencari tempat berkuliah. (8)Ia telah diterima di salah satu pergutuan tinggi negeri terkemuka di Indonesia dan mendapatkan beasiswa penuh selama studi.
Penjelasan :
Kalimat satu yakni “Andi adalah anak yang cerdas“ merupakan kalimat utama yang memuat ide pokok paragraf. Kalimat lainnya berperan sebagai kalimat penjelas yang berkaitan dengan kalimat utama kecuali pada kalimat nomor 6 yakni “Andi sangat piawai sekali dalam memainkan bidak catur pada pertandingan peringatan kemerdakaan RI minggu lalu.” Kalimat tersebut menyimpang dari fokus masalah yang dibahas pada kalimat utama dan kalimat penjelas.
Contoh 2 :
(1)Nugroho sangat menyukai anime onepiece. (2)Tak hanya menyukai alur ceritanya, ia juga sangat suka dengan lagu-lagu yang menjadi Oroginal Soundtrack (OST) dari manga karya Eichiro Odha ini. (3)Koleksinya hingga kini telah mencapai 75 buah komik dan 750 serial animenya. (4)Nugroho juga sangat menyukai buah anggur dan pisang. (5)Ia mengaku sangat mengagumi beberapa tokoh yang ada dalam cerita anime ini diantaranya ialah Monkey D. Luffy, Potgas D. Ace, Akagami No Shanks, Trafalgar Law dan lainnya. (6)Dalam komunitas sosialnya, Nugroho tergabung dalam sebuah komunitas pecinta serial animasi Jepang ini.
Penjelasan :
Kalimat satu yakni “Nugroho sangat menyukai anime onepiece “ adalah kalimat utama yang terdapat gagasan utama paragraf. Sedangkan kalimat lainnya berperan sebagai kalimat penjelas yang mendukung gagasan kalimat utama kecuali yang terdapat pada kalimat nomor 4 yakni “(4)Nugroho juga sangat menyukai buah anggur dan pisang.” Kalimat nomor 6 tersebut tidak sesuai dan tidak ada hubungannya dengan gagasan serta inti masalah yang dibahas pada kalimat utama.
Contoh 3 :
(1)Pesisir Barat merupakan salah satu kabupaten yang ada di Provinsi Lampung yang menyimpan surga destinasi wisata. (2)Provinsi hasil pemekaran dari kabupaten Lampung Barat ini merupakan surga bagi para pecinta destinasi wisata pantai. (3)Ikan-ikan segar banyak terdapat di pasar ikan kota Krui yang didapatkan oleh para nelayan setempat. (4)Banyak turis domestik maupun mancanegara yang mengunjungi pantai-pantai yang ada di kabupaten ini hanya untuk menikmati keindahan panorama alamnya ataupun hendak berselancar.
Penjelasan :
Kalimat satu pada paragraf di atas merupakan kalimat utama yang mengandung ide pokok paragraf. Kalimat-kalimat lainnya semestinya berperan sebagai kalimat penjelas yang mendukung kalimat utama. Pada pragraf di atas kalimat yang tidak berkesinambungan dengan kailmat utama dan kalimat penjelas terdapat pada kalimat nomor 3 yakni “Ikan-ikan segar banyak terdapat di pasar ikan kota Krui yang didapatkan oleh para nelayan setempat.” Kalimat ini bertentangan dengan fokus masalah yang ada pada kalimat utama yakni yang membahas mengenai destinasi wisata kabupaten Pesisir Barat.
Contoh 4 :
(1)Di sekolah baruku terdapat bermacam-macam kegiatan ektrakulikuler. (2) Bagi murid yang menyukai kegiatan olah raga bisa memilih klub bulu tangkis, sepak bola, voli, basket, sepak takraw, dan masih banyak lagi. (3) Adapula klub-klub musik seperti klub dangdut, rock, jaz, dan keroncong yang dapat dipilih berdasarkan selera musik masing-masing siswa. (4)Semua anggota klub sangat menyukai mie ayam kantin Pak Husein. (5) Di bidang olah raga bela diri sekolahku juga memfasilitasi berbagai jenis seni bela diri diantaranya ialah pencak silat, taekwondo, wushu, dan karate.(6) Selain itu ada juga klub jurnalistik, fotografer, pecinta film, dan masih banyak lagi.
Penjelasan :
Kalimat utama di atas ditunjukan pada kalimat pertama yakni “Di sekolah baruku terdapat bermacam-macam kegiatan ektrakulikuler”. Kalimat lainnya berkedudukan sebagai kalimat penjelas yang saling berkaitan dengan kalimat utama kecuali pada kalimat no 4 yakni “Semua anggota klub sangat menyukai mie ayam kantin Pak Husein.” Kalimat no empat tidak ada kaitannya sama sekali dengan ide pokok yang ada dalam paragraf tersebut.

