Aldon

Samosir

Aldon Samosir

Guru dari Kampoeng

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Sabtu, 07 Oktober 2017

Menjadi Guru itu susah ya

Tugas Berat Guru Adalah Merumuskan Tujuan Pembelajaran dan Menilai Pencapaian Hasil Belajar Siswa Dalam minggu ini, perangkat pembelajaran yang dibuat guru sudah selesai direvisi dan disusun. saya mencoba mengamati Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang telah disusun guru sebagai dasar melaksanakan tugas profesinya. Penyusunan maupun revisi terhadap rencana pembelajaran ini telah melalui berbagai proses yang tertuang dalam rencana kerja sekolah. Proses tersebut diharapkan telah memperkaya guru dengan acuan dan model pembelajaran abad 21 khususnya dalam kurikulum 2013. Penulisan perencanaan pembelajaran tentulah dimulai dari penetapan tujuan pembelajaran. Indikator tujuan pembelajaran haruslah berfokus pada satu perilaku, dapat diukur, bisa dicapai siswa, harus nyata atau realistik, dan memperhitungkan waktu. Petimbangan selanjutnya adalah , mengintegrasikan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) dalam pembelajaran. Karakter yang diperkuat terutama 5 karakter, yaitu: religius, nasionalis, mandiri, gotong royong, dan integritas. Selain PPK pada pembelajaran perlu juga diintegrasikan literasi; keterampilan abad 21 atau diistilahkan dengan 4C (Creative, Critical thinking, Communicative, dan Collaborative); dan HOTS (Higher Order Thinking Skill. Hasil pengamatan bahwa semua tujuan pembelajaran telah guru tetapkan, telah mengintegrasikan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) dalam pembelajaran, telah menngintegrasikan literasi; juga telah menuangkan keterampilan abad 21 dengan 4C (Creative, Critical thinking, Communicative, dan Collaborative, dalam rencana pembelajaran. Yang menjadi fokus perhatian berikutnya dalam perencaaan pembelajaran ini adalah penilaian. Kadang penilaian dianggap hal yang tak relevan dengan indikator yang harus diukur atau tak mengukur yang seharusnya diukur. Fakta ini menunjukkan bahwa guru banyak yang belum fokus pada dua sisi penting yang mestinya menjadi perhatian yaitu setelah siswa belajar mereka harus menguasai kompetensi apa saja dan bagaimana cara mengukurnya. Apakah instrumen evaluasi sudah mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi? Seperti berpikir kritis, berpikir logis, reflektif, metakognitif, dan berpikir kreatif. Khusus Kurikulum 2013 juga menuntut materi pembelajarannya sampai metakognitif yang mensyaratkan peserta didik mampu untuk memprediksi, mendesain, dan memperkirakan. Sejalan dengan itu ranah dari HOTS yaitu analisis yang merupakan kemampuan berpikir dalam menspesifikasi aspek-aspek/elemen dari sebuah konteks tertentu; evaluasi merupakan kemampuan berpikir dalam mengambil keputusan berdasarkan fakta/informasi; dan mengkreasi meruapakan kemampuan berpikir dalam membangun gagasan/ide-ide. Kita belum berbicara dengan kompetensi guru dalam mengarahkan pembelajaran untuk mencapai tujuan, mengendalikan kegaitan sesuai sintak yang sistematis, penerapan pendekatan saintifik, model pembelajaran inquiri atau problem solving, belajar dengan mengembangkan pengalaman beraktivitas dan berkarya masih memerlukan sentuhan sistem pembinaan keprofesian yang lebih berdaya. Fakta yang diharapkan terjadi masih belum terlihat sebagai praktik nyata dalam kelas. Belajar dari realita itu, program ke depan yang harus tertuang dalam RKAS adalah fokus meningkatkan kompetensi guru dalam menjawab pertanyaan berikut: - Setelah pembelajaran selesai siswa harus menguasai kompetensi apa? - Bagaimana menilainya? - Bagaimana cara mengajarkannya agar siswa memperoleh pengalaman nyata?

