Aldon

Samosir

Aldon Samosir

Guru dari Kampoeng

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Selasa, 28 November 2017

Bahan Seminar HGN Toba Samosir

Bahan seminar HGN 2017 UPT Balige unduh

Sabtu, 07 Oktober 2017

Menjadi Guru itu susah ya

Tugas Berat Guru Adalah Merumuskan Tujuan Pembelajaran dan Menilai Pencapaian Hasil Belajar Siswa Dalam minggu ini, perangkat pembelajaran yang dibuat guru sudah selesai direvisi dan disusun. saya mencoba mengamati Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang telah disusun guru sebagai dasar melaksanakan tugas profesinya. Penyusunan maupun revisi terhadap rencana pembelajaran ini telah melalui berbagai proses yang tertuang dalam rencana kerja sekolah. Proses tersebut diharapkan telah memperkaya guru dengan acuan dan model pembelajaran abad 21 khususnya dalam kurikulum 2013. Penulisan perencanaan pembelajaran tentulah dimulai dari penetapan tujuan pembelajaran. Indikator tujuan pembelajaran haruslah berfokus pada satu perilaku, dapat diukur, bisa dicapai siswa, harus nyata atau realistik, dan memperhitungkan waktu. Petimbangan selanjutnya adalah , mengintegrasikan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) dalam pembelajaran. Karakter yang diperkuat terutama 5 karakter, yaitu: religius, nasionalis, mandiri, gotong royong, dan integritas. Selain PPK pada pembelajaran perlu juga diintegrasikan literasi; keterampilan abad 21 atau diistilahkan dengan 4C (Creative, Critical thinking, Communicative, dan Collaborative); dan HOTS (Higher Order Thinking Skill. Hasil pengamatan bahwa semua tujuan pembelajaran telah guru tetapkan, telah mengintegrasikan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) dalam pembelajaran, telah menngintegrasikan literasi; juga telah menuangkan keterampilan abad 21 dengan 4C (Creative, Critical thinking, Communicative, dan Collaborative, dalam rencana pembelajaran. Yang menjadi fokus perhatian berikutnya dalam perencaaan pembelajaran ini adalah penilaian. Kadang penilaian dianggap hal yang tak relevan dengan indikator yang harus diukur atau tak mengukur yang seharusnya diukur. Fakta ini menunjukkan bahwa guru banyak yang belum fokus pada dua sisi penting yang mestinya menjadi perhatian yaitu setelah siswa belajar mereka harus menguasai kompetensi apa saja dan bagaimana cara mengukurnya. Apakah instrumen evaluasi sudah mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi? Seperti berpikir kritis, berpikir logis, reflektif, metakognitif, dan berpikir kreatif. Khusus Kurikulum 2013 juga menuntut materi pembelajarannya sampai metakognitif yang mensyaratkan peserta didik mampu untuk memprediksi, mendesain, dan memperkirakan. Sejalan dengan itu ranah dari HOTS yaitu analisis yang merupakan kemampuan berpikir dalam menspesifikasi aspek-aspek/elemen dari sebuah konteks tertentu; evaluasi merupakan kemampuan berpikir dalam mengambil keputusan berdasarkan fakta/informasi; dan mengkreasi meruapakan kemampuan berpikir dalam membangun gagasan/ide-ide. Kita belum berbicara dengan kompetensi guru dalam mengarahkan pembelajaran untuk mencapai tujuan, mengendalikan kegaitan sesuai sintak yang sistematis, penerapan pendekatan saintifik, model pembelajaran inquiri atau problem solving, belajar dengan mengembangkan pengalaman beraktivitas dan berkarya masih memerlukan sentuhan sistem pembinaan keprofesian yang lebih berdaya. Fakta yang diharapkan terjadi masih belum terlihat sebagai praktik nyata dalam kelas. Belajar dari realita itu, program ke depan yang harus tertuang dalam RKAS adalah fokus meningkatkan kompetensi guru dalam menjawab pertanyaan berikut: - Setelah pembelajaran selesai siswa harus menguasai kompetensi apa? - Bagaimana menilainya? - Bagaimana cara mengajarkannya agar siswa memperoleh pengalaman nyata?

Rabu, 04 Oktober 2017

Berjuanglah tidak Terlambat di Sekolah

Beberapa kali kepala sekolah memanggil oknum guru itu dengan kasus terlambat. Setiap kali dipanggil, oknum guru berusaha meyakinkan kepala sekolah alasan mengapa terlambat dan setiap kali juga berjani akan berusaha untuk tidak terlambat. Satu dua hari berselang, oknum guru memperlihatkan ada perubahan. Dia tidak terlambat. Kepala sekolah senang dengan perubahan itu. Namun, berselang beberapa hari kemudian, oknum guru terlambat lagi. Dengan sabar kepala sekolah memnggil oknum guru itu lagi. Seperti biasa, ada saja alasan oknum guru. Kemudian oknum guru berjanji tidak terlambat lagi, namun akhirnya dia berhasil terlambat lagi. Kutipan cerita tersebut mungkin saja sebuah fakta. Memang fenomena guru terlambat merupakan kasus klasik yang mungkin terjadi pada hampir semua sekolah . Bila guru terlambat sampai ke sekolah atau terlambat memulai pembelajaran, sebetulnya ini bukan lagi persoalan sepele. Mengapa? Sebagai individu yang berkecimpung dalam pendidikan, guru harus memiliki kperibadian yang mencerminkan seorang pendidik. Ungkapan yang dikemukakan adalah guru bisa digugu dan ditiru. Digugu maksudnya bahwa pesan-pesan guru dapat dipercaya untuk dilaksanakan dan pola hidupnya bisa ditiru atau diteladani. Tugas guru pada dasarnya bukan hanya sekedar mentransfer pengetahuan tapi juga mewarikan nilai atau karakter yang baik. Ketika guru ingin menanamkan sikap disi¬plin kepada siswanya, maka sebaiknya guru terlebih dahulu mendisiplinkan dirinya, artinya jika guru tidak senang melihat siswanya datang terlambat ke sekolah maka guru harus terlebih dahulu harus dapat datang ke sekolah dengan tepat waktu. Apa¬bila guru datang terlambat su¬dah dapat dipastikan selain proses belajar mengajar menjadi kacau, situasi kelas menjadi tidak tertib, yang dibanjiri dengan suara keributan siswa. Semestinya guru merasa malu jika terlambat datang ke sekolah ketika jam mengajar, sebab guru meru¬pakan orang yang akan digugu dan ditiru oleh siswanya. Ba¬gaimana mungkin siswa mau mencontoh dan menteladani gurunya jika gurunya sendiri tidak menunjukkan perilaku yang baik. Mari berusaha dan berjuang untuk tidak terlambat ke sekolah. Peristiwanya kecil akibatnya besar. Jadilah guru harus mampu memberikan teladan bagi siswa. membangkitkan atau menggugah semangat siswa dan memberikan dorongan moral dan semangat kerja bagi siswa.

Senin, 02 Oktober 2017

Catatan dari Seorang Senior

Ibu Dra. Sinta Ida Sihombing. Aku mulai mengenalnya lebih kurang 19 tahun lalu. Panggilannya ibu SIS. Awalnya aku berpikir sebutan ini singkatan dari kata sister. Lama-lama aku tahu bahwa itu adalah inisial. Saat aku bertemu pertama beliau itu wakil kepala sekolah bidang kesiswaan. Saat-saat tertentu beliau bersuara lantang di sepan anak-anak. Kadang harus berlari mendekati siswa yang melanggar peraturan sekolah. Saat berbicara dihadapan ratusan siswaSaat dia adalah guru senior. kala itu kini Menjadi seorang guru Pepatah mengatakan, Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang, manusia mati meninggalkan nama. Peribahasa ini memiliki arti setelah seseorang mati, yang dikenang ada budi baik dan buruknya.Seorang yang berbuat baik dalam hidupnya akan selalu diingat. Hal ini berlaku pada siapa saja, profesi apa saja, dimana saja dan kapan saja. Salah satu profesi yang akan dikenang

Kamis, 21 September 2017

Sekolah Bersama Keluarga "Mari Membangun Proses Pendidikan yang Lebih Baik"

Orang tua adalah pendidik yang pertama dan utama. Sebagai seorang pendidik, orang tua harus mempersiapkan diri sebagai pendidik agama, budi pekerti, seni maupun ilmu pengetahuan bagi anak. Keberhasilan pendidikan anak bergantung kepada keterlibatan keluarga. Banyak penelitian menunjukan bahwa keterlibatan orang tua di sekolah bermanfaat, antara lain: (1) bagi peserta didik mendukung prestasi akademik, meningkatkan kehadiran, kesadaran terhadap kehidupan yang sehat, dan meningkatkan perilaku positif; (2) bagi orang tua memperbaiki pandangan terhadap sekolah, meningkatkan kepuasan terhadap guru, dan mempererat hubungan dengan anak; dan (3) bagi sekolah memperbaiki iklim sekolah, meningkatkan kualitas sekolah, dan mengurangi masalah kedisiplinan.

Sekolah tidak dapat memberikan semua kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan peserta didiknya, sehingga diperlukan keterlibatan bermakna dari orangtua/keluarga dan anggota masyarakat. Anak-anak belajar dengan lebih baik jika lingkungan sekitarnya mendukung, yakni orang tua, guru, dan anggota keluarga lainnya serta masyarakat sekitar. Artinya, sekolah, keluarga, dan masyarakat merupakan “tri sentra pendidikan” yang sangat penting untuk dapat menjamin pertumbuhan anak secara optimal. Untuk itu, perlu dibangun kemitraan antara sekolah, keluarga, dan masyarakat.

