Aldon

Samosir

Aldon Samosir

Guru dari Kampoeng

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Sabtu, 27 November 2010

Me

Sabtu, 30 Oktober 2010

Kisah Mutasi Kasek di Era Otonomi Daerah

Dalam era otonomi daerah, pengangkatan dan mutasi pejabat kepala sekolah, ada saja yang selalu menghebohkan. Hal ini disebabkan adanya ketidakpuasan dalam pengangkatan kepala sekolah oleh pejabat daerah. Beberapa kasus menunjukkan bahwa guru dan siswa semakin berani protes bahkan menolak untuk melampiaskan uneg-unegnya menyoali pengangkatan dan mutasi Kepala sekolah yang menurut mereka tidak tepat dan tidak prosedural. Kasus-kasus tersebut kepala sekolah diangkat tanpa terlebih mengikuti tes seleksi dan pelatihan calon Kepala sekolah, seperti guru SMP diangkat menjadi Kepala SMA dan SMK, atau guru SMA dan SMK diangkat menjadi Kepala SMP, seperti kepala sekolah menjadi pengawas kemudian kembali lagi menjadi Kepala sekolah, seperti mutasi Kepala sekolah dari sekolah di tengah kota ke sekolah pinggiran dan sebaliknya.
Pergolakan ini seperti ini tentu berpengaruh pada kinerja sekolah. Pergolakan ini sebenarnya bisa dihindari dengan memperhatikan peratuturan yang ada. Peraturan yang bisa mengikat adalah SK Mendiknas no. 167/2004 yang membatasi masa jabatan kepala sekolah (kepsek) hanya empat tahun dan maksimal dua periode (2x4 tahun) dan Permendiknas Nomor 13 Tahun 2007. Dalam peraturan menteri ini, ditetapkan standar penentuan kualifikasi seseorang untuk dapat diangkat sebagai kepala sekolah atau madrasah, antara lain kualifikasi dan kualifikasi khusus.
Salah satu ketentuan dalam peratuan itu adalah bahwa kepala sekolah harus berstatus guru.
Kepala sekolah adalah seorang guru yang atas dasar kompetensinya diberi tugas tambahan mengelola satuan pendidikan. Jadi seorang kepala sekolah itu memang seorang guru, yaitu seorang guru yang dipandang memenuhi syarat tertentu dalam memangku jabatan profesional sebagai pengelola satuan pendidikan. Oleh karena itu, jika ada staf struktural yang kembali diangkat kepala sekolah tentu ini sudah melanggar peraturan, jika ada kepala sekolah yang menganggap dirinya pejabat struktural itu salah, dan jika ada kepala sekolah yang dikembalikan menjadi guru biasa itu juga wajar.
Kepala sekolah merupakan impian dan tujuan bagi sebagian guru. Sehingga banyak yang berlomba-lomba menjadi Kepala sekolah. bahakan memberikan uang, terjun dalam dunia politik pun seorang guru rela demi kedudukannya. Tapi lihatlah efek berikutnya, kepala sekolah menganggap jabatannya adalah jabatan struktural, menganggap jabatannya jabatan politik, menganggap jabatannya mahal. Akhirnya kepala sekolahtidak menyadari bahwa dirinya adalah guru yang diberi tugas tambahan. Kekuasaan bak raja menjadi ciri dalam kepemimpinannya apalagi kepala sekolah memiliki kedekatan pribadi dan kedekatan politik kepada kekuasaan.
Akhirnya setiap kepala sekolah harus dapat menyadari bahwa dirinya adalah guru dan jangan membuat tembok ataupun jarak yang tinggi antara guru dengan dirinya. Oleh karena itu, jika terjadi mutasi kelak, dia bisa legowo dan menyadari kekurangannya sebagai guru yang diberi tugas tambahan

