Aldon

Samosir

Aldon Samosir

Guru dari Kampoeng

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Sabtu, 30 April 2011

Merindukan Tugas....

Baru beberapa hari siswa kelas XII selesai mengikuti ujian Nasional, perasaanku sebagai guru mulai hampa. Hari-hariku hadir di sekolah tanpa mengajar. Datang pagi-pagi duduk... browsing internet... bercerita.... dan setelah bel penanda sekolah usai berkemas pulang....
Sudah lebih seminggu begitu. Aku tidak mengajar, tidak mempersiapkan materi,tidak mengoreksi hasil pekerjaan siswa, tidak marah-marah dalam ruangan kelas karena ulah anak-anak.
Dulu aku merasa sangat senang saat membayangkan siswaku kelas XII akan segera menyelesaikan UN. Aku sangat senang karena tidak akan terbebani lagi dengan tugas-tugas rutinku sebagai guru. Setelah sekarang.... aku rindu untuk mengajar siswa yang kadang-kadang cari kesempatan berbuat onar, mengoreksi hasil pekerjaan siswa yang kadang-kadang mengecewakan...
Ada apa dengan diriku. Mengapa saat seperti ini aku tidak merasa terbebas? mengapa pada saat seperti ini aku merasa kehilangan dan ingin berbuat sesuatu yang lebih baik? Mengapa aku ingin mengajar padahal selama ini aku bukanlah termasuk guru yang ontime di kelas?

Jumat, 29 April 2011

Bersembunyi di Balik Kesulitan


Seorang siswa merasa dipermainkan oleh seorang guru. Dengan penuh amarah ia menemui sang guru, "Guru...., selama ini aku sudah menuruti petunjukmu. Tetapi yang aku temui adalah sebuah jalan buntu yang dibentengi dengan tembok yang tinggi. Aku bertanya sekali lagi padamu, yang manakah jalan menuju sukses? Kau jangan hanya menunjukkan jari saja, tetapi bicaralah!" Akhirnya sang guru berbicara, "Di situlah jalan menuju sukses. Hanya beberapa langkah saja di balik tembok itu."
Ingatlah ......
Keberhasilan seringkali tak tampak
..... sebab  ia bersembunyi di balik kesulitan. Hanya orang-orang yang mampu mendaki "tembok" itulah yang akan menemui keberhasilan. Jangan menyerah dan tetap berusaha, akan selalu ada nilai tambah dalam setiap usaha yang berulang-ulang kita lakukan untuk mencapai kesuksesan. Tetap Semangat !!!!!

Bersembunyi di Balik Kesulitan


Seorang siswa merasa dipermainkan oleh seorang guru. Dengan penuh amarah ia menemui sang guru, "Guru...., selama ini aku sudah menuruti petunjukmu. Tetapi yang aku temui adalah sebuah jalan buntu yang dibentengi dengan tembok yang tinggi. Aku bertanya sekali lagi padamu, yang manakah jalan menuju sukses? Kau jangan hanya menunjukkan jari saja, tetapi bicaralah!" Akhirnya sang guru berbicara, "Di situlah jalan menuju sukses. Hanya beberapa langkah saja di balik tembok itu."
Ingatlah ......
Keberhasilan seringkali tak tampak
..... sebab  ia bersembunyi di balik kesulitan. Hanya orang-orang yang mampu mendaki "tembok" itulah yang akan menemui keberhasilan. Jangan menyerah dan tetap berusaha, akan selalu ada nilai tambah dalam setiap usaha yang berulang-ulang kita lakukan untuk mencapai kesuksesan. Tetap Semangat !!!!!

Bersembunyi di Balik Kesulitan

 
Seorang siswa merasa dipermainkan oleh seorang guru. Dengan penuh amarah ia menemui sang guru, "Guru...., selama ini aku sudah menuruti petunjukmu. Tetapi yang aku temui adalah sebuah jalan buntu yang dibentengi dengan tembok yang tinggi. Aku bertanya sekali lagi padamu, yang manakah jalan menuju sukses? Kau jangan hanya menunjukkan jari saja, tetapi bicaralah!" Akhirnya sang guru berbicara, "Di situlah jalan menuju sukses. Hanya beberapa langkah saja di balik tembok itu."
Ingatlah ......
Keberhasilan seringkali tak tampak
..... sebab  ia bersembunyi di balik kesulitan. Hanya orang-orang yang mampu mendaki "tembok" itulah yang akan menemui keberhasilan. Jangan menyerah dan tetap berusaha, akan selalu ada nilai tambah dalam setiap usaha yang berulang-ulang kita lakukan untuk mencapai kesuksesan. Tetap Semangat !!!!!