Minggu, 15 September 2019

Mantan Guru SMAN 2 Balige, Serius Mengikuti Karnaval Pesona Danau Toba Ke-4

Bapak EST, SS, dan MS
Bertemu dengan mereka dalam perhelatan besar di Kabupaten Toba Samosir, Acara Karnaval Pesona Danau Toba ke- 4, Sabtu 14 September 2019. Mereka adalah Bapak Marasi Simamora, Bapak Sandi Samuel Sibuea dan Bapak Eston Sihotang. Mereka adalah  mantan guru di SMAN  Balige. sekarang mereka telah beralih pada staf dan pejabat struktural. Saat menjadi guru, mereka  adalah guru terbaik yang selalu update keilmuan. Ada hal yang kuingat dari para mantan guru ini.  Menguasai materi pelajaran  sebelum masuk kelas merupakan keharusan. Bila ada yang belum dipahami, bertanya itu suatu hal yang selalu dilakukan, sekalipun tempat bertanya bukan guru  se-MGMP-nya. Hal ini dilakukan untuk menguatkan ingatan saja. Menguasai materi sebelum masuk kelas dan menguasai kelas saat di dalam kelas adalah keharusan.  Maklumlah pada saat itu, guru merupakan sumber utama keilmuan. Anak-anak berilmu karena gurunya berilmu. Jarang seorang guru  berani masuk kelas sebelum menguasai materi.

Saat menunggu ibu menteri Perikanan dan Kelautan tiba, membuka acara, suasana dulu saat bersama-sama di SMAN  2 Balige kembali terasa. Meski sama-sama tinggal di sekitar Balige, namun bisa dikatakan jarang bertemu. Oleh karena itu momen seperti ini selalu dimanfaatkan untuk becerita, berseloroh, dan bercanda. Para mantan guru ini sangat antusias untuk mengikuti Karnaval Pesona Danau Toba 2019, katanya, mereka bertiga datang sejak pagi. Padahal  acara karnaval direncanakan mulai pukul 14.00 WIB dan akhirnya baru dimulai menjelang  pukul 17.00.WIB  karena menunggu  kehadiran ibu Menteri Perikanan dan Kelautan, Susi Pudjiastuti.

Tema Ulos dalam bingkai adat dan Kostum, benar-benar menjadi acuan mantan guru ini. Pakaian mereka bermotif ulos dilengkapi dengan tali-tali dan sortali di kepala. Mereka bertiga begitu sabar menunggu, tak banyak berkomentar seperti yang lain. Tak banyak menuntut seperti yang lain karena mereka sudah punya pengalaman menjadi pejabat. Mereka sudah pernah menjadi pejabat level eselon dua.  Satu diantara mereka masih menjabat pada level eselon tiga. Saat berpawai mereka juga mengikuti dengan baik. Para mantan guru ini serius terlibat sebagai peserta karnaval  untuk mempromosikan destinasi pariwisata danau Toba. Benarkah ?  Mantan guru SMAN 2 Balige yang sedang perawatan pascaoperasi berinisial AG dalam WA Group mengatakan bahwa mereka bertiga dalam foto " tamba poso". Mantan guru berinisial  HS mengomentari kustom mereka. Namun ada mantan guru yang berdomisili di TT dalam group WA  mengtakan bahwa mereka bertiga "Sahira Raja Bondar". Keterlaluan. 😀😀😀