Senin, 25 Oktober 2010

Kehidupan bermakna

Pagi-pagi buta terbangun dari tidur dengan tergogoh-gopoh meraih handuk segera mandi. Antara semangat dan terpaksa memulai aktivitas setiap hari. Seluruh anggota keluarga mullai berkemas, tak jarang Ocehan, tangisan, amarah dan rintihan menjadi sarapan pagi yang akrab bagi seisi rumah. Pukul 7.15 WIB semua berangkat, berlomba seakan mengejar ketinggalan yang sudah dihadapan mata.
Kesibukan kerjapun dimulailah…dengan perasaan sesak diantara tumpukan kertas-kertas kerja, manusia dan beragam pola tingkah laku…begitu banyak yang harus dikerjakan tapi tidak ada yang terselesaikan…sampai dilemburkan pun tetap masih ada tersisa..
Pada esok harinya pun demikian dan demikian..bangun pagi makan, kerja, makan lagi kerja lagi bahkan harus sampai tengah malam, .setelah lelah tidur sejenak, bangun dan mulai aktivitas lagi.... lagi…
Demikian terus berlangsung dan kita hanya menjalaninya seperti seremonial semata dan pada akhirnya tua. Sebenarnya apa yang kucari..? Apa semua ini dilakukan hanya untuk kelangsungan hidup dan menuju kepada kematian..tanpa ada yang tersisa…? Aku berteriak…” TIDAK..... hidupku harus lebih bermakna bagi kehidupanku dan juga diriku sendiri…. Sampai saat ini memang rangkaian perencanaan hidup bermakna telah ku buat sedemikian, tapi…..
Semua itu hampa bagaikan angin yang menerpa untuk sesaat saja. Akhirnya aku menemukan satu titik kesimpulan bahwa yang terpenting bukan apa yang kucari, tapi apa yang kuinginkan dalam diri ini. keinginanlah yang telah membelengguku, keinginanlah yang telah menggerakanku, dan keinginanlah yang telah memilih jalannya sendiri, baik ataukah buruk.
Ternyata kehidupanku akan lebih bermakna jika aku sanggup berpedoman pada sebanyak mungkin filsafat hidup yang positif. Memaknai rutinitas sebagai tantangan akan lebih positif ketimbang untuk uang semata, aktualisasi-diri, kesejahteraan keluarga. Meskipun kerjanya sama dan sama-sama mendapatkan uangnya, tapi maknanya berbeda. Ketika kita sanggup mengekspresikan energi cinta untuk orang-orang yang kita cintai atau pekerjaan yang kita cintai. Anak, pasangan, keluarga, orangtua, kekasih, kelompok masyarakat tertentu yang kita bina adalah sumber makna hidup bagi orang yang mampu mengekspresikan cintanya. Begitu juga dengan pekerjaan atau profesi tertentu yang sanggup kita cintai.

Kehidupan akan lebih bermakna apabila kita sanggup mentransformasikan berbagai kemalangan, kepahitan, dan penderitaan yang kita alami, baik itu hal kecil atau yang besar, ke dalam berbagai bentuk ‘pelampiasan’ yang positif dan untuk orang banyak.

Jadi apa kalkulasi yang menjadikan hidup 100% bermakna..??uang kah..?? Kepemimpinan kah..??? Ternyata yang menjadikan hidup menjadi 100% bermakna adalah

ATTITUDE=
A+T+T+I+T+U+D+E=
1+20+20+9+20+21+4+5+=100%

Jadi milikilah pendirian yang tetap.Jangan Mudah termakan oleh omongan orang banyak
bermakna adalah kehidupan yang dinamis, progresif, dan konstruktif. Dasarnya adalah berpikir positif, bersikap positif dan bertindak positif.