Peran orang tua dalam mendidik anak tidak hanya terbatas dalam memberi makan, minum, membelikan pakaian baru, dan tempat berteduh yang nyaman. Perhatian orang tua, terutama dalam hal pendidikan anak sangatlah diperlukan. Sebagai pendidik utama dan pertama bagi anak, orang tua juga hendaknya memberikan motivasi dan dorongan. Sebab tugas memotivasi belajar bukan hanya tanggung jawab guru semata, tetapi juga orang tua berkewajiban memotivasi anak untuk lebih giat belajar.

 A. Prinsip Kemitraan

Dalam Permendikbud 30 Tahun 2017, tentang pelibatan Keluarga dalam penyelenggaraan pendidikan disebutkan bahwa Kemitraan antara sekolah dengan keluarga dirancang agar terbentuk ekosistem pendidikan yang dapat mendorong tumbuhnya karakter dan budaya prestasi semua warga sekolah. Untuk mewujudkan harapan tersebut, maka kemitraan dilaksanakan dengan mengacu pada prinsip-prinsip berikut.


1.  Kesamaan Hak, Kesejajaran, dan Saling Menghargai

Kemitraan antara sekolah dengan keluarga dan masyarakat dapat terjalin secara dinamis dan harmonis apabila semua unsur yang terlibat memiliki kesamaan hak, kesejajaran, dan saling menghargai sesuai dengan peran dan fungsinya. Prinsip ini akan mendorong peran aktif dan sukarela dari semua pihak untuk terlibat mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program kemitraan.

 

2.  Semangat Gotong-Royong dan Kebersamaan

Kemitraan dibangun atas dasar semangat gotong royong dan kebersamaan. Prinsip ini akan terjadi apabila semua pihak merasakan ada kebutuhan dan kepentingan yang sama terkait dengan pendidikan anak atau peserta didik. Prinsip ini akan menumbuhkankan keinginan dari semua pihak untuk berkolaborasi dan bersinergi untuk menciptakan ekosistem pendidikan yang dapat memberi pengalaman belajar yang kaya kepada peserta didik.

 

3.  Saling Melengkapi dan Memperkuat.

Pihak sekolah tidak mungkin mampu melayani semua kebutuhan belajar peserta didiknya dengan segala keterbatasan sumberdaya yang dimiliki. Untuk itu, perlu dijalin kemitraan dengan orang tua dan masyarakat sehingga tercipta tri sentra pendidikan yang saling melengkapi dan memperkuat sesuai perannya masing-masing.

 

4.  Saling Asah, Saling Asih, dan Saling Asuh.

Prinsip saling asah, saling asih, dan saling asuh diharapkan dapat mewujudkan terjadinya proses berbagi pengalaman, pengetahuan, keterampilan, dan nilai/norma antara satu dengan lainnya. Serta terjadi proses saling membelajarkan antara pihak sekolah, keluarga, dan masyarakat dilandasi oleh rasa cinta dan kasih sayang dalam rangka menciptakan ekosistem pendidikan yang baik bagi peserta didik.

 B. Bentuk Kemitraan

Bentuk-bentuk kemitraan sekolah, keluarga, dan masyarakat dapat dilakukan sebagai berikut:

1.  Penguatan Komunikasi Dua Arah

Komunikasi dua arah bertujuan untuk mendapat informasi dan masukan tentang perkembangan peserta didik, baik dari keluarga kepada sekolah maupun sebaliknya. Komunikasi sekolah dengan keluarga dan masyarakat dapat dilakukan dalam beragam bentuk dan media. Misalnya informasi yang dituliskan rutin melalui buku penghubung, pertemuan rutin wali kelas dengan orang tua/wali, komunikasi dalam wadah paguyuban orang tua per kelas, komunikasi melalui media komunikasi seperti melalui pesan singkat (SMS), dan lain-lain yang sesuai.

2.  Pendidikan bagi orang tua

Bentuk kemitraan ini ingin membantu orang tua/wali dalam membangun kesadaran akan pendidikan anak, termasuk di antaranya adalah dengan mengembangkan lingkungan belajar di rumah yang kondusif (aman, nyaman dan menyenangkan). Pendidikan orang tua ini bisa berupa kelas orang tua/wali yang dilakukan rutin oleh sekolah atau masyarakat (komite sekolah, organisasi mitra dan komponen masyarakat lain).

Kelas ini diharapkan dapat membantu orang tua/wali untuk:

    • memperoleh pemahaman yang benar tentang kondisi anak dan upaya-upaya yang dapat dilakukan;
    • meningkatkan peran positif dan tanggung jawab sebagai orang tua/wali dalam mengatasi permasalahan anak; dan
    • meningkatkan kerjasama yang lebih harmonis antara orang tua/ wali dan sekolah dalam membantu permasalahan anak.

3.  Kegiatan Sukarela

Kegiatan ini bertujuan untuk menyalurkan aspirasi masing-masing pihak dalam mendukung dan membantu kemajuan pendidikan anak.

4.  Belajar di Rumah

Sekolah mengkomunikasikan orang tua/wali mengenai materi yang sebaiknya diperkaya dan diperdalam kembali di rumah.

5.  Kolaborasi dengan Masyarakat

Kemitraan ini bertujuan untuk mengoptimalkan peran masyarakat dalam mendukung pencapaian tujuan pendidikan anak. Masyarakat dalam hal ini adalah tokoh masyarakat, tokoh agama, ahli pendidikan atau lainnya, pengusaha, professional, dan lembaga yang relevan baik bagi sekolah maupun bagi peserta didik.

 C. Pengorganisasian Program Kemitraan

  1. Paguyuban Orang Tua/Wali di Tingkat Kelas   
Paguyuban orang tua/wali di tingkat kelas dibentuk agar semua orang tua/wali peserta didik dapat terlibat aktif dalam berbagai kegiatan kemitraan. Melalui media paguyuban ini pihak sekolah berfungsi sebagai inisiator, fasilitator, dan pengendali kemitraan untuk dapat:

    • mensosialisasikan program dan kegiatan kemitraan kepada semua orang tua/wali sehingga mereka dapat memahaminya dan tergugah untuk berpartispasi aktif;
    • mengidentifikasi orang tua/wali mana yang aktif dan tidak dengan berbagai alasannya, sehingga dapat mendiskusikan dengan orang tua/wali lain yang aktif untuk mencari solusinya;
    • memulai program dan kegiatan kemitraan dan berkomunikasi dengan orang tua/wali tentang perkembangan peserta didik
    • membangun komunikasi agar terjadi keselarasan dalam pola pendidik, pengasuhan, pengarahan, motivasi antara sekolah dengan keluarga/orang tua/wali; dan
    • mendiskusikan untuk mencari solusi atas berbagai permasalahan yang dihadapi peserta didik dalam belajar, baik pihak sekolah maupun orang tua/wali.
   2. Membentuk Jaringan Komunikasi dan Informasi

Komunikasi dan informasi merupakan kunci keberhasilan dalam menjalin kemitraan antara sekolah, keluarga, dan masyarakat. Oleh karena itu, perlu dirancang media-media yang dapat dimanfaatkan sebagai jaringan komunikasi antara ketiga pihak tersebut. Media komunikasi dan informasi yang perlu dibentuk diantaranya:

    • Buku penghubung antara pihak sekolah dengan orang tua/wali;
    • Pertemuan tatap muka antara pihak sekolah dengan orang tua/wali;
    • Pertemuan yang melibatkan semua orang tua/wali, jika ada informasi yang perlu diketahui oleh semua orang tua/wali.
    • Pertemuan antara guru/wali kelas atau Kepala Sekolah dengan orang tua tertentu, jika ada permasalahan khusus menyangkut seorang peserta didik.
    • Surat menyurat dan/atau surat edaran;
    • Leaflet, booklet, banner, dan lainnya; dan
    • Media sosial: facebook, pesan singkat (SMS), Whatsapp, Twitter, laman, dan lainnya

Mengingat peran yang luar biasa itu, dalam pendidikan anak di sekolah, orang tua harus terlibat. Guru bersama orang tua harus bisa bersinergi untuk kepantingan anak. Mari membuatkan program-program yang isa memperkuat hubungan sekolah dengan keluarga, hubungan sekolah dengan masyarakat. Demi proses Pendidikan yang lebih baik. Dengan proses yang baik, mudah-mudahan hasilnya akan baik.

 Slide dapat didownload di sini

 


Senin, 11 September 2017

Guru Piket : Etalase Sekolah

Lingkungan sekolah yang aman dan nyaman merupakan idaman semua orang. Pendidik, tenaga kependidikan, orang tua dan masyarakat tentu akan senang dengan lingkungan sekolah yang demikian. Khususnya orang tua/ wali akan selalu  berharap sekolah tempat anaknya sekolah aman dan nyaman. Kepala sekolah beserta guru dan tenaga pendidikan lainnya yang di dalam sekolah juga memiliki etika dan standar pelayanan untuk mewujudkan sekolah, aman, nyaman dan berbudaya mutu.


Salah satu upaya untuk menciptakan lingkungan yang aman, nyaman dan berbudaya mutu ditunjuklah guru piket yang bertugas secara bergantian dengan jadwal tertentu di sekolah. Adanya guru piket di sekolah tentunya sangat penting. Berdasarkan lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 15 Tahun 2018, ada enam tugas yang dikerjakan oleh guru piket ketika sedang bertugas.

Adapun tugas-tugasnya antara lain:

  1. Meningkatkan pelaksanaan keamanan, kebersihan, ketertiban, keindahan, kekeluargaan, kerindangan, kesehatan, keteladanan, dan keterbukaan
  2. Menerima dan mendata tamu sekolah
  3. Mengoordinasikan guru pengganti bagi kelas yang gurunya berhalangan hadir
  4. Mencatat dan melaporkan kasus-kasus yang bersifat khusus kepada kepala sekolah
  5. Melakukan kegiatan lainnya yang terkait tugas guru piket
  6. Membuat laporan hasil piket per tugas.