Sabtu, 24 Agustus 2019

Masa Tugas Kepala Sekolah

Berapa lama kepala sekolah dapat menduduki jabatannya? Untuk menjawab pertanyaan itu, Peraturan Dirjen nomor 26017/B.B1.3/HK/2018 Tentang Petunjuk Teknis Penugasan Guru Sebagai Kepala Sekolah menyatakan bahwa Periodisasi Penugasan Kepala Sekolah  batas maksimal penugasan setiap periode adalah 4 tahun. Kepala Sekolah, dapat diperpanjang penugasannya paling banyak 3 (tiga) kali masa periode atau paling lama 12 (dua belas) tahun setelah masa penugasan pertama.
Penugasan Kepala Sekolah periode pertama pada satuan administrasi pangkal yang sama paling sedikit 2 (dua) tahun dan paling lama 2(dua) masa periode atau 8 (delapan) tahun. Syarat penugasan sebagai kepala sekolah jika hasil penilaian prestasi kerja setiap tahun dengan sebutan paling rendah "Baik",  jika tak mencapai hasil penilaian baik maka tugasnya tak dapat diperpanjang dan dapat ditugaskan kembali menjadi guru.
Kapan masa tugas kepala sekolah dihitung bagi kepala sekolah yang sudah menduduki jabatan itu sejak lama?
Permendikbud Permendikbud No. 6/2018 yang ditetapkan sejak 22 Maret 2018 serta  diundangkan pada  9 Apr 2018  pada bab peralihan dinyatakan bahwa masa tugas KS yang sedang menjabat mengikuti ketentuan dalam Peraturan Menteri, yaitu pasal 12 ayat 2 dan 3 (1 periode = 4 tahun, dengan maksimal 3 periode). Masa penugasannya tidak dihitung sebagai masa penugasan sebelum berlakunya Permendikbud ini. Bahkan jika KS yang sedang menjabat, namun belum memiliki Surat Tanda Tamat Pendidikan atau Pelatihan Calon KS diwajibkan untuk mengikuti dan lulus pendidikan dan pelatihan penguatan KS. Jika tidak lulus, diberi kesempatan untuk mengikuti kembali paling banyak 2 (dua) kali.
Mengikuti aturan itu, setidaknya yang dapat saya pahami sebagai bentuk penafsiran terhadap aturan tersebut, maka yang menduduki jabatan kepsek dapat duduk dengan nyaman. Masa tugasnya masih lama. Dikutip dari Halaman 
Pak Rahmat

Selasa, 16 Juli 2019

Acuan Nilai UTBK

https://www.youthmanual.com/index.php/post/dunia-sekolah/persiapan-kuliah/25-prodi-saintek-dengan-nilai-utbk-tertinggi-di-sbmptn-2019https://www.youthmanual.com/index.php/post/dunia-sekolah/persiapan-kuliah/25-prodi-saintek-dengan-nilai-utbk-tertinggi-di-sbmptn-2019