Tags: sibuk
Saat jam terus bergulir, saat hari terus bergelinding antara siang dan malam. semua kehilangan waktunya….
Aku tersadar dalam keheninganku, menatap dunia dan ternyata semu… layak mimpi dalam tidur. Sekilas berlalu dalam mataku bagaikan film yang diputar dalam televisi atau monitor, hmm…… apakah aku sekarang berada di alam bawah sadar ataukah dalam alam kenyataan. Tapi, saatku melangkah dengan waktu dan menoleh ke belakang, mimpi…… ya… aku bermimpi.
Mataku melihat ke masa depan dengan imajinasiku. Gelap. terhalang tembok yang menjulang. ya..rabb apakah aku telah menyia-nyiakan waktu, hingga ku tak sadar bahwa aku tengah bermimpi dalam dunia yang nyata ini.
Pikiranku tengah mencari sesuatu dalam samudra angan dan imajinasi. Apa yang ku cari? pertanyaan itulah yang tepat membayangiku. Sampai saat ini memang rangkaian perencanaan hidup telah ku buat sedemikian, tapi…..
Semua itu hampa bagaikan angin yang menerpa untuk sesaat saja. aneh memang? kenapa aku seperti ini. namun di akhir pengelanaanku dalam dunia angan, aku menemukan satu titik kesimpulan.
Yang terpenting bukan apa yang kita cari, tapi apa yang inginkan dalam diri ini. keinginanlah yang telah membelengguku, keinginanlah yang telah menggerakanku, dan keinginanlah yang telah memilih jalannya sendiri, baik ataukah buruk.

Jumat, 03 September 2010

Teknik Asyik Membuat Resensi Buku

Manfaat konkret yang kita serap dari membaca buku ternyata bukan pengetahuan atau gagasan penulis buku, melainkan kata-kata yang bermakna. Hanya dengan membaca, kita kemudian dapat memasukkan kata-kata tersebut dalam diri kita. Karena itu, semakin baik dan semakin kaya kosakata yang dimiliki sebuah buku, semakin baik pula kata-kata yang akan kita serap dan simpan.

Kata-kata yang kita serap dari kegiatan membaca dapat membantu kita untuk menata apa yang ingin kita sampaikan kepada orang lain. Selain itu, membaca dapat mendorong kita untuk berkomunikasi secara tertulis dengan penuh kedalaman dan keindahan. Namun, yang ingin disampaikan di sini bukan soal kesalingterkaitan membaca dan menulis, melainkan betapa pentingnya melanjutkan kegiatan membaca buku dengan menuliskan hal-hal yang diperoleh dari pembacaan tersebut. Hal ini yang disebut dengan menulis resensi buku.

Selain akan mengefektifkan kegiatan membaca, menulis resensi buku juga dapat melatih kita untuk mengungkapkan pemahaman terhadap sebuah gagasan secara tertulis. Selain itu, kegiatan ini juga akan membantu kita dalam merumuskan apa-apa yang kita pahami secara terstruktur.

Dengan cara yang mudah kita pahami, resensi adalah suatu paparan ringkas tentang manfaat sebuah buku. Melalui resensi buku, seseorang dapat mengenali manfaat buku secara cepat.

Namun, membuat resensi buku ini bukanlah pekerjaan yang ringan. Sebab peresensi perlu membaca buku secara tuntas dan total. Untuk mendukung hal tersebut, peresensi buku yang baik perlu sekali mengetahui konsep-konsep dan teknik-teknik membaca buku secara menyenangkan dan dapat pula mengambil hal-hal penting dari buku yang dibacanya. Hal tersebut bisa jadi dapat membantu Anda membuat resensi buku dengan menyenangkan pula.

Ada tiga macam teknik meresensi buku yang dapat Anda lakukan.

Teknik pertama disebut sebagai teknik "cutting and glueing". Dinamakan seperti itu lantaran yang digunakan dalam teknik ini hanyalah "memotong" dan "merekatkan" potongan-potongan tulisan. Potongan tersebut berupa materi yang ada di dalam buku yang menarik perhatian Anda. Anda tinggal menyalin kalimat-kalimat menarik yang mencerminkan isi buku yang ditulis oleh penulis buku yang Anda baca. Sebagaimana Anda mengliping sebuah koran, begitulah yang Anda lakukan dengan "memotong" materi buku yang Anda baca.