Impian menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan nyaman serta berbudaya mutu dapat diwujudkan salah satunya tugas mulia guru piket. Kinerja dan komunikasi guru piket setiap harinya akan membuat proses pembelajaran di sekolah dapat terukur. Selain itu, Petugas/guru piket menjadi gambaran mutu pelayanan Pendidikan di sekolah yang tergambar dari seberapa baiknya layanan sekolah terhadap pelanggan internal maupun eksternal.


Dengan demikian, salah satu indikator untuk melihat layanan sekolah baik adalah seberapa baik petugas piket dalam melaksanakan tugasnya. Petugas piket merupakan etalasi mutu di sekolah. Petugas piket tidak hanya melaksanakan tugas adminitratif tentang piket tetapi juga harus memahami etika dalam melayani tamu-tamu sekolah. Misalkan apabila tamu datang menghampiri ruang piket, hendaknya dilayani dengan senyum, salam, sapa, sopan, dan santun. Berikan sapaan ramah kepada tamu untuk menciptakan suasana yang menyenangkan di lingkungan sekolah sehingga semua orang merasa nyaman dan mempunyai kesan baik ketika melakukan kunjungan ke sekolah.

 

Sabtu, 09 September 2017

Berilmu atau berahlak?

Jika guru dan orang tua diminta memilih; Mana yang lebih penting orang berakhlak atau orang berilmu? Seluruhnya akan menjawab bahwa lebih pentng berkahlak. Selanjutnya berilmu. Hidup berakhlak tidak datang dari cermah dan siswa dipaksa untuk mengikuti sejumah keharusan dalam tata tertib. Ahlak datang dari penguasaan ilmu yang membangun kesadaran diri sehingga seseorang menyadari sepatutnya patuh Dalam pendidikan berlaku kaidah bahwa pengembangan perilaku selalu dilandasi ilmu karena itu derajat manusia ditinggikan karena ilmunya. Karena itu, keindahan akhlak tak mungkin terbangun tampa penguasaan ilmu yang luas. Ilmu itu bagaikan pisau untuk mengiris, merajang, bahkan mengubah menjadi satuan masalah yang paling kecil yang paling renik. Semakin dalam ilmunya maka serumit apa pun manusia bisa mengirisnya. Dalam pengalaman mengikuti pendidikan formal, setiap orang dilatih untuk mengenal masalah dan memecahkannya. Seorang yang menyandang belar sarjana telah didaulat sanggup merumuskan masalahdan memecahkannya. Dalam pengalaman belajar, setiap orang mendapatkan kenyataan merumuskan masalah dalam bentuk pertanyaan, merancang cara memecahkannya, menghimpun informasi, dan mengolah informasi merupakan tahap belajar yang terus harus diasah. Keterampilan menerapkan ilmu dalam mengelola masalah merupakan proses tak mudah. Akhlak mulia adalah dampak pengiring dari kemampan setiap orang untuk memiliki sikap yang tepat dalam menghadapi setiap masalah yang dihadapinya. ia pandai memilah mana yang boleh dilakukan dan mana yang tak boleh dilakukan. Itulah puncak dari keluhuran budi. Semoga kita dapat memembantu siswa menuai ilmu merumuskan masalah dan memecahkan masalah.

Realitas Nilai Pendidikan Tak Sebaik dalam Dokumen Formal

Tadi malam saya berbicara dengan seorang teman pendidik melalui obrolan WA ( maaf sahabatku.... aku bukan menceritakan tentang Anda). Sebagai sesama guru sudah barang tentu percakapan paling dominan berkaitan dengan sekolah dan proses pendidikan yang ada. Saling bertukar informasi dan berbagi pengalaman khususnya tentang profesi guru. Percakapan ini semakin menarik tatkala topik percakapan adalah kurikulum dan akhirnya sampai kepada perangkat pembelajaran seorang guru. Dari percakapan ini dapat aku simpulkan bahwa perangkat pembelajaran TP 2017/2018 untuk semua mata pelajaran di sekolah sahabat ini sudah selesai dan semua perangkat pembelajaran sudah terintegrasi dengan PPK (Pengiatan Pendidikan Karakter), Gerakan Literasi, Keterampilan abad 21 yakni Creative, Critical thinking, Communicative, dan Collaborative dan higher order of thingking skill ( HOTS ). Wah...Saya salut dan memuji usaha dan kebijakan yang telah dilakukan dan hasil yang dicapai karena sudah menyelesaikan kewajibannya sebagai seorang guru. Lalu bagaimana dengan implementasinya? kataku kemudian. "Soal implementasi itu lain bro..." Sayang, jika rencana yang telah disusun baik-baik namun belum tidak dilaksanakan. Mudah-mudahan kasus ini hanyalah untuk seorang sahabat itu saja. Semua yang baik masih sebatas di atas kertas yang tak pernah diwujudkan. Memang, Pembelajaran ideal itu tergambar dalam silabus dan RPP. Tugas pendidik adalah mewujudkannya sesuai dengan yang tertulis agar pembelajaran ideal itu tidak hanya tertulis di atas kertas. Mengembangkan silabus, rpp, dan perangkat administrasi pembelajaran bisa jadi mudah daripada mengajarkannya. Mengapa demikian? Karena untuk mewujudkan rencana yang baik itu dibutuhkan seorang guru yang baik, kreatif dan selalu penuh persiapan.. Menurut TJipta Dinata dalam laman kompasiana menyentkan bahwa guru yang baik itu adalah guru yang mengajar dengan hati. Guru yang mengajar dengan hati adalah guru yang mempersiapkan diri sebaik-baiknya sebelum melaksanakan pembelajaran. Tidak ada pendidik yang mengajar dengan baik di kelas jika tanpa persiapan. Pendidik selalu mempersiapkan segala hal sebelum mengajar, mulai dari RPP (Rencana Persiapan Pengajaran), perangkat atau media pembelajaran., sampai bahan-bahan evaluasi materi. Teman-teman pendidik harus selalu ingat bahwa mengajar tampa persiapan merupakan tindakan yang dapat merugikan perkembangan siswa.

Selasa, 29 Agustus 2017

Hoax dan semangkok miesup

Selasa, 08 Agustus 2017

Kejarlah

" masa mudamu ini tidak akan bisa kembali lagi." Suaranya semakin lembut. Sudah satu jam aku setia mendengar ceramah orang tua sepuh ini. kali ini dia benar-benar memberi petuah. Berbeda pada hari sebelumnya. Orang tua ini banyak omong kosongnya ketimbang serius. Meski begitu, aku selalu setia mendengarnya. Bagiku bukan masalah omong kosongnya. Aku sudah membuatnya senang saat aku mau mendengarkannya. Tapi kali ini, kayaknya si ompung ini berbeda.

Sabtu, 05 Agustus 2017

Menjadi Dewa

Mengu

Kamis, 25 Mei 2017

Fakta Empiris Penilaian Kita

Dalam praktek pendidikan sehari-hari, masih banyak guru yang melakukan kesalahan-kesalahan dalam menunaikan tugas dan fungsinya. Kesalahan-kesalahan tersebut sering kali tidak sadari oleh para guru, bahkan masih banyak diantaranya yang menganggap hal ini adalah biasa. Salah satu kesalahan yang acap kali terjadi dan tidak disadari terjadi saat melaksanakan penilaian.

Pada hakikatnya, penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi.  Dalam pendidikan, penilaian berarti proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik.  Untuk melaksanakan penilaian, guru memerlukan instrumen  penilaian dalam bentuk  soal-soal, baik untuk menguji aspek kognitif, afektif, maupun psikomotor.  Kemampuan menyusun instrument penilaian inilah yang sering terabaikan sehingga intrumen penilaian yang diberikan guru tidak mampu mengantarkan peserta didik pada tujuan pembelajaran yang diharapkan.

Berdasarkan peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia nomor 20 tahun 2007 tentang standar penilaian pendidikan, penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut :
1.Sahih, berarti penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan yang diukur.
2.Obyektif, berarti penilaian berdasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas, tidak dipengaruhi subjektivitas penilaian.
3.Adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik karena berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi dan gender.
4.Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik merupakan salah satu komponen yang tak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran.
5.Terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian dan dasar pengambilan keputusan dapat diketahui oleh fihak yang bersangkutan.
6.Menyeluruh dan berkesinambungan, berarti penilaian oleh pendidik mencakup semua aspek kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai, untuk memantau perkembangan kemampuan peserta didik.
7.Sistimatis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan mengikuti langklah-langkah baku.
8.Beracuan kriteria, berarti penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang ditetapkan.
9.Akuntabel, berarti, penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik, prosedur, maupun hasilnya.

Bagaimana penilaian  yang sudah kita lakukan selama ini, apakah sudah memenuhi prinsip di atas? Apakah soal yang tersusun sudah akan benar mengukur apa yang ingin diukur? Sudah valid? Sudah reliabel? Sudah memiliki daya pembeda? Apakah bobot tingkat kesukarannya sudah tepat? Pertanyaan ini harus dijawab dengan tidak membohongi kata hati. Fakta empiris menunjukkan bahwa penilaian yang dilakukan masih memili kekurangan. Mulai dari kesalahan cetak sampai ketidaktepatan soal untuk mengukur yang seharusnya diukur. 
Bila dikaitkan dengan ranah kognitif Taksonomi Bloom, soal saat ini lebih banyak menguji aspek ingatan.  Banyak guru  yang menyajikan materi dengan mengajak peserta didik belajar aktif, sajian konsep sangat sistematis, tetapi sering diakhiri soal evaluasi yang kurang melatih  keterampilan  berpikir tingkat tinggi peserta didik sebagaimana harusnya.