Selasa, 25 Juni 2019

Orang Tua Pendidik yang Utama


Orang tua merupakan pendidik pertama dan utama bagi anak-anaknya. Pola pengasuhan dan pendidikan yang diterapkan orang tua akan menentukan karakter dan kepribadian, motivasi berprestasi dan kondisi kesehatan serta kebugaran anak-anak.
Orang tua juga perlu memperkuat dan meningkatkan komunikasi dengan satuan pendidikan dimana anak-anak memperoleh pengetahuan dan keterampilan untuk bekal menjalani kehidupan. Dalam hal inilah, perlunya dirajut kemitraan antara orang tua dengan satuan pendidikan, mulai tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Taman Kanak-Kanak, SD, sampai tingkat SMA/SMK. 
Sudah bukan waktunya lagi orang tua menyerahkan sepenuhnya pendidikan anak-anak ke satuan pendidikan. Sebaliknya, satuan pendidikan juga diharapkan dapat memberdayakan orang tua dan keluarga untuk membangun kemitraan dalam rangka penumbuhan budi pekerti, membangun budaya prestasi, serta memastikan kesehatan dan kebugaran anak.
Laman ini dibangun untuk mewujudkan kemitraan tersebut. Melalui laman ini diharapkan terbangun ekosistem pendidikan, yang terdiri atas orang tua, kepala sekolah, guru, komite sekolah, dewan pendidikan, pegiat pendidikan dan masyarakat keseluruhan,  yang cerdas dan berkarakter.
Melalui laman ini pula, orang tua dapat memperoleh praktik baik pendidikan keluarga dan menularkannya ke orang tua lain sehingga dapat menjadi fasilitas belajar bersama. Orang tua juga dapat belajar dari pengalaman orang tua lain yang berhasil mendidik anak-anaknya hingga berhasil.
Keterlibatan orang tua tidak hanya berpengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa, namun juga berkontribusi terhadap pendidikan berkualitas tinggi dan kinerja sekolah yang lebih baik secara keseluruhan. Saat ini pemerintah melalui kementerina pendidikan nasional melaksanakan suatu program pendidikan keluarga.
Keterlibatan orang tua dapat mengambil banyak bentuk, termasuk membantu pekerjaan rumah, melatih olahraga pemuda, memimpin pasukan pramuka, mengenal guru dan teman anak, dan masih banyak lagi. penelitian secara konsisten menunjukkan bahwa anak-anak dengan orang tua yang terlibat cenderung lebih baik di sekolah, tidak berada dalam masalah, dan menghindari penyalahgunaan narkoba dan alkohol.
"Keterlibatan orang tua," sebuah istilah yang digunakan oleh para peneliti untuk menggambarkan kepentingan keluarga dalam pendidikan anak, sangat diminati oleh para pendidik yang mendorong orang tua untuk membantu anak-anak di rumah mengerjakan pekerjaan rumah dan proyek. Distrik sekolah juga berfokus pada metode untuk mendorong orang tua memandang sekolah sebagai bagian penting kehidupan keluarga saat anak tumbuh. Teori tentang keterlibatan orang tua mengeksplorasi hubungan antara interaksi keluarga dan sekolah dan mencoba untuk mengidentifikasi alasan rendahnya partisipasi orang tua.
Kesadaran akan Masalah
Dengan terlibat dalam kehidupan anak-anak Anda, Anda bisa menemukan masalah lebih cepat dan membantu anak-anak Anda lebih cepat. Tanda awal kegelisahan, depresi, gangguan makan dan gangguan mental lainnya terkadang tidak kentara, seperti komentar yang dilakukan secara sepintas, perubahan pola makan dan tidur, menjatuhkan teman lama dan menghabiskan lebih banyak waktu sendiri atau dengan orang yang berbeda, dan sekolah yang malang. kerja. Tetap waspada dan mengamati sinyal kunci dapat membantu menyelamatkan nyawa anak Anda.
Menjadi Responsif
Keterlibatan di sekolah anak dan kehidupan sosial Anda dapat membantu Anda menjadi lebih responsif terhadap kebutuhan anak Anda di semua bidang - emosional, sosial, spiritual, intelektual, Orang tua yang terlibat melaporkan kepercayaan yang lebih besar terhadap keterampilan mengasuh dan mengambil keputusan sendiri. Keterlibatan juga memperbaiki sikap orang tua terhadap sekolah anak dan terhadap pendidikan pada umumnya.
Penguatan
Keterlibatan orang tua menandakan kepada anak Anda bahwa aktivitasnya penting. Bila Anda melibatkan diri Anda dalam apa yang dia lakukan, anak Anda merasa bahwa Anda menghargai dan menghargai dia, pilihan dan prioritasnya. Keterlibatan juga memperkuat gagasan bahwa orang tua bukan hanya seseorang yang bekerja dan mengurus rumah, namun merupakan orang multidimensional yang dapat menawarkan berbagai keterampilan, bakat dan pengalaman untuk suatu aktivitas. Akhirnya, keterlibatan Anda dalam aktivitas di luar rumah memperkuat pemahaman penting bahwa Anda berada di sana untuk anak-anak Anda, tidak peduli apa settingnya.