Yang dimaksud dengan "memotong" di sini adalah memindahkan materi buku, dalam artian, Anda menuliskan kembali kalimat-kalimat menarik yang ditulis oleh si penulis ke dalam catatan Anda. Bagian yang Anda potong bisa bagian depan, tengah, atau belakang. Yang penting, yang Anda "potong" benar-benar bagian yang menarik perhatian Anda dan menurut Anda merupakan gagasan inti yang disampaikan oleh si penulis buku.

Setelah merasa cukup mengumpulkan "potongan", pilihlah yang lebih sesuai dan kaitkanlah "potongan-potongan" itu. Inilah tahap "merekatkan" atau menempelkan. Ingat, jangan asal tempel saja. Anda perlu waspada ketika mengaitkan "potongan" (baca: gagasan) yang satu dengan "potongan" yang lain. Usahakan agar tetap si penulis sendiri yang bicara. Peran Anda dalam resensi itu hanya dalam konteks menyambungkan, mengalirkan, dan mengaitkan gagasan yang satu dengan gagasan yang lain.

Diri Anda terwakili oleh judul resensi yang akan Anda buat. Selain itu, Anda dapat memasukkan diri dalam kesimpulan atau kalimat pembuka resensi apabila Anda dapat memberikan komentar pendek atas gagasan yang Anda rangkai yang berasal dari tulisan si penulis.

Teknik "cutting and glueing" ini merupakan teknik yang paling sederhana dalam membuat resensi atau teknik berlatih membuat resensi (sekaligus berlatih menulis) yang paling elementer. Apabila seseorang rajin berlatih dengan teknik ini, dia dapat meningkatkan penulisan resensinya dengan menggunakan teknik kedua.

Teknik kedua ini dinamai teknik "focusing". Teknik ini berkaitan dengan kegiatan "memusatkan perhatian" kepada satu komponen yang disajikan oleh sebuah buku. Tapi pemusatan perhatian pada buku tetap berpangkal pada apa yang merupakan sesuatu yang menonjol, yang "eye catching", dan yang memang sangat-sangat menarik perhatian.

Kita dapat menemukan hal-hal yang menonjol dari sebuah buku, seperti tema buku. Bisa pula metode pembahasan yang digunakan penulis. Sampulnya, sosok pengarangnya, gaya penyajiannya, atau latar belakang penerbitan buku tersebut. Apa saja bisa diangkat. Namun, peresensi yang ingin menggunakan teknik ini perlu sekali memilih salah satu komponen yang ada di dalam buku yang memang sangat menarik.

Teknik ketiga dinamai teknik "comparing". Teknik ini mengajak seorang peresensi untuk melakukan pembandingan atas hal-hal yang ada di dalam buku tersebut. Caranya dengan tidak hanya membaca satu buku saja. Selain buku yang ingin diresensi, seorang peresensi perlu membaca setidaknya lebih dari dua buku yang mempunyai kesamaan, misal satu tema, satu penulis, dan lain-lain. Hal ini membantu peresensi untuk dapat membandingkan buku yang ingin diresensinya dengan buku lain yang dibacanya.

Meskipun proses pembandingan itu tidak langsung dan frontal, tapi dengan membaca banyak buku, peresensi dapat memiliki cakrawala yang luas dan dapat menemukan kelebihan ataupun kekurangan yang terdapat di dalam sebuah buku. Tentu, hasil resensi yang berasal dari penggunaan teknik ketiga ini akan lebih memperkaya pembaca resensi buku tersebut.

Jumat, 20 Agustus 2010

Perbedaan perubahan tingkah laku dengan hasil belajar dan bukan hasil belajar.