Kebiasaan buruk dalam penulisan soal, disadari atau tidak disadari harus segera di ubah, Mindset akan pentingnya proses penilaian yang benar dalam pendidikan harus segera diwujudkan. Kurikulum 2013 menuntut materi pembelajarannya sampai metakognitif yang mensyaratkan peserta didik mampu untuk memprediksi, mendesain, dan memperkirakan.  Agar Instrumen penilaian yang digunakan guru untuk menguji hasil belajar peserta didik sesuai dengan prinsip-prinsip penilaian, saat ini sangat diperlukan kreasi dan keseriusan guru dalam menyususun dan mengembangkan intrumen penilaiannya sesuai dengan perkembangan peserta didik. Peserta didik khususnya SMA  harus  sudah dilatih berpikir tingkat tinggi, sesuai dengan usianya.  Hal ini  dapat dilakukan oleh guru dengan cara melatihkan soal-soal yang sifatnya mengajak siswa berpikir dalam level analisis, sintetis dan evaluasi.

Ada beberapa cara yang dapat dijadikan pedoman oleh para guru dalam menulis butir soal yang menuntut berpikir tingkat tinggi, yakni materi yang akan ditanyakan diukur dengan perilaku sesuai dengan ranah kognitif Bloom pada level analisis, sintesis dan evaluasi, setiap pertanyaan diberikan dasar pertanyaan (stimulus) dan soal mengukur kemampuan berpikir kritis.  Agar butir soal yang ditulis dapat menuntut berpikir tingkat tinggi, maka setiap butir soal selalu diberikan dasar pertanyaan (stimulus) yang berbentuk sumber/bahan bacaan seperti: teks  bacaan, paragrap, teks drama, penggalan novel/cerita/dongeng, puisi, kasus, gambar, grafik, foto, rumus, tabel, daftar kata/symbol, contoh, peta, film, atau suara yang direkam.

Kamis, 11 Mei 2017

Puisi Siswa

  
  
     RASA SYUKUR  
    Abe Dongan Inguer Christian

Ujung bumi tak terukur oleh matamu  
Cukup kembali,ingatkan tangan kita  
Luapan besar terselubung diaras rahmat-Nya  
Hai! Kamuorang lemah  
Tataplah romansa akan indahya tanah air kita  
   
Terangsang akan pagi  mulai merajut hari  
Akan banyak hapus hari kelam  
Sekarang! Inilah waktumu  
Tak terhitung harganya,esok t’lah dibangun  
Meenun niat tuk berdoa  
Tanpa ada dengungan pikiran menodai  
Tuk melebarkan hati, sebar sukacita  
   
Rumpun nyawa bertelut  
Sujud diatas tanah begitu kotor  
 Tak kurung niat mengangkat tangan  
Menyembah dan tunduk kepala  
Menghadap-Mu atas hujan rahmat karunia  
Merimpun dalam kesukaan hati  
   
Terima kasih dari anak-Mu  
Lepas pena kedosaan  
Tuk menggantinya dengan jubah berlambang  
Bersih tak beroda menyelimut raga  
Di bumi, tanah tak ada ruang bagi-Mu  
Rindu Ayah
Dwi Pebrianto Sihombing

Secercah cahaya hamburkan kegelapan malam  
Sekeping embun membelai lembut keriputmu  
Semuanya menggugah lelap lelahmu  
Kau harus memulai hari ini untuk kami  
Hujan ini hempaskan daratan di bumi  
Tapi hujan ini tak hilangkan semangatmu  
Laut biru tempat berteduh si ikan karang  
Kau menjaga kamu dalam karang tuamu  
Kini aku t’lah jauh darimu  
Aku dalam perjalanan hidup masa depanku  
Kau menuntun semangatku tuk melangkah   
Tutur harapmu masih tergiang di telingaku  
Ayah,  
Inginku ambil semua beban di pundakmu  
Semua peluhmu ‘kan ku usap  
Semua harapmu adalah tugasku  
Ku inginkan senyum hangat Ayah   
Angin, titip rindu buat Ayah  
Sampaikan isi hati ini  
Wahai langit jagai ayah di kampung  
Di perantauan ini anakmu kan terus melangkahkan harapmu  
Sejuta salam  
Sejuta kasih   
Sejuta cinta dan   
Sejuta rindu ini buat Ayah  


 AKU DAN KAU
  Grace Theresia Sihotang
   
Engkau kembali membuatku tertegun  
Sekali lagi kau buat aku menangis  
Kesekian kalinya aku merasa sakit  
Mengapa kau meninggalkanku?  
Membiarkanku merana seperti ini  
   
Aku begitu membencimu  
Kau selalu membuat aku sakit  
Member pukulan yang tertubi-tubi  
Seolah sedang mempermainkanku  
   
Apakah kau membenciku seperti aku terhadapmu?  
Apakah kau pernah menganggapku ada?   
Apakah kau mau memberiku kesempatan?   
   
 Mengapa engkau seolah tertawa  
Dan menganggapku tidak penting?  
Apakah engkau yang salah  
Atau mungkin diriku yang terlalu sok  
Seringkali mengabaikanmu?  
   
Aku janji akan berusaha   
Untuk lebih menghargaimu  
Tapi tolong beri aku kesempatan  
Aku tidak ingin menangis lagi  
Waktu dengarkan aku…  
   


UNTUK SEBUAH KEINGINAN IBU DAN AYAH  
Iyain Sihombing
   
Dikalau hari menjelang terang  
Sang surya akan mengintip di seberang bukit  
Hari masih sunyi dan dingin  
Zamrud berkuasa menutupi keheningan malam  
   
Engkau selalu tahu waktu  
Ibarat matahari akan bersinar pada waktunya  
Membagi kehangatannya kepada kehidupan  
Kehidupan yang dingin dan gelap  
   
Tersentak aku menutup dunia mimpi  
Menumpukan kedua telapak kaki ke bumi  
Melangkah perlahan demi perlahan  
Melanjutkan waktu yang tidak bisa kembali  
   
Dengan berbekal semangat dan perlengkapanmu  
Engkau berangkat menuju kerja  
Meskipun dingin menyerangmu dan jalan yang masih kau raba  
Tetapi tekad sudah kamu tanam  
   
Sekalipun rambut mulai putih  
Tubuhmu yang kian terbungkuk  
Tulangmu yang mulai keropos  
Dan kulitmu semakin keriput  
   
 Tetapi semua kebaikan kau lakukan untukku  
Biarpum umur yang semakin suntuk  
Dengan senyuman dan ketegaranmu  
Engkau selalu beri yang terbaik  
   
Terkadang engkau  akan lupa makan  
Terkadang engkau akan lupa minum  
Hanya untuk menyekolahkan kami   
Semua anak mu  
   
Engkau selalu mengajari kami  
Betapa susah untuk berjalan melintasi kehidupan  
Betapa susah untuk mencari sesuap nasi  
Betapa susah untuk mencari seteguk air  
   
Tetapi engkau selalu meyakinkan kami   
Untuk terus bersekolah mencari ilmu  
Biarlah tubuh dan jiwa bekerja keras  
Asal cita-cita bisa kau gapai  
   
Dengan demikian hatiku sudah senang  
Ingatlah akan ayah dan ibumu  
Meskipun keadan begitu susah  
Tetapi inilah keluarga kita  
   
Ibu…. Ayah….  
Hari-hariku sudah banyak berlalu  
Pelajaran dan ilmu ku usahakan selalu  
Untuk wujudkan keinginan dan membuat dirimu senang   



Harapan dan Perjuangan  
Landong Sihombing
  
   
Melihat langit terang  
Memancarkan suatu keindahan   
Awan berlari-lari dilangit  
Menuju suatu temapat terang   
Pancaran cahaya berkilauan   
Menerangi langit dan bumi  
Tampak warna biru meluas  
Memancarkan suasana damai dalam hati  
Pikiran terbang melayang  
Ingin menembus cakrawala biru  
   
Burung-burung beterbangan  
Menembus jauh keangkasa   
Menuju tempat indah disana   
Banyak ancaman diangkasa   
Badai dasyat dilalui   
Angin kencang di tembus  
Menerjang dengan sekuat tenaga   
Lemah tersingkirkan   
Kuat akan terus maju  
   
Burung-burung mencari makan   
Daratan dan lautan Incaran   
Bekal cukup sanggup terbang  
Bekal kurang terbengkalai  
Kuat sayap, kuat kaki  
Bekal yang baik bagi burung  
Menuju Tempat yang jauh dan indah    


SESAL OLEH WAKTU
Rahayu Party Juni Artha Situmorang
   
Saat aku bangun dari mimpi  
Satu hal yang kusadari   
Sesuatu telah pergi   
   
Saat aku sadar hari ini  
Satu hal yang kusesali   
Tak bisa kuputar ulang lagi   
   
Ketika aku memiliki semua itu   
Tak pernah terpikirkan olehku  
Ku akan kehilanganmu   
   
Kini saat aku menyadari semua yang terlewati  
Sesal dan nestapa meracuniku  
Mengacaukan mimpi dan harapanku  


Inilah Aku, dan Diriku  
Satria Utama Purba
   
Terkadang smua bagaikan tak terjadi  
Terkadang rasa seperti ada  
Dan terkadang rasa bagaikan tak ada  
Aku tak dapat melampiaskan untaian kata-kata perihku  
Aku tak percaya kau sadar akan senandungku ini  
Bibirmu bilang kita satu jiwa  
Tapi nyatanya apa???  
   