Contoh pengaturan
Anda ingin mengajarkan pelajaran penting yang akan membantu anak-anak Anda di kemudian hari. Dengan terlibat lebih awal dan sering, Anda dapat membantu menyebarkan pelajaran yang tak terhitung jumlahnya. Anda dapat menentukan pentingnya membaca dengan membawa anak-anak Anda ke perpustakaan dan membantu mereka memilih buku. Anda bisa mengajarkan nilai aktivitas fisik dengan bermain tenis atau olahraga lainnya dengan anak-anak Anda. Dan Anda dapat menunjukkan bahwa keterlibatan adalah bagian penting dari mengasuh anak, jadi ketika anak Anda menjadi orang tua, mereka akan memiliki pengalaman untuk menarik dan meneruskan.
Tindakan Keterlibatan
Studi tentang keterlibatan orang tua menggunakan beberapa tindakan, termasuk jenis dan jumlah komunikasi orang tua-sekolah. Ini melibatkan pelacakan jumlah panggilan yang dilakukan ke rumah siswa, partisipasi dalam catatan atau survei yang kembali, dan mencatat jumlah orang tua yang menerima dan membaca buletin di sekolah atau sekolah. Studi juga memantau waktu yang dihabiskan orang tua di sekolah sebagai sukarelawan, hadir di rumah terbuka dan berapa kali orang tua mengunjungi sekolah sepanjang tahun. Langkah-langkah keterlibatan juga mensurvei bagaimana orang tua mendukung sekolah di rumah seperti menawarkan bantuan untuk pekerjaan rumah dan proyek, dan dorongan untuk olahraga dan aktivitas. Tindakan juga mengevaluasi tindakan sukarela orang tua untuk meningkatkan pelajaran sekolah dengan perjalanan khusus ke museum atau perjalanan yang mencakup pendidikan.
Tingkat Pendidikan
Orang tua memiliki keterlibatan lebih besar di tingkat dasar, menurut "Pekan Pendidikan" yang diterbitkan oleh Editorial Projects in Education, penerbit produk nirlaba independen mengenai pendidikan K-12. Seiring pertumbuhan anak, orang tua siswa yang terlibat dalam kegiatan ekstrakurikuler terus menunjukkan ketertarikan pada kegiatan sekolah, namun banyak orang tua mengurangi jumlah waktu yang dihabiskan untuk menjadi sukarelawan di sekolah dan menghadiri kegiatan orang tua yang disponsori oleh kabupaten atau sekolah. Tingkat pendidikan orang tua juga berperan dalam keterlibatan orang tua. Orangtua dengan gelar sarjana dan profesional juga biasanya memiliki keterlibatan lebih besar dalam kegiatan sekolah dan memahami pentingnya mendorong anak untuk melakukannya dengan baik secara akademis.
Penghasilan dan Ekonomi
Penghasilan sering membayar peran penting dalam keterlibatan orang tua dalam pendidikan, menurut University of Michigan. Waktu libur kerja untuk menghadiri open house berarti mengurangi pendapatan untuk makanan di beberapa rumah tangga. Jung-Sook Lee dan Natasha K. Bowen, peneliti kerja sosial yang melapor di "American Educational Research Journal," mencatat bahwa orang tua yang berpenghasilan lebih tinggi juga merasakan pengaruh "modal budaya" lebih banyak dibandingkan keluarga berpenghasilan rendah. Budaya keluarga berpenghasilan tinggi mempromosikan pendidikan dan interaksi sosial dengan orang tua, guru dan administrator lain di sekolah tersebut. Keluarga menengah dan berpenghasilan tinggi menetapkan standar pencapaian untuk anak-anak dan menilai keberhasilan dengan menggunakan standar yang sering mencakup membandingkan prestasi anak dengan tingkat yang dicapai oleh anak-anak lain.
Geografi dan Demografi
Pendidikan memainkan peran penting dalam kehidupan di daerah pedesaan di mana hiburan dan olahraga berfokus pada sekolah menengah yang berfungsi sebagai tempat pertemuan masyarakat, tempat olahraga umum dan tempat untuk melihat anak-anak tampil di auditorium sekolah. Partisipasi orang tua berkurang di daerah dengan sekolah untuk tingkat kelas yang berbeda. Daerah pedesaan memiliki tingkat interaksi orang tua yang lebih tinggi dibandingkan dengan keluarga perkotaan, menurut peneliti pendidikan Peter McDermott dan Julia Rothenberg dalam sebuah artikel yang muncul dalam "Laporan Kualitatif" pada tahun 2000. Sekolah dengan populasi siswa yang sangat besar mencegah interaksi pribadi karena siswa- rasio guru dengan waktu yang terbatas bagi staf untuk bertemu dengan orang tua masing-masing.