Belajar diartikan sebagai perubahan tingkah laku yang secara relatif bersifat terus menerus sebagai akibat dari pengalaman (Davidoff, 1981: 130). Dalam batasan tersebut, makna belajar mengandung unsur:

(1) Perubahan tingkah laku,

Perubahan tingkah laku suatu kegiatan disebut belajar, jika dengan kegiatan itu sang pelaku mengalami perubahan tingkah laku. Jika dia tidak mengalami perubahan tingkah laku, berarti dia belum (atau tidak) belajar. Misalnya Misalnya, seseorang yang bernama marzuki sedang kuliah, tetapi setiap harinya dia tidak pernah belajar. Setiap harinya ia hanya bermain, bahkan sering bolos kuliah. Teman-teman nya bahkan orangtua nya pun selalu menasehati marzuki bahwa itu tidak baik. Ketika ujian tiba, alhasil dia pun tidak bisa mengerjakan soal ujian, dan akhirnya dia tidak lulus dalam mata kuliah tersebut dan marzuki pun harus mengulang di tahun berikutnya. Semenjak kejadian itu, marzuki pun selalu belajar, dia sadar bahwa selama ini dia telah salah. Nah, marzuki baru saja mengalami proses belajar. Di dalam dirinya ada perubahan tingkah laku. Lain halnya dengan ucup. Dia mengalami peristiwa yang sama dengan yang dialami marzuki. Ucup juga sedang ujian akhir semester. Karena tidak pernah belajar, dia tidak lulus ujian dan harus mengulang di tahun berikutnya. Setelah tahun berikut itu datang, dasar Ucup, dia melakukan hal yang sama lagi, dia sering bolos kuliah dan tidak pernah belajar. Suatu hari dia Ujian akhir semester, dan … selamat tinggal Ucup, dia dikeluarkan dari universitas itu, karena telah melewati batas tahun yang seharusnya di tempuh. Nah, apa yang dialami si Ucup ini tidak bisa disebut belajar. Si Ucup tidak pernah belajar dari pengalaman gagal ujian yang dialaminya.

(2) Relatif terus menerus

Relatif artinya tidak mesti, tidak selalu begitu. Relatif terus menerus berarti tidak benar-benar terus menerus. Ya kadang-kadang lupa, ingat lagi, lupa lagi, ingat lagi, berubah lagi, tidak berubah lagi. Namanya juga belajar, tidak langsung berubah dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak bisa menjadi bisa, dari tidak sopan menjadi sopan, dari tidak sadar menjadi sadar. Semuanya butuh proses, ada proses yang pendek dan ada proses yang panjang. Makanya disebut relatif terus menerus gitu. Makanya kalau ada anak sedang belajar sopan santun jangan dimarahi ketika dia belum sopan, karena dia sedang mengalami perubahan yang secara relatif bersifat terus menerus.Tetapi yang lebih penting kita pahami bahwa makna terus menerus itu berarti jangka panjang. Perubahan itu bersifat panjang sekali. Jika hari ini berubah dibandingkan kemarin, terus besok kembali seperti kemarin, itu namanya bukan perubahan terus menerus. Itu bukan belajar. Itu namanya perubahan sesaat.

(3) Pengalaman.

Apa yang membuat orang yang sedang belajar tersebut “berubah” adalah pengalaman. Seperti kasus Marzuki, yang membuat dia berubah adalah pengalaman kegagalan ujian. Tanpa dengan ujian yang gagal, mungkin Marzuki masih suka bolos kuliah dan tidak pernah belajar. Pengalaman di sini tidak mesti berupa kegagalan. Pengalaman bisa saja diperoleh dari membaca buku, mendengarkan berita di televisi, membaca berita di koran, melihat pengalaman orang lain, dan sebagainya. Sebagai contoh, karena membaca berita sekian banyak mahasiswa yang di drop out karena melebihi batas waktu yang ditentukan, Dian selalu belajar dan rajin datang ke kampus. Meskipun diejek sebagai kutu buku, Dian tetap saja belajar. Hal tersebut dikarenakan Dian mendapatkan pengalaman tidak langsung dari hasil membaca berita.