Sakit di sanubariku  
Perih sampai ke jiwaku  
Membuat aku hanya terbungkam  
Menahan sendiri sebagai tumbal  
Sahabat....  
Aku ingin semua rangkaian kata-kamu terjadi  
Seperti apa yang telah terucap oleh bibir kita  
Kita satu jiwa  
Kita sati hati  
Kita satu  
Apakah kau sadar?  
Tiap untaian kata dari kedua lembar bibirmu?  
Jangan hanya pandai bertutur  
Jangan lagi menganggapku mangsa bagimu...  
Karena aku dan kau sama...  
Kau tertawa saat aku jatuh  
Kau terkadang tak sadar  
Kau menghiraukan tiap sisi kehidupanku  
Mungkin aku tak layak terselip diantara lembar hatimu  
Mungkin aku tak cukup adanya  
Tapi pernahkah kau berpikir sekilas akan kehidupanku?  
Saat ini aku bagai sebatang kara tanpa kamu  
Sahabatku...  
Hari-hari berlari dan tak terhentikan  
Kita akan berpisah tuk sementara  
Ingatlah aku sebagai penyelip dalam lembar hatimu  
Jangan pernah lupakan aku...  
Sahabatku....  



Jiwa yang Hampa
Wandes Markus E. Hutabarat

Pagi yang cerah  
Mentari putih t’lah mengintip  
Butir embun nan mungil  
Kini menempel di daun cempaka  
   
                       Malam yang hening  
                      Krik-krik jangkrik bernyanyi  
                       Menikmati indahnya bulan  
                       Dan bintang yang berkedip  
   
Tapi…  
Apalah semua itu  
Pagi berganti pagi  
Malam pun silih berganti  
Dan aku…  
Jiwaku bagai mesin mogok  
S’lalu bertahan dalam keheningan   
Beharap dapat secerah pagi  
Bersama pipit di pucuk cempaka  
   
Namun…  
Aku yakin..  
Tak selamanya jiwa ini hampa  
Suatu saat pasti kan terisi  
Dihembus angina bahagia  
Dan dilanda hujan berkat  
Serta ombak sukacitapun turut berpaut  



BIARKANLAH……..  
Andika Kristanto Panjaitan

Kau boleh saja rampas kebebasanku  
Mungkin aku harus terus menerus menuruti maumu  
Kau boleh ambil harta milikku  
Mungkin saja aku dilahirkan tidak untuk memiliki  
Atau …  
Kau boleh saja rebut apa yang kucintai  
Mungkin juga hidupku tidak untuk mencitai  
   
Bahkan jika kau ingini..  
Kurelakan napasku untukmu  
Terlepas dari tubuh yang sesak ini  
Ya….. semuanya untukmu   
Hingga aku mahluk yang tak punya  
Semuanya terserah apa katamu..  
   
   
Tapi biarkanlah jiwaku  
Saat akhir hayatku   
Tenang disisimu TUHANKU…  


Anak Pejuang
Firman Valentino Sirait
   
Ini realita atau hanya fantasi?  
Kuterperangkap di lembaran dunia ini  
Ku tak punya jalan keluar dari realita ini.  
   
Buka matamu, tataplah langit, dan lihat....  
Ku hanya anak malang,  
Aku tak butuh kesejahteraan  
Karena  
 ku mudah diajak ataupun berkompromi  
terkadang  tinggi terkadang  rendah.  
   
ya.....Bagaimanapun angin berlalu tanpa ada yang menghalangi.  
   
Ibu....baru saja bunuh seorang lelaki,membidik senapan itu ke kepalanya,menekan pelatuknya  sekarang dia mati  
   
Ibu....hidupku baru dimulai, tapi ku telah hilang dan melupakan selamanya  
   
Ibu....tak bermaksud buatmu menangis, kalau aku tak kembali lagi saat ini ataupun lusa  
   
Terlambat..........  
Waktunya telah tiba  
Membekukan tulangku,  
Badanku sakit setiap waktu  
   
Selamat tinggal semuanya,  
Kuharus pergi meninggalkan kalian dan hadapi kenyataan ini  
   
Ibu....Ku tak mau mati  
Aku terkadang berharap tak terlahir sama sekali.  
   
   
   
Tak ada masalah,....  
Semua dapat melihat  
Tak ada yang bermasalah padaku.........  





HARAPAN SEMU
Gustina Astria Sirait
   
Langkah kakimu mulai bergerak maju   
Satu persatu dan tak tentu  
Kencangnya angin pun tak kau hiraukan  
Badan nyaipun kau tahankan   
Kau menang …  
Aku juga…  
   
Waktu yang mempertemukan   
Waktu yang mengubah  
Waktu tidak peduli akan apa yang kita rasa  
Dia hanya peduli dengan apa yang akan ia lalui  
Bahkan ia tak pernah memberi tahu  
Saat kau datang dan member aku pita merah itu  
   
Kau tak tau bahwa aku sudah memilikinya  
Namun sadarku mengatakan, aku juga ingin punya pita merah darimu  
Tetapi dengan apa aku bisa meminta kembali  
Karena kau telah membiarkannya pergi  
Aku mengerti  
   
Hati terasa peri  
Harap semakin tinggi  
Berharap masih ada titik temu  
Nyatanya kaupun semu  
Aku paham  
   
Harapku bagai Utopia  
Dan aku akan merusaknya dan membuangnya   
Kau adalah kau  
Aku adalah aku  
Naming doaku akan tetap bersamamu  



BURUNG BESI PEMBEDA RUANG  
Johannes Smith Sormin
   
Lama aku terdiam  
Lama aku merenung  
Lama aku berfikir  
Mencari suatu jawaban  
Akan sisi lain dari kehidupan  
   
Terdengar bunyi yang begitu mendebar hati  
Tanah dan bumi seolah bergetar  
Menambah rasa penasaran bercampur khawatir  
Terlintas akan tibanya suatu perpisahan  
   
Perlahan aku beranjak  
Perlahan aku tinggalkan   
Daratan yang penuh gelombang, kekacauan, bahkan kehancuran  
   
Tapi sekarang…  
Aku seolah terbebas  
Ku lihat hamparan daratan hijau yang luas  
Bentangan biru samudera,   
Juga gumpalan kabut bagaikan salju  
Seolah dalam perjalanan ruang dan waktu  
   
Tak dapat kuartikan dan tak dapat kuungkapkan  
Betapa indah, damai, dan tenteramnya langit ini  
Mataku tak dapat berkedip  
Tak ingin rasanya kehilangan satu detikpun dari masa ini  
Suatu fenomena yang sangat menakjubkan  
Yang akan selalu kukenang dalam hari-hari ku  
   
Tak lama lagi…   
Ini pasti berakhir  
Meski kau tak dapat melihat dan merasa  
Terimalah kiranya ucapan terima kasihku ini  
Kau tak akan pernah hilang dari hidupku  
Tetaplah melayang boeing 737   



 BINTANG UNTUKMU  
Laura Apriliani Sihotang

Segalanya terasa berubah…  
Saat aku menatapnya sekali-kali  
Merasakan angin saat berada di dekatnya  
Begitu menyakitkan   
   
Menghela nafas setiap kali melintas   
Membawa kepedihan…  
Aku masih ingat…  
   
Dulu kita pernah bersama  
Merangkai mimpi bersama  
Melihat bintang mimpi kita   
“Itu bintangku” kau bilang penuh harapan  
“Ini bintangku” aku menatap langit lembut  
   
Tapi itu dulu  
Saat kita masih bersama…  
Kau masih disini denganku  
Kita menatap langit kita bersama  
Menjalin cita merangkai asa…  
   
Kini semua berbeda  
Kau berjalan sendiri   
Kau sanggup… tapi aku tidak…  
Kau melangkah pasti…  
Kau bisa… tapi aku tidak   
Hingga kau jauh…  
   
Kau bilang kau temanku  
Tapi musuh dalam jiwaku  
Kau sahabatku  
Tapi tak ada untukmu…  
   
Kalau memang temanku  
Dan aku pun begitu   
Kau memang sahabatku  
Semoga aku pun begitu   
   
Ku tunggu hingga kita bersama lagi  
Kan kuberi kau bintang   
Dan semoga kau pun begitu…  



SAHABAT  
Rica Martyna
   
Kusimpan lembaran hitam – putih   
Yang telah lama kutulis dengan tintamu  
Ku lipat kain indah dan halus  
Yang telah lama ku rajut dengan benangmu  
   
Ternyata akan masa lalu, saat kita mulai meraih  
Sejuta janji dan ucap setia  
Melangkah, berjalan dan terjatuh kadang   
Namun kita bersama dan kau selalu menggandengku  
   
Tiap detik bersamamu  
Berjuta mimik dihidupku  
Dengan ketulusan dan kerendahanmu  
Dengan sejuta realita dan penghianatanku  
Maafkan aku oh….  
   