INILAH KAMI SATU KELUARGA


OP Aldon Samosir. Adalah anak dari A. Jantan/br. Sinaga dari sosor panopaan Girsang. Sekitar Tahun 1930 Op. Aldon samosir doli menikah dengan Op. Aldon buru yakni M. Br Manurung dari Jonggi Nihuta kecamatan Lumban Julu.
Op. Aldon Samosir memiliki 3 putra dan 2 putri. Putra  yakni :
1.      St. A. Samosir menikah dengan br. Sinaga sekarang tinggal di Girsang, pensiunan penjaga sekolah dari SD Negeri di Bonan Dolok Girsang. Anak-anaknya adalah
a.        Aldon Samosir sekarang tinggal di Balige bekerja sebagai Guru SMA Negeri 2 Balige. Pada tahun 2000 menikah dengan Duma Tambunan, telah memiliki tiga orang anak yakni Mikhalindo Samosir, Aristodo Samosir, dan Tessalonika Samosir
b.       Martualim Samosir sekarang tinggal di Girsang (dulu pernah menjadi supervisor pada PT Matahari Putra) telah berkeluarga dengan br. Situmorang. Sekarang mempunyai Anak 2 orang yaitu Ella dan Edo.
c.        Adi Samosir  Sekarang Tinggal di Surabaya bekerja di PT Holchim, telah menikah dengan br. Gultom. Anak-anak Jeptayes dan Morauli
d.       Midiantina  Samosir tinggal di Pontianak, menikah dengan M. Sinaga seorang anggota polisi yang bertugas di Polda Kalimantan Barat, anak:  Taraja
e.        Marni Yerliati Samosir Sekarang tinggal di Pematang Siantar, menikah dengan R. Simanjuntak, seorang Guru Jemaat HKBP yang sekarang sedang mengikuti tugas belajar di STT HKBP Pematang Siantar. Anak-anaknya adalah Grace Simanjuntak dan Immanuel Simanjuntak
f.         Gurbasa Samosir, belum menikah, tinggal di Jakarta. Bekerja sebagai anggota Kopassus lulusan Akmil Tahun 2004
2.      St. O. Samosir. Tinggal di Bekasi. Bekerja sebagai perwira polisi di Polres Bekasi. Menikah dengan br. Siburian dari Pematang Siantar dan telah memiliki anak : 2 Putra dan 2 Putri yakni Gideon Samosir, Feri Samosir dan Tika Samosir.
3.      R. Samosir tinggal di bekasi. Bekerja sebagai Staf di Mabes TNI AD. Menikah dengan br. Simanjuntak dari Sipahutar.  Memiliki dua orang anak yakni Fany Samosir dan Novi Samosir.
4.      Riauli Samosir (alm) menikah dengan marga sinaga tinggal di Girsang. memiliki anak : Marsanti Sinaga, Mustafa Sinaga, Ramses Sinaga, almarhum Rahidin Sinaga, Jasmen Sinaga, Mita Sinaga, Mangitar Sinaga, Senton Sinaga, Hotna Sinaga dan Irwanto Sinaga
5.      Kartini Samosir menikah dengan marga sianipar dari Sidulang Laguboti.

INILAH KAMI SATU KELUARGA


OP Aldon Samosir. Adalah anak dari A. Jantan/br. Sinaga dari sosor panopaan Girsang. Sekitar Tahun 1930 Op. Aldon samosir doli menikah dengan Op. Aldon buru yakni M. Br Manurung dari Jonggi Nihuta kecamatan Lumban Julu.
Op. Aldon Samosir memiliki 3 putra dan 2 putri. Putra  yakni :
1.      St. A. Samosir menikah dengan br. Sinaga sekarang tinggal di Girsang, pensiunan penjaga sekolah dari SD Negeri di Bonan Dolok Girsang. Anak-anaknya adalah
a.        Aldon Samosir sekarang tinggal di Balige bekerja sebagai Guru SMA Negeri 2 Balige. Pada tahun 2000 menikah dengan Duma Tambunan, telah memiliki tiga orang anak yakni Mikhalindo Samosir, Aristodo Samosir, dan Tessalonika Samosir
b.       Martualim Samosir sekarang tinggal di Girsang (dulu pernah menjadi supervisor pada PT Matahari Putra) telah berkeluarga dengan br. Situmorang. Sekarang mempunyai Anak 2 orang yaitu Ella dan Edo.
c.        Adi Samosir  Sekarang Tinggal di Surabaya bekerja di PT Holchim, telah menikah dengan br. Gultom. Anak-anak Jeptayes dan Morauli
d.       Midiantina  Samosir tinggal di Pontianak, menikah dengan M. Sinaga seorang anggota polisi yang bertugas di Polda Kalimantan Barat, anak:  Taraja
e.        Marni Yerliati Samosir Sekarang tinggal di Pematang Siantar, menikah dengan R. Simanjuntak, seorang Guru Jemaat HKBP yang sekarang sedang mengikuti tugas belajar di STT HKBP Pematang Siantar. Anak-anaknya adalah Grace Simanjuntak dan Immanuel Simanjuntak
f.         Gurbasa Samosir, belum menikah, tinggal di Jakarta. Bekerja sebagai anggota Kopassus lulusan Akmil Tahun 2004
2.      St. O. Samosir. Tinggal di Bekasi. Bekerja sebagai perwira polisi di Polres Bekasi. Menikah dengan br. Siburian dari Pematang Siantar dan telah memiliki anak : 2 Putra dan 2 Putri yakni Gideon Samosir, Feri Samosir dan Tika Samosir.
3.      R. Samosir tinggal di bekasi. Bekerja sebagai Staf di Mabes TNI AD. Menikah dengan br. Simanjuntak dari Sipahutar.  Memiliki dua orang anak yakni Fany Samosir dan Novi Samosir.
4.      Riauli Samosir (alm) menikah dengan marga sinaga tinggal di Girsang. memiliki anak : Marsanti Sinaga, Mustafa Sinaga, Ramses Sinaga, almarhum Rahidin Sinaga, Jasmen Sinaga, Mita Sinaga, Mangitar Sinaga, Senton Sinaga, Hotna Sinaga dan Irwanto Sinaga
5.      Kartini Samosir menikah dengan marga sianipar dari Sidulang Laguboti.