Kamis, 06 Juni 2019

Menjadi Ibu Zaman Sekarang

Menjadi ibu di masa sekarang ini adalah tantangan besar. Jika orang tua dari ibu-ibu masa sekarang sering mempertanyakan mengapa anak-anaknya pada zaman dulu lebih mudah patuh dan disiplin daripada anak-anak sekarang, pergeseran zaman dan digitalisasi media rasanya cukup tepat menjadi jawabannya.
Anak dulu (anak zaman old) belum banyak mendapat terpaan media, waktu luang yang panjang, istirahat cukup, waktu bersama keluarga maksimal dan bermain dengan teman haripun cukup. Bahagia, lahir dan batin.
Sementara anak yang lahir dan besar di era digital seperti saat ini, sangat mudah terdistraksi. Media seperti menggempur mereka. Dari berita (betulan hingga bohongan), permainan daring (online), film yang mudah diunduh, dan hiburan lainnya.
Jika tidak bijak mengelola kehadiran media digital ini, maka bersiaplah menuai petaka. Anak malas beraktifitas luar ruangan, enggan berteman secara nyata (non virtual) dan otak dipenuhi dengan informasi yang sesungguhnya tidak dibutuhkan. Agresif, kecanduan gawai (gadget), termasuk kecanduan pornografi dan pergaulan hedon yang melenakan.
Di rumah sakit besar Jakarta saat ini, bahkan ada unit khusus yang menangani anak-anak korban media digital ini. Terapi ini melatih anak untuk bisa berkomunikasi efektif dan menormalkan kembali perkembangannya.
Pengasuhan di Indonesia
Bagaimana para ibu di Indonesia melakukan peran pengasuhannya? Penelitian menyatakan bahwa pengasuhan sangat dipengaruhi berbagai faktor. Baik yang berpengaruh langsung maupun tidak.
Dengan setting sosial dan budaya yang sangat beragam dari Sabang hingga Merauke, maka tidak heran jika pengasuhan di Indonesia dijalankan dengan tata laku yang juga beragam. Yang menyamakan adalah banyak orang tua yang melakukan peran pengasuhannya berdasar apa yang telah diperolehnya dari orang tuanya dulu.
Tidak heran jika hingga saat ini, ketika konsep pengasuhan positif mendunia hingga Indonesia, masih ada orang tua yang masih melakukan kekerasan pada anak-anaknya atas nama pendisiplinan. Jika ditanya mengapa, maka jawabannya karena itulah yang dilakukan orang tuanya dulu.
Demikian halnya dengan pergeseran zaman. Dulu media digital belum banyak dan mewabah, kini layaknya air bah. Hal tersebut tentu sangat berpengaruh. Sementara itu, pola pengasuhan yang dijalankan orang tua, banyak yang belum bergeser mengikuti perkembangan tersebut. Anak sekarang dikatakan sebagai penghuni dunia/generasi digital, sedangkan orang tua adalah pendatang.
Kesenjangan gaya anak sekarang dan orang tua mengakibatkan renggangnya komunikasi. Kesenjangan inipun dikatakan menjadi penyebab banyaknya kegagalan perkembangan anak, bahkan problem remaja.
Selain itu, sebuah studi mengenai pola pengasuhan yang dijalankan oleh ibu dan ayah di beberapa daerah di Indonesia mengatakan bahwa ibu cenderung lebih permisif jika dibanding pengasuhan yang dilakukan ayah yang cenderung otoriter.
Pola asuh otoriter cenderung membatasi perilaku kasih sayang, sentuhan dan kelekatan emosi orang tua anak sehingga antara orang tua dan anak seakan memiliki dinding pembatas yang memisahkan si otoriter (orang tua) dengan si patuh (anak). Sedangkan pola asuh permisif cenderung memberikan kebebasan terhadap anak untuk berbuat apa saja sangat tidak kondusif bagi pembentukan kepribadian.
Biar pun diberikan kebebasan anak tetap memerlukan arahan dari orang tua untuk mengenal mana yang baik mana yang buruk. Dengan memberikan kebebasan yang berlebihan, apalagi terkesan membiarkan, akan membuat anak bingung dan berpotensi salah arah
Namun, apakah benar bahwa peran pengasuhan semata peran utama seorang ibu? Sebuah studi menyatakan bahwa praktik pengasuhan yang tepat dengan hubungan yang baik menentukan keberhasilan perkembangan anak. Sayangnya praktik pengasuhan ini masih menghadapi kendala,  seperti stres orang tua, rasa percaya diri yang rendah, hubungan dalam keluarga yang kurang harmonis dan kerjasama antar orang tua (ayah dan ibu).
Terkait kerjasama dalam pengasuhan, sebuah survei yang dilakukan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menemukan tidak lebih dari separuh calon ayah yang mencari informasi mengenai pengasuhan sebelum menikah, bahkan setelah menjadi ayah. Pun ketika sang istri mengandung, hanya separuh dari ayah Indonesia saja yang menemani pemeriksaan ke dokter. Demikian juga dengan pengasuhan yang dilakukan, sebagain besar peran dilakukan bukan oleh ayah dan ibu, namun oleh anggota keluarga lain, maupun asisten rumah tangga.\
Kerjasama dalam Pengasuhan
Sejalan dengan makin banyaknya penelitian mengenai peran ayah dalam pengasuhan, semakin jelas bahwa keberhasilan perkembangan seorang anak bergantung pada praktik pengasuhan kerjasama, ayah dan ibu.
Dari sejumlah studi yang terkait, disarankan peran ayah berupa pelibatan, kehadiran dan tanggung jawab. Pelibatan mencakup interaksi ayah secara langsung dengan anaknya. Kehadiran dimaksudkan adanya ayah baik secara fisik maupun psikis untuk anaknya. Sedangkan tanggung jawab bermakna pemberian nafkah untuk keluarga sebagai wujud kasih sayang kepada anak dan keluarga. Tanggung jawab ayah juga termasuk langkah-langkah yang direncanakan untuk mencapai tujuan tertentu seperti, bersama keluarga menyusun kesepakatan bersama, termasuk kesepakatan menggunakan gawai (gadget).