Coba sejenak kita berpikir  
Sebenarnya, untuk apa hidup? Aku? Kita?  
Bukankah selama ini kita bermain drama?  
Kau kira kau hidup untuk apa?  
Bukankah kau, aku, kita punya mimpi yang indah?  
Hidupku, hanya hidupku, sama sepertimu  
Dan bukan, bukan kau yang ku impikan  
Kau hanya kebahagiaan kecil yang Tuhan kirim padaku  
Dan sekarang sudah habis waktu untukku, untukmu  
Pergi, berlari dan kejarlah setiap asa yang terlah tertunda  
Kehidupan yang kau inginkan, bukan aku  
Atau besok aku akan benar-benar membawa seluruh barangku   
Dari hidupmu  
   
Tapi aku akan tinggalkan memori-memori itu dihatimu  
Hingga suatu hari aku, hidupku, bertemu dengan dirimu, hidupmu  
Dan perih yang sempat terurai  
Tertutup menjadi kenangan diperjalanan hidup  
Selamat jalan sahabat…  



MENGEJAR WAKTU  
Sigop Elliot Parsaulian Lumbantoruan
   
Pagi datang mengantikan malam  
Hari-hari kita semakin mendekat  
Ah…  
   
Jam dinding pun tak dapat berhenti  
Membuat waktu terus berlari   
Tanpa mau sedikitpun kompromi  
   
Kawan..   
Kau mau apa?  
Jangan sia-sia..  
Atau semua mimpimu nantinya hanya angan belak  
   
Kawan..  
Siang malam….lautan soal jadi teman  
Kasur dan bantal jadi lawan  
Menyingkirkan semua kepentingan.  
Menguras otak dan pikiran  
Berlari mengejar waktu  
Mengutamakan hari yang bahkan masih di depan  
   
Kawan..  
Apakah ini tujuanmu??  
Atau hanya sekedar pertahanan egomu..  
Sekedar penahan malumu  
Meraih status mahasiswa kebanggaanmu..  
Walau hatimu berkata itu bukan bidangmu??  
   
Ah..  
Namun kita hanya bisa terpaku  
Melihat waktu yang terrus berlari  
Atau dirimu yang mencoba melampaui sang waktu itu  
Karena aku kini telah ditinggalkan dirimu dan waktu  
Yang terus melaju bersama mimpimu itu  

MIMPI  
Yesika Berliana Sitorus


Mimpi  
Engkau ada   
Nyata dalam pikiranku  
Engkau senang berlari  
Dan kau haruskanku berlari  
Untuk menggapaimu  
   
Anganku  
Terkadang aku terlalu lelah  
Aku putus asa  
Merasa tak sanggup untuk meraihmu  
Engkau tak pedulikan aku  
Tapi kuakui kau inspirasiku  
   
Mimpiku   
Kau beri aku semangat  
Untuk jalani hidupku  
Kau sadarkan aku  
Bahkan hidup tak mudah  
Tekad kau tanam dibenakku  
   
Anganku…  
Apakah ku bisa?  
Bisa meraihmu  
Taukah kau mimpi  
Aku tak akan melepasmu  
Bersusah payah kurangkai kau di otakku  
   
Mimpi…  
Ternanglah, tunggu aku  
Aku tak akan menyerah  
Belum habis nyawaku  
Nafasku ini pun masih panjang  
Ragaku tak lelah demi dapatkan kau  
   
Tuhanku  
Beri aku kekuatan  
Untuk mengejar dia   
Saat ku berhasil  
Kupeluk erat dirinya  
Mimpiku yang sudah nyata  
   




NAIF  
Arivin Zebua
   
Kehadiranmu tak mampu kupungkiri  
Kesetianmu selalu menemaniku  
Membimbingku ke alam mimpi.  
Membawaku melihat apa yang kuingini  
Tanpa mampu melihat kenyataan  
   
Naif......  
Mengapa engkau menjadi bagian diriku?  
Perlahan namun pasti  
Engkau merakitku, menjadi  
Seekor harimau dalam kandang besi  
   
Harimau yang terkurung di dalam kandang   
Tak kan bisa menggapai burung   
yang terbang tinggi di angkasa  
   
Ketika harimau mengeluarkan taringnya  
Aumannya menggelegar  
Taring dan cakarnya   
Melambangkan keberadaan dirinya  
Yang siap memangsa burung di angkasa  
Namun,apa daya?  
Ketika ia masih terkurung di dalam kandang  
Semuanya hanyalah kenaifan diri  
   
Sang burung akan terbang lebih tinggi  
Mencoba menemukan tahtanya  
Saat itulah   
Harimau yang terkurung dalam kandang akan sadar  
Taring,cakar,auman, kebuasan  
Semua itu,hanya menunjukkan kenaifan diri  
   
Namun,satu hal yang kuyakini  
Teruslah menggigit  
Teruslah menyabet kandang besi itu  
Pertajam lah taring mu  
Dan jangan berhenti mencoba  
   
Suatu hari   
Harimau akan merobek kandang besi  
Berlari mengejar burung diangkasa   
Saat itulah  
Sang harimau akan menjadi dirinya sendiri  
Menemukan tujuan dan impiannya  
Dan takkan berhenti mengaum  
Sampai sang burung diterkamnya.  
   


PULANG  
Fitri  Rahayu Silaen
(Fitri Silaen)  
   
Kadang aku pun merindukanmu  
Merindukan hari bersamamu..  
Ingin rasanya untuk kembali   
Seperti yang dulu lagi  
   
Tapi apa semudah itu?  
Kau tak tau apa yang ku hadapi  
Tak ada yang mengerti akan aku  
Aku berharap kau pun menunggu ku  
   
Aku pun ingin kembali  
Berharap bintang-bintang menari  
Menari bersamaku saat aku pulang  
Menyambut saat aku datang  
   
Saat-saat seperti ini  
Saat nmataku terpejam  
Sangat jelas bayangan pulang  
Tak ingin aku terjaga dari mimpi ini  
   
Saat tirai imaji membuka  
Semakin jelas sangat senyumanmu  
Memanggil aku tuk segera pulang  
Iringi langkahku merangkai mimpi yang s’makin dala  
   
Tapi,  
Aku tau tak akan mungkin   
Kau tau untuk apa aku di sini  
Biarkan aku hanya memimpikan senyumanmu  
Dan tak ingin terjaga sampai aku pulang  
   


SAHABAT  
Hilman Wisnu Siahaan
   
Saat sepi, saat sunyi  
Suara jangkrik membahana memecah malam  
Kau menyadarkanku dari lamunanku  
Mengajakku menelajahi indah dunia  
Mengubah malam kelam menjadi cerah  
   
Saat ku terjatuh dan terjerumus  
Tak seorang malaikat tak datang   
Menjadi penolongku  
Saat ku tidak bersemangat  
Kau tuntun aku dengan semangatmu  
   
Kau ajari aku menghadapi dilemma dunia ini  
Semangatmu bagaikan semangat bagiku  
Kata-katamu menyegarkan pikiranku  
   
Sahabatku…  
Dunia terasa hampa tanpamu  
Walau matahari sudah enggan bersinar  
Kau tetap sahabatku yang setia  


AKU….   
John Lindon Tampubolon

Aku….  
Adalah aku yang menyusuri  
Liku-liku kehidupan  
Terbawa-bawaa oleh hembusan  
Angin yang turun dari kaki bukit  
Aku….  
Adalah setiap hela nafas,  
Setiap irama jantung yang   
berdetak di dalam dada  
Aku yang terbentuk dari setiap  
Air mata yang menetes  membasahi  
Sepi  
Aku….  
Adalah yang terbuang   
Dalam tumpukan kertas di pojok ruang  
Yang menyendiri dalam segala kebingungan  
Cemas dan terlepas  
Aku….  
Adalah apa yang tidak aku ucapkan  
Yang tidak aku katakana  
Yang tidak terdengar bahkan dalam   
Heningnya malam sekalipun  
Terseok-seok seakan terbenam dalam waktu  
Dan aku adalah aku….   



KENYATAAN HIDUP  
Manimpan R Lumbanraja
   

Tak dapat ku katakan  
Namun selalu ku rasakan  
Hal yang terus menerus   
Membuat aku termenung  
   
Aku tau………..!  
Tak mudah untuk melepaskannya  
Tak mudah lari darinya  
   
Aku hanyalah seorang biasa  
Yang tak bisa berbuat apa apa  
Yang hanya bisa berharap  
Bisa bertahan  
   
Saat aku mencoba lari darinya  
Sayapku tak mampu untuk bertahan  
Mungkin juga denganmu  
Kau harus tahu itu  
   
Kepada semuanya  
Kukatakan kepadamu  
Kau tak dapat lari untuk menghindar  
   
Kau telah terikat  
Dan tak akan lepas  
Karena kau dan aku  
Tak ada beda  
   
   
 SUNYI PEMBERI KETENANGAN  
Roy M.Alexander Sirait
   
   
Malam,  
Ketika semua suara mulai lelap dalam kesunyian  
Hanya terdengar suara hati bergemurh dalam dada  
Aku seperti melihat laut yang tak tersentuh oleh angin, tenang!  
Tenang di permukaan, gemuruh suara ikan didalamnya  
Aku membayangkan melihat laut yang tenang di malam hari  
Dipadukan dengan remang cahaya bulan  
Tenang dan indah!  
Kini aku sadar  
Kenapa malam diciptakan  
kenapa dunia ini tak di isi hanya dengan pagi  
 Hanya dengan siang saja!  
 Malam adalah pengaduan, Mengadulah!  
 Dan jawablah sendiri!  
 Karena kau sudah punya jawabannya  
 Nikmati malammu  
 Jangan hanya kau gunakan untuk tidur  
Bangkit dan renungkanlah  
Apa yang sudah kau lakukan hari ini?  
…..  
…….  
Sudah?  
 ………  
 Kau sudah dapat jawabannya?  
 Terimalah….  
 Dan gunakan itu untuk esok hari.