Kamis, 28 April 2011

Memahami Orang Lain Seperti Diri Sendiri adalah Kuncinya

Ketika seseorang menangis di depan kita, apa yang kita rasakan ? Akankah kita tertawa ataukah kita ikut menangis seperti yang orang itu lakukan? Faktanya tak semua dari kita akan ikut bersedih dengan apa yang terjadi pada diri saudara kita bahkan ada orang yang tersenyum di atas penderitaan orang lain. Mungkin saya atau Anda pun pernah mengalami hal seperti ini.
Memahami orang lain adalah bagian penting dalam kehidupan bersosialisasi dengan masyarakat di sekitar. Ada banyak orang pandai dan kuat tetapi dia tidak memahami orang lain sehingga dengan kepandaian dan kekuatannya membuat orang lain kecewa, merasa disakiti, dan diremehkan.
Memahami orang lain bukan perkara yang mudah, tapi tidak sulit bila kita mau untuk berbuat diri kita paham akan tingkah laku orang lain. Ketika kita mencoba memahami orang lain, misalnya tidak tertawa jika teman sedang menangis, maka suatu ketika orang lain tidak akan menertawai diri kita ketika kita mengalami kejadian seperti itu. Orang akan paham bahwa kita peduli terhadap nasib atau keadaan orang lain dan seperti teori psikologi bahwa setiap ada aksi maka akan timbul reaksi.
Bagaimana kita dapat memahami orang lain, perasaan mereka, permasalahan yang menimpa mereka. Inilah yang disebut empati. Empati adalah kemampuan untuk memahami dan merasakan perasaan orang lain. Misalnya ketika teman kita sedang senang maka kita paham dan bisa merasakan kegembiraannya dan kita pun ikut tersenyum. Begitu pula ketika teman kita mengalami kesulitan atau sedang sedih karena kehilangan orang yang dicintainya maka kita bisa juga merasakan bagaimana perasaan kehilangan tersebut.
Seseorang yang bisa memahami orang lain (berempati), akan lebih mudah diterima orang lain. Sikapnya yang apa adanya, tidak dibuat-buat membuat orang lain merasa nyaman dan tidak merasa kalau dirinya sedang dinilai. Walaupun baru kenal atau di lingkungan yang cenderung baru mereka lebih cepat diterima dan disenangi orang lain dibanding mereka yang kurang memahami perasaan orang lain.
Pergaulan di bidang apapun, selalu diwarnai oleh adanya orang-orang yang memiliki karakter, watak dan perilaku yang berbeda-beda itu. Mendapatkan orang yang selalu sama dengan kemauan kita merupakan hal yang mustahil. Selain itu, sebagaimana watak dan karakternya, setiap orang juga pada suatu saat mengalami perubahan-perubahan yang bisa jadi kurang menyenangkan. Hal-hal sederhana ini jika tidak berhasil disikapi secara arif dan bijak akan menjadi sebab runtuhnya hubungan-hubungan yang seharusnya dijaga secara terus menerus.
Untuk menjaga hubungan baik itu, kunci yang harus dipegang oleh masing-masing pihak adalah adanya kesediaan saling menerima orang lain sebagai apa adanya dan juga seutuhnya. Watak, perilaku dan karakter seseorang, oleh karena tuntutan lingkungan dan perjalanan waktu misalnya, bisa berubah-ubah. Contoh sederhana, suatu saat teman sekantor mengeluh, gelisah, dan bahkan marah. Keadaan seperti itu seharusnya diterima sebagai apa adanya. Kesediaan memahami dan menerima teman, kolega, sahabat sebagaimana apa adanya, merupakan kunci keberhasilan membangun kebersamaan, baik untuk kepentingan keluarga, institusi, atau organisasi.
Saat kau bertemu dengan 1 orang, kau akan mendapatkan 1 warna manusia. Tapi saat kau bertemu dengan 1000 orang maka kau akan mendapatkan 1000 warna. Biarlah hidupmu indah, penuh warna. Bersama mereka, orang-orang yang kau kasihi.

Alasan Berbuat Baik

Saya bertanya pada seorang teman. Apa alasan anda berbuat baik? seorang menjawab untuk masuk surga, satu lagi menjawab karena hidup saya bukan milik saya, seorang berkata bijak Jika Berbuat Baik (Berarti) Berbuat Baik bagi Diri Sendiri dan jika Berbuat Jahat maka (Kejahatan) Itu bagi Diri Sendiri