Tetapi perubahan tingkah laku tidak harus didapatkan dari pengalaman saja. Banyak ahli psikologi menyatakan bahwa perubahan-perubahan tingkah laku tidak mesti sebagai hasil dari pengalaman. Davidoff (1981), mengatakan bahwa “Changes in behavior cannot always be attributed to experience, of course”. Contohnya begini. Kelelahan, dorongan, emosi, dan kematangan bisa mengubah tingkah laku orang. Tetapi pengaruh pengalaman yang bernama kelelahan, dorongan, emosi, dan kematangan ini tidak bisa dikatakan belajar. Misalnya kelelahan, orang yang sedang lelah ‘berubah’ dari wajah ceria menjadi tidak ceria, konsentrasi bagus jadi konsentrasi kacau. Tetapi semua itu bukan hasil belajar, meskipun itu sebagai hasil pengalaman yang bernama LELAH. Mau bukti??? Suruh saja orang yang lelah itu tidur yang cukup, setelah bangun dia pasti segar kembali, ngomongnya lancar lagi, konsentrasinya bagus lagi, semangatnya bangkit lagi. Jadi pengalaman semata belum tentu merupakan faktor belajar. Contoh yang lain adalah pengalaman yang berupa dorongan. Dorongan juga tidak mempengaruhi belajar, karena perubahannya hanya sebentar. Ketika sedang lapar, dorongan untuk menyantap makanan besar sekali. Tetapi setelah makan dan perut kenyang, dorongan itu tidak ada lagi. Kita sudah tidak mau makan lagi. Ditawari yang enak-enak pun sudah tidak mau. Ini artinya tingkah laku ketika lapar itu (dorongan) tidak bisa diklasifikasikan sebagai belajar. Sifatnya hanya sesaat. Kematangan termasuk pengalaman. Kematangan bisa mengubah tingkah laku, dan perubahan tingkah laku akibat kematangan juga berlangsung lamaaaaaa sekali. Tetapi perubahan tingkah laku akibat kematangan bukan termasuk belajar. Contohnya, anak Anda berubah dari tidak bisa berjalan menjadi bisa berjalan. Anak tersebut tidak membutuhkan teknik-teknik berjalan. Secara instinktif, dia bisa berjalan ketika sudah tiba waktunya. Yang dibutuhkan anak untuk berjalan hanyalah kesempatan (opportunity), lingkungan, fasilitas (kemudahan). Hal ini sama dengan apa yang dibutuhkan anak-anak sapi, anak kerbau, anak-anak kambing ketika tiba masanya berjalan. Davidoff (1981) menyebut kematangan ini dengan istilah “fixed action patterns” atau pola-pola tingkah laku yang pasti. Fixed action patterns ini meliputi tanggapan-tanggapan yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Species-specific (observed among all normal same-sexed members of a species). Maksudnya tiap-tiap spesies memiliki ciri-ciri khusus. Manusia mempunyai ciri-ciri khusus. Kambing mempunyai ciri-ciri khusus. Katak mempunyai ciri-ciri khusus. Ciri-ciri khusus manusia (soal kematangan) berbeda dengan yang dimiliki kambing dan katak. Itupun masih dibatasi dengan laki-laki dan perempuan. Sama-sama tergolong manusia, tetapi kalau beda jenis kelamin kematangannya juga berbeda.

2. Highly stereotyped.(similar whenever executed). Maksudnya bahwa kematangan itu benar-benar merupakan ciri baku dari suatu spesies. Jelasnya, yang namanya manusia kalau mengalami proses perubahan ya begitu, tidak seperti anak sapi atau anak kambing.