  
 AKU  BUKAN  PUNGGUK  
Oleh:Theodora Purba  
   
   
Semilir angin menyapu wajahku  
Buyarkan lamunan tentang nasibku  
Ya…nasib kawula muda sepertiku   
Di waktu yang akan menjemputku  
   
Akankah aku mendapat bintang itu  
Bintang yang terlalu jauh dari dalam mimpiku  
Ku tak mau menjadi pungguk  
Merindukan bulan hingga habis masaku  
   
Terik matahari menyinari pikiranku  
Terangkan pikiranku yang galau  
Bahwa ada pungguk yang berbeda  
Pungguk yang mampu meraih bulannya  
   
Kuteladani pungguk yang berbeda itu  
Bahwa aku pun mampu   
Mencapai cita dan anganku  
Pencapaian menjadi kawula sukses  
   
Akankah aku mendapat bintang itu  
Akankah aku pungguk yang berbeda itu  
Kujawab tanya itu dengan pasti  
Tentu…karena aku akan berjuang  


PERJALANAN  
Yogi Salomo M. Pratama
   
Gunung itu begitu tinggi  
Jalan yang harus kutempuh masih jauh sekali  
 Terpikir hatiku, tak usah saja kudaki gunung itu...  
Tapi bukankah hidup ini pun begitu,  
Kadang segala sesuatunya terasa begitu sulit  
Namun harus kita hadapi juga,  
Maka,  
Gunung itu harus kudaki.  
   
Perjalanan ini berat sekali,  
Napasku sengal karena beratnya medan,  
Tanganku luka-luka semua, terkena kerikil-kerikil itu,  
Jalan yang harus kudaki begitu terjal,  
Semakin kujalani, nyaliku semakin ciut.  
   
Akan tetapi aku sadar,  
Aku harus mendakinya,  
Sesuatu pasti telah menungguku di puncaknya  
Jadi meskipun napasku habis dan tanganku luka  
Gunung ini harus kudaki  
   
Akhirnya aku sampai di puncak,  
Aku berbalik dan kulihat alam semesta ciptaan Tuhan terbentang di depanku,  
Ya,  
Untuk inilah aku mendaki gunung ini,  
Untuk menyadari dan mengagumi karya Tuhan ini.  
Pendakian berat ini membuatku sadar  
Begitu banyak berkat Tuhan yang harus kita syukuri.  
   
Aku bersyukur sudah mendaki gunung itu,  
Ya, gunung ini sudah kudaki.  
   


UTOPI  
Astuti Nababan
   
Tak ada yang tampak  
Namun mengapa bjsa kulihat  
Fatamormagana ini benar-benar nyata di depanku  
Tapi, memang tidak ada  
   
Semakin kucoba menepis apa yang kulihat  
Namun semakin jauh aku terperangkap di dalamnya  
Setiap akuberpikir semua itu maya  
Mengapa semakin nyata kurasa  
   
Sudahlah...,tolonglah...  
Mimpi ini membuatku semakin gila  
Bayanng-bayang itu membuatku selalu berharap  
    Khayalan ini seakan bualan belaka  



TERKADANG
Gabriel Nababan
Terkadang…  
Kumelamun di depan meja belajarku  
Berangan-angan…  
Hendak jadi apakah aku nanti  
   
Terkadang…  
Aku berimajinasi sendiri  
Sambil menutup mata  
Akhirnya aku terbawa ke dunia yang kunanti-nantikan  
   
Mimpi…  
Selalu membawaku ke dunia yang sangat indah  
Membawa pikiran dan jiwaku ke tempat yang tak pernah kukunjungi  
Sesuatu yang tak kumengerti maksud dan tujuannya  
   
Seandainya dia kuikuti  
Mungkin aku tidak seperti ini…  
Menanti-nantikan yang tak kunjung pasti  
Menunggu waktu yang tak kunjung habis  
   
Tapi aku yakin  
Mimpi itu benar adanya  
Ia tidak berbohong dan berdusta  
Ia selalu yakinkanku untuk selalu bermimpi  
Bermimpi akan apakah aku nanti  
Mimpi  
Selalu mengingatkanku  
Dia selalu temani pikiranku  
Setiap malam dan mungkin belajarku  
Tiap aku sedang lelah dan tertidur  
   
Tetapi…  
Apakah mimpi itu menjanjikan?  
Sebenarnya engkau berasal darimana?  
Apakah engkau baik atau jahat bagiku?  
Ataukah… aku hanya seorang pemimpi?  
   


IBU  
Oleh  :  Immanuel Pirton butarbutar  
       
Perempuan kelam yang senantiasa hadir dalam pahitnya dunia   
Mengerutkan dahi bersatu di atas titik  
Sebab kulit yang tersayat akan terluka   
belulang yang patah hilang jua  
meredam asa yang telah lama tersiang   
meninggalkan bekas mimpi yang tak terduga  
   
   
Lama telah ibu dihunjung duka  
Lama sudah kelam mendekat  
Hendak bersiap siaga merenggut si kaki batu  
Yang telah menyusuri setiap detik kehidupan   
Dengan langkah kaki yang bernada   
   
   
Tiadakah  langit dijunjung   
Tiadakah tanah dipijak   
Ketika debu menutupi wajah yang bewarna  
Pudara tiada sirna   
Dengan meninggalkan nista  
   
   
Tulang yang putih berubah merah   
Darah yang merah berubah bening   
Gunung gunung penghalang langkah   
Telah merenggut si perempuan batu  
Hingga hilang menjadi debu  
Berubah menjadi kelabu  
   


 Ayah       
Oleh   :  Jonas sihombing  
   
   
 Lama sudah ia tinggalkan rumah itu  
Ia tinggalkan ayah   
Ya, laki-laki tua yang merawatnya sejak kecil   
Laki-laki yang menjadi milik satu satunya   
   
Ia ingat dulu   
Saat berangkat  
Di ambang pintu itu  
Ia peluk laki-laki tua itu   
dan yakin  
“Ayah aku akan merindukanmu , aku akan mewujudkan impianmu!”  
   
   
Dan ia pun merantau  
Melihat hal-hal baru  
Melihat orang orang baru  
Mendengar suara- suara baru  
Yang tak pernah ia tahu  
Sampai ia sadar  
Wajah ayah  
Tatap matamya  
Walaupun tak seperti dulu lagi  
   
Kini usai sudah perantauan itu  
Dan ingin kembali  
Namun ia terlambat ayah nya yang sangat ia cintai itu  
Telah pergi bersama air yang yang telah menyapu kota itu  
   
   
   
   


WAKTU  
Marluhut Ganda.H.Sigiro

Ditunggu tidak bisa,  
Dikejar tidak dapat  
Meskipun sampai sabar aku menunggu,  
Bahkan hingga lelah ku mengejar,  
Kau tidak bias kudapatkan.  
   
Kau selalu dinantikan,  
Bagi orang yang menunggu  
Kau selalu di hargai,  
Bagi orang yang bijaksana  
Dan Kau selalu tidak ingin berlalu,  
Bagi orang yang sedang bahagia  
   
Ingin ku ke masa depan,  
Melihat hal yang akan terjadi kelak  
Tetapi engkau tidak dapat diputar  
Kini,,,,  
Ingin ku kembali  
Memperbaiki yang lalu,  
Menuja yang terbaik  
Tetapi engkau tidak dapat diulang  
   
engkaulah Sang Waktu  


 RUMAH TUA  
Ruth Evelyn T Siahaan
   
Tak dapat kuelakkan lagi   
Perintah ibu untuk pergi kerumah tua itu  
Rumah yang tak pernah kelihatan  
Siapa penghuni dan pemiliknya  
   
Jarak rumah itu tak jauh dari tempat ini  
Tapi kakiku sangat berat melangkah kesana  
Pikiranku melayang-layang memikirkan   
Apa yang akan kuhadapi disana nantinya  
   
Dari dekat kuamati rumah itu  
Ternyata hanya sebuah rumah kecil dengan pekarangan yang luas  
Namun semuanya tampak tak terawatt  
Mungkin telah lama ditinggalkan pemiliknya  
   
Tiba-tiba dari dalam rumah itu  
Terdengar seseorang yang hendak membuka pintu  
Aku ingin segera berdiri meninggalkan tempat itu  
Namun seluruh tubuhku tak mampu bergerak  
   
Dari balik pintu tua itu  
Tampak seorang nenek tua  
Yang sudah sangat tua dan   
Sangat lelah karena ketuaannya  
   
Ketika terucap satu kata  
Dari bibirnya yang tua  
Aku mengerti tentang apa yang dirasakan  
Rasa sepi karena hidup sebatang kara   


Perjuangan  
Oleh : Tito Sinaga  

Hembusan angin pagi  
Burung-burung berkicau  
Laksana senandung simfoni yang merdu  
Desisan binatang melata  
Awali lembaran baru  
   
Garis awalan telah dilepas  
Susuri jalan yang dibangun puluhan tahun  
Pahami yang dilalaui  
Mengerti yang dilewati  
Berjuta warna-warni  
Bersaing menjadi yang terbaik  
   
Warna cerah semakin redup  
Warna redup semakin cerah  
Detik dan menit berkejaran  
Hari silih berganti  
Waktu pun termakan  
   
Yang lemah dikucilkan  
Yang kuat diagungkan  
Warna semakin sedikit  
Terbaik di antara yang terbaik  
   
Waktu terus berlari  
Tanpa pandanh bulu  
Perlahan wwarna habis  
Tak ada belas kasihan  
Pemenanglah yang terbaik  
   


 Belum Sempat Berkata  
Yosua Anugrah Banuarea

Pertama melihat hatiku biasa  
Mendengar suaramu hatiku merasa…  
Mencium aroma rambutmu hatiku berdegup kencang  
Akhirnya aku tahu ini rasa sayang  
   
Aku pun mengharapkan dirimu  
Suaramu yang lembut menenangkan hatiku  
Tak bisa kupungkiri rasa ini  
Tapi lidah diam membeku  
   
Aku melamunkan dirimu  
Aku takut jika engkau tidak menyukaiku  
Tapi aku tersentak dari lamunanku  
Melihat siluet tubuhmu yang indah ditimpa sinar matahari sore  
   