Tahukah Anda, Facebook Hanya untuk Anak Usia Diatas 13 Tahun


Facebook adalah sebuah aplikasi yang dapat membuat penggunanya terhubung satu sama lain. Aplikasi ini mengandung hal positif sekaligus juga potensi konten negatif. Banyak orang tua bertanya, pada usia berapakah anak boleh memiliki akun Facebook?
Tim Facebook dalam petunjuk pemakaian akun Facebook per Maret 2018 menyatakan Facebook diperuntukkan untuk anak berusia 13 tahun ke atas. Atau di Indonesia untuk anak kelas 1 SMP. Namun sebanyak 2.049 orang tua yang tergabung dalam panel Net Aware di Inggris menilai Facebook baru dapat digunakan oleh anak berusia 15 tahun ke atas.

Hal ini senada dengan para pengunjung laman net aware, yang menyarankan sebaiknya hanya anak berusia 15 tahun ke atas lah yang boleh mengakses facebook.Net Aware adalah sebuah aplikasi dan komunitas keselamatan berinternet bagi anak di Inggris. Mereka menilai Facebookadalah sebuah aplikasi yang berisiko tinggi (High risk) dalam hal konten kekerasan, seksual, perundungan, penyebaran narkoba, dan kejahatan lainnya.

Kendati demikian, tidak banyak anak yang menyadari potensi dampak negatif Facebook. Dari sekira 2.000 anak yang di survei oleh Net Aware di Inggris, hanya 19 persen yang menyatakan bahwa Facebooktidak aman. 
Mereka merasa Facebook dapat memunculkan unggahan yang tidak pantas dilihat oleh anak-anak, menerima permintaan pertemanan dari orang yang tidak dikenal. Namun facebook memiliki banyak hal positif. Antara lain dapat digunakan sebagai media berkomunikasi dengan teman dan keluarga di seluruh penjuru dunia. Selain itu, Facebook juga banyak memuat informasi atau berita terbaru. 
Jadi kuncinya, orang tua harus mendampingi putra-putrinya dalam menggunakan Facebook. Pastikan bahwa anak Anda tidak berusia di bawah 13 tahun. Bahkan lebih baik lagi jika ia sudah berusia di atas 15 tahun.