3. Completed, once initiated. Maksudnya bahwa kematangan itu lengkap, dimulai dari kematangan yang satu terus diikuti oleh kematangan-kematangan yang lainnya. Anak umur satu tahun mengawali kematangan dari kematangan berjalan dan berbicara. Tidak mungkin anak usia satu tahun matang urusan sex atau sosial yang luas.

4. Largely unlearned (al least independent of specific traning). Maksudnya secara umum tidak perlu dipelajari. Kematangan akan datang secara alamiah bersamaan perkembangan dan pertumbuhan suatu spesies.

5. Resistant to modification. Maksudnya anti perubahan. Meskipun kita usahakan berubah lebih cepat, kalau belum tiba masanya itu tidak akan berubah. Anak usia satu bulan kita paksa berjalan, ya tidak bisa.

6. Triggered frequently by a very specific environmental stimulus. Maksudnya bahwa kematangan itu dibentuk oleh setiap rangsangan dari lingkungan. Artinya begini, ketika anak sudah tiba masanya untuk berjalan, tiba-tiba ada situasi tertentu yang diciptakan oleh lingkungan, sehingga tiba-tiba anak itu berjalan. Nah, inilah yang dimaksudkan dengan dibentuk oleh rangsangan dari lingkungan. Sekali lagi, kematangan bukan termasuk belajar, meskipun perubahan sebagai akibat kematangan ini berlangsung lama sekali. Bahkan bisa sampai akhir hayat perubahan akibat kematangan itu masih ada. Anak yang sudah bisa berjalan akan tetap berjalan hingga akhir hayatnya.

Selasa, 08 Juni 2010

Siswa yang Remedial UTS

NO No. Ujian SKOR NILAI
1 1206 8 20.00
2 1188 11 28.00
3 1205 12 30.00
4 1186 13 33.00
5 1077 17 43.00
6 1121 18 45.00
7 1134 18 45.00
8 1184 18 45.00
9 1196 19 48.00
10 1207 19 48.00
11 1215 20 50.00
12 1024 22 55.00
13 1035 22 55.00
14 1049 22 55.00
15 1212 22 55.00
16 1071 23 58.00
17 1136 24 60.00
18 1037 25 63.00
19 1041 25 63.00
20 1063 25 63.00
21 1108 25 63.00
22 1185 25 63.00
23 1039 26 65.00
24 1068 26 65.00
25 1199 26 65.00
26 1030 27 68.00
27 1036 27 68.00
28 1040 27 68.00
29 1042 27 68.00
30 1075 27 68.00
31 1191 27 68.00
32 1204 27 68.00
33 1218 27 68.00
34 1219 27 68.00
35 1004 28 70.00
36 1007 28 70.00
37 1013 28 70.00
38 1050 28 70.00
39 1072 28 70.00
40 1133 28 70.00
41 1135 28 70.00
42 1138 28 70.00
43 1140 28 70.00
44 1146 28 70.00
45 1180 28 70.00
46 1183 28 70.00
47 1198 28 70.00
48 1210 28 70.00
49 1022 29 73.00
50 1025 29 73.00
51 1028 29 73.00
52 1047 29 73.00
53 1061 29 73.00
54 1124 29 73.00
55 1128 29 73.00
56 1129 29 73.00
57 1137 29 73.00
58 1190 29 73.00
59 1192 29 73.00
60 1200 29 73.00
61 1214 29 73.00

Membaca yang tak Tertuliskan



Apa yang hendak kau baca?
Huruf-huruf yang berbaris diatas kertas yang membeku atau makna dibaliknya?
Apakah kau sungguh - sungguh dapat membaca dengan sebenarnya dari yang tertuliskan ?
Membaca,
Dapat membuatmu pintar dan cerdas serta memiliki wawasan luas yang membuat kau terpandang
Tetapi tak jarang pula membuatmu semakin bodoh dan tersesat, tak tahu