Aku akan memberanikan diriku untuk menyatakan perasaanku  
Aku akan menunggumu di pantai sore nanti  
Kau datang membawa harapan bagiku  
Tapi hancur hati ini saat kau memberiku undangan pesta pertunanganmu  
   
Karya : Yosua A. Banuarea  


BUNDA   
Denisa Melva Napitupulu

Saat kutatap wajah bunda  
Terlihat olehku tubuh yang semakin lapuk dan   
Raut wajah Bunda yang memudar oleh waktu  
Di balik goresan keriput tua wajah Bunda  
Tersimpan sejuta kenangan antara aku dan Bunda  
Berbagai kenangan suka dan duka  
Yang telah kami lalui bersama  
Kenangan yang tak terhapuskan dan tak pudar oleh waktu  
Kenangan yang membuat aku dapat bertahan dan berdiri saat ini  
Kenangan tentang kunci kehidupan  
Yang telah dipahat bunda dilubuk hatiku  
Saat aku jatuh dan tak sanggup berdiri lagi  
Bunda selalu ada di diriku  
Merelakan jiwa raga dan seluruh hidupnya padaku  
Menemani dan menguatkanku untuk berdiri sendiri  
Saat aku berada dijalan yang salah   
Bunda kembali menuntunku ke arah yang benar  
   
Dengan panggilan dan ajakan lembut tangannya yang halus  
Saat aku merasa sendirian   
Bunda mengajakku berdoa dan mengenalkanku   
Tentang sahabat sejati yang selalu ada untukku  
Saat aku merasa bahagia  
Bunda mengajarkanku untuk berbagi kepada orang lain  
   
Berbagi tentang hal bahagia yang kurasakan   
Saat aku merasa berada diatas awan  
Bunda mengajarku untuk melihat kebawah  
Karena ada kalanya kita yang ada dibawah  
Sejuta kenangan dan pelajaran tentang butir-butir kehidupan  
Telah ditanamkan Bunda di dalam relung hatiku  
Bunda….  
Akan kucoba melakukan yang terbaik yang mampu melakukan   
Trimakasih atas semuanya Bunda  
Trimakasih atas cinta, kasih dan pengorbananmu untukku  
Dimanapun dan sampai kapan pun  
Dulu, sekarang dan sampai selamanya  
Wajah dan kasih sayangmu akan selalu terpahri dihatiku  
Aku akan selalu mencintaimu dengan segenap cinta yang kumiliki   
Sekali lagi trimakasih Bunda  



IBUKU MENANGIS  
Giffron Samosir
   
   
   
Sepi   
Diam tak ada   
Kau begitu pasrah   
Sudah usai  
   
Hei bodoh!  bangun  
Lihat dirimu   
Tak bernapas tak berhasrat  
Semuanya telah diambil  
   
Dia yang amat mengenalmu   
Hilang dengan tangan menjari  
Menyusuri lembah penjagalan  
Hilang dengan satu jejak  
   
Penjilat bumi  
Merogoh nadir   
Menguras keringat   
Kering kerontang  
   
Hidupmu kini melarat   
Lidahmu menyentuh tanah berdebu  
Menutup lubang kehidupan  
Hanya ini yang kau punya  
   
Ibu tak berdaya   
Pertiwi   
Tanah air  
Menangislah engkau   
Mengandung kedurhakaan   
   
Ini tak pernah berakhir  
Pergilah bersamaku   
Merobek jantung mereka   
Yang melukai Ibuku  
   


 SAAT TERAKHIR  
Irene Simbolon
   
Siapa yang tahu kalau hari ini matahari akan bersinar cerah…  
Siapa yang tahu kalau hari ini dedaunan di pohon akan gugur…  
Siapa yang tahu kalau saat ini adalah saat terakhirku melihatmu…  
   
Semuanya terasa begitu cepat  
Hingga sang waktu tak bisa menghentikannya  
   
Ingin aku mengulang kembali  
Semua kisah yang telah kita lalui bersama  
Kembali ke masa-masa indah saat bersamamu dulu  
Ku mohon jangan biarkan semua rasa ini pergi  
Aku ingin selalu mengenangnya  
   
Namun, aku percaya  
Suatu saat nanti kamu dan aku akan bertemu kembali  
Menari bersama dalam sukacita  
Terkadang aku mendengar sayup-sayup suaramu memanggil namaku  
Dan aku ingat betapa kau mencintaiku  
Aku berdoa melebihi doa pada diriku sendiri  
Kiranya Tuhan selalu menyertaimu  



 MASA DEPANKU IMPIANKU  
Lambas K.Tambunan
   
Kulapaki hari-hariku  
Tak bosan-bosannya diriku  
Berangan dan berusaha   
Sambil berdoa berlutut dihadapannya  
   
Karna kuyakin   
Dibalik usaha dan di garis dengan doa  
Terdapat rahasia besar  
Itulah impianku, masa depanku  
   
Masa depan yang penuh tanda tanya  
Namun……  
Apa pun itu adalah yang terbaik untukku  
Masa depanku yang selalu kuimpikan  



 MENANTI  
Pebriyanti A.L.Silalahi
   
Tiap melirik hujan senyum itu  
Hati terasa perih  
Tiap mendengar baying tawa  
Jiwa seaan bergumul  
Berbisik, bukan kau…  
   
Disudut kamar putih  
Di tepi jendela mungil  
Meraup hampa, sunyi   
Menanti…  
   
Kisah bersama  
Luapan bersama  
Tangis bersama  
Kian menghilang   
Tinggalkanku sepi  
Bawa cerita baru  
   
Mata berbinar  
Tawa khas seakan melodi burung   
Pancaran hati yang hangat  
Kuingin, kurindu  
Tahukah kalian semua?  
Bisakah berbagi denganku?  
   
Belaian lembutnya  
Dekapan manja   
Meraih tangan saat kuterjatuh  
Senyum terindah   
Memandang langit biru bersama  
Persona dunia penuh rahasia  
   
Adakah yang menginginkanku  
Bisakah aku berharap?  
Disudut kamar putih  
Seorang diri saja, menanti  



 LELAH  
Samuel Ardi Putra Larosa
   
Ahh…  
Sudah berjam-jam aku di sini  
Mencari ilmu duniawi  
Mengais harta hidup ini  
   
Makin lama beban di mataku  
mulai memberatkanku  
Hembusan angina sepoi-sepoi  
membuatku terbuai  
   
Mataku tertutup perlahan  
Kepalaku jatuh tak tertahan  
Aku sekarang bagaikan  
Seekor ayam mencari makan  
   
Guruku…  
Aku tak bermaksud mengabaikanmu  
tak bermaksud meremehkanmu  
dan tak bermaksud tidak menghormatimu  
Aku mohon maafmu  
karena telah dikuasai kelelahanku  
yang terus menghantuiku  


 JALAN YANG TIDAK KUTEMPUH  
Tiurma Stompul
   
Dua jalan bercabang dalam hutan kehidupanku  
Tapi sayang aku tidak bisa menempuh keduanya  
Dan sebagai pengembara aku berdiri cukup lama  
Memandang ke satu jalan yang memang harus kupilih  
Kejalan yang membawaku jauh dibalik semak belukan  
   
Kupandang jalan yang satunya, sangat bagus...  
Dengan rerumputan yang indah, daun yang segar  
Udara yang bagus dan sangat mengundangku  
Menempuh jalan yang sama sekali tidak kutahu  
   
Kini dua jalan itu terbentang bersama didepanku  
Menekatkan diri melangkah ke jalan yang tepat  
Kusimpan jalan yang kedua untuk kali lain   
Dan aku ragu untuk kembali lagi…  
   
Suatu saat berabad-abad mendatang  
Dua jalan bercabang dihutan itu, dan aku-  
Dan aku menempuh jalan yang jarang dilalui  
Dan itu mengubah segalanya...  





TERKENANG  
Yudithia Sinaga
   
Saatku mulai membuka mata  
Terbangun dari mimpi ini  
Aku… tersadar  
Dia… kekosongan ini  
Dan kepedihannya tlah mengisi hati ini  
   
Pagi ini mentari itu  
Kembali bersinar  
Terangi segalanya jadi terang benterang   
Namun, apakah dia bisa menembus hari ini  
Dan berinya cahaya lagi…  
   
Kucoba tuk hirup udara itu  
Dia hampiriku  
Dan coba beriku sejuknya  
Tapi…  
Ku tak sanggup tuk merasakannya   
Terasa sesak…  
Dan aku tak dapat menahannya  
   
Apakah selalu seperti ini Tuhan  
Hari-hari ini hanya akan membunuhku  
Tanpa ada dia disini  
Tuk bersama hadapi dunia ini  
   
Masa-masa itu   
Tlah bertahun-tahun kulewati  
Bersamamu  
Dipenuhi beribu cerita dan tawa  
   
Dialiri air mata dan tawa  
Semuanya terajut menjadi pengalaman indah   
Dihidupku  
   
Namun, kau hanya pergi  
Tanpa menolehku  
Dan biarkanku sendiri  
Hadapi keharuan hati ini  
   
   
Kucoba tuk sadarkannya  
Ya… dia telah pergi  
Dan aku tahu….   
Aku tak bisa memutar waktu  
Tuk berimu kasih lagi.  
   
Dan aku percaya  
Kau tlah punya kehidupanmu sendiri  
Kehidupan tanpa batas  
Bersama mimpi dan bahagiamu  
Ditempat terindah  
   
Sahabat  
Aku kan slalu mengenang  
Setiap detail dalam kisah kita  
Tuk slalu penuhi mimpi itu  
Dan aku percaya,  
Suatu saat kita akan bertemu lagi   
Dalam sukacita dan bahagia kita   
Dalam kehidupan kita bersama Dia