Disalin kembali dari laman Sahabat Keluarga 

https://sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id


Sabtu, 25 Mei 2019

Memanfaatkan Aplikasi Kahoot sebagai Media Pembelajaran

Kahoot adalah media pembelajaran berbasis web.Kahoot berbentuk kuis yang dimainkan secara online. Kahootdiluncurkan oleh SXSWedu, sebuah perusahaan startup asal Norwegia pada Bulan Oktober 2013. Kahoot adalah permainan kuis pilihan ganda atau diskusi dan survei yang dapat digunakan siapa saja dan tidak terbatas pada tingkat usia dan materi pelajaran. Karena berbasis internet, untuk membuat dan memainkan kahoot harus mengakses websitewww.kahoot.it. Tampilan beranda yang sederhana sangat memudahkan dalam menggunakannya. Dengan menggunakan Kahoot, pemateri akan menampilkan pertanyaan kuis ke layar melalui proyektor dan siswa akan diberikan waktu mulai 20 detik untuk menjawab soal kuis tersebut melaluismartphone maupun tablet masing-masing. 
Siswa yang menjawab dengan benar akan mendapatkan poin, dan ada poin tambahan untuk peserta yang dengan benar dan cepat. Selama loading dan waktu mengisi jawaban, Kahoot akan secara otomatis akan memutar lagu yang mengasyikkan. Setelah waktu mengisi kuis, Kahootakan secara otomatis akan menampilkan peserta yang memperoleh poin kuis terbanyak.

Google Classroom, Salah Satu Bentuk Inovasi Pembelajaran

Classroom merupakan layanan online gratis  dari google untuk institusi pendidikan, lembaga non-profit, dan siapa pun yang memiliki Akun Google. Google Classroom memudahkan peserta pembelajaran dan pengajar agar tetap terhubung, baik di dalam maupun di luar kelas. Google Classroom adalah platform pembelajaran campuran yang dikembangkan oleh Google untuk institusi pendidikan yang bertujuan menyederhanakan pembuatan, pendistribusian dan penetapan tugas dengan cara tanpa kertas.
Layanan ini diperkenalkan mengizinkan pengguna Google pribadi masuk kelas hanya dengan memiliki email dari gmail. Pengguna Google pribadi untuk membuat dan mengajar kelas. Google Classroom menggabungkan Google Drive untuk pembuatan tugas dan distribusi file atau dokumen, Google Dokumen, Spreadsheet, dan Slide untuk menulis, Gmail untuk komunikasi, dan Google Kalender untuk penjadwalan, dan penelusuran Google untuk membantu proyek institusi pendidikan. Peserta pembelajaran dapat diajak ke kelas melalui database institusi, melalui kode pribadi, atau secara otomatis diimpor dari domain institusi pendidikan. Setiap kelas membuat folder terpisah di Drive pengguna masing-masing, di mana peserta pembelajaran dapat mengirimkan karya untuk dinilai oleh seorang pengajar. Aplikasi seluler ,tersedia untuk perangkat berbasis iOS dan Android, pengguna bisa memanfaatkan melakukan berbagai aktifitas seperti mengambil foto dan melampirkan tugas, berbagi file dari aplikasi lain, dan mengakses informasi secara offline. Pengajar dapat memantau kemajuan setiap peserta pembelajaran, dan setelah dinilai, pengajar dapat kembali bekerja, dengan komentar, agar peserta pembelajaran merevisi dan memperbaiki tugas. Pengajar dapat memposting pengumuman ke ruang kelas yang telah dibuat, dan peserta pembelajaran bisa berinteraksi dengan menuliskan komentar.
Berikut ini langkah-langkah yang perlu dilakukan pengajar atau instruktur untuk memulai pembelajaran menggunakan Google Classroom
  1. Miliki Akun Gmail
  2. Silakan lihat  disini 
  3.  Silakan belajar sendiri