Rabu, 04 Oktober 2017

Berjuanglah tidak Terlambat di Sekolah

Beberapa kali kepala sekolah memanggil oknum guru itu dengan kasus terlambat. Setiap kali dipanggil, oknum guru berusaha meyakinkan kepala sekolah alasan mengapa terlambat dan setiap kali juga berjani akan berusaha untuk tidak terlambat. Satu dua hari berselang, oknum guru memperlihatkan ada perubahan. Dia tidak terlambat. Kepala sekolah senang dengan perubahan itu. Namun, berselang beberapa hari kemudian, oknum guru terlambat lagi. Dengan sabar kepala sekolah memnggil oknum guru itu lagi. Seperti biasa, ada saja alasan oknum guru. Kemudian oknum guru berjanji tidak terlambat lagi, namun akhirnya dia berhasil terlambat lagi. Kutipan cerita tersebut mungkin saja sebuah fakta. Memang fenomena guru terlambat merupakan kasus klasik yang mungkin terjadi pada hampir semua sekolah . Bila guru terlambat sampai ke sekolah atau terlambat memulai pembelajaran, sebetulnya ini bukan lagi persoalan sepele. Mengapa? Sebagai individu yang berkecimpung dalam pendidikan, guru harus memiliki kperibadian yang mencerminkan seorang pendidik. Ungkapan yang dikemukakan adalah guru bisa digugu dan ditiru. Digugu maksudnya bahwa pesan-pesan guru dapat dipercaya untuk dilaksanakan dan pola hidupnya bisa ditiru atau diteladani. Tugas guru pada dasarnya bukan hanya sekedar mentransfer pengetahuan tapi juga mewarikan nilai atau karakter yang baik. Ketika guru ingin menanamkan sikap disi¬plin kepada siswanya, maka sebaiknya guru terlebih dahulu mendisiplinkan dirinya, artinya jika guru tidak senang melihat siswanya datang terlambat ke sekolah maka guru harus terlebih dahulu harus dapat datang ke sekolah dengan tepat waktu. Apa¬bila guru datang terlambat su¬dah dapat dipastikan selain proses belajar mengajar menjadi kacau, situasi kelas menjadi tidak tertib, yang dibanjiri dengan suara keributan siswa. Semestinya guru merasa malu jika terlambat datang ke sekolah ketika jam mengajar, sebab guru meru¬pakan orang yang akan digugu dan ditiru oleh siswanya. Ba¬gaimana mungkin siswa mau mencontoh dan menteladani gurunya jika gurunya sendiri tidak menunjukkan perilaku yang baik. Mari berusaha dan berjuang untuk tidak terlambat ke sekolah. Peristiwanya kecil akibatnya besar. Jadilah guru harus mampu memberikan teladan bagi siswa. membangkitkan atau menggugah semangat siswa dan memberikan dorongan moral dan semangat kerja bagi siswa.

Senin, 02 Oktober 2017

Catatan dari Seorang Senior

Ibu Dra. Sinta Ida Sihombing. Aku mulai mengenalnya lebih kurang 19 tahun lalu. Panggilannya ibu SIS. Awalnya aku berpikir sebutan ini singkatan dari kata sister. Lama-lama aku tahu bahwa itu adalah inisial. Saat aku bertemu pertama beliau itu wakil kepala sekolah bidang kesiswaan. Saat-saat tertentu beliau bersuara lantang di sepan anak-anak. Kadang harus berlari mendekati siswa yang melanggar peraturan sekolah. Saat berbicara dihadapan ratusan siswaSaat dia adalah guru senior. kala itu kini Menjadi seorang guru Pepatah mengatakan, Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang, manusia mati meninggalkan nama. Peribahasa ini memiliki arti setelah seseorang mati, yang dikenang ada budi baik dan buruknya.Seorang yang berbuat baik dalam hidupnya akan selalu diingat. Hal ini berlaku pada siapa saja, profesi apa saja, dimana saja dan kapan saja. Salah satu profesi yang akan dikenang