Baru beberapa hari siswa kelas XII selesai mengikuti ujian Nasional, perasaanku sebagai guru mulai hampa. Hari-hariku hadir di sekolah tanpa mengajar. Datang pagi-pagi duduk... browsing internet... bercerita.... dan setelah bel penanda sekolah usai berkemas pulang....
Sudah lebih seminggu begitu. Aku tidak mengajar, tidak mempersiapkan materi,tidak mengoreksi hasil pekerjaan siswa, tidak marah-marah dalam ruangan kelas karena ulah anak-anak.
Dulu aku merasa sangat senang saat membayangkan siswaku kelas XII akan segera menyelesaikan UN. Aku sangat senang karena tidak akan terbebani lagi dengan tugas-tugas rutinku sebagai guru. Setelah sekarang.... aku rindu untuk mengajar siswa yang kadang-kadang cari kesempatan berbuat onar, mengoreksi hasil pekerjaan siswa yang kadang-kadang mengecewakan...
Ada apa dengan diriku. Mengapa saat seperti ini aku tidak merasa terbebas? mengapa pada saat seperti ini aku merasa kehilangan dan ingin berbuat sesuatu yang lebih baik? Mengapa aku ingin mengajar padahal selama ini aku bukanlah termasuk guru yang ontime di kelas?
Sudah lebih seminggu begitu. Aku tidak mengajar, tidak mempersiapkan materi,tidak mengoreksi hasil pekerjaan siswa, tidak marah-marah dalam ruangan kelas karena ulah anak-anak.
Dulu aku merasa sangat senang saat membayangkan siswaku kelas XII akan segera menyelesaikan UN. Aku sangat senang karena tidak akan terbebani lagi dengan tugas-tugas rutinku sebagai guru. Setelah sekarang.... aku rindu untuk mengajar siswa yang kadang-kadang cari kesempatan berbuat onar, mengoreksi hasil pekerjaan siswa yang kadang-kadang mengecewakan...
Ada apa dengan diriku. Mengapa saat seperti ini aku tidak merasa terbebas? mengapa pada saat seperti ini aku merasa kehilangan dan ingin berbuat sesuatu yang lebih baik? Mengapa aku ingin mengajar padahal selama ini aku bukanlah termasuk guru yang ontime di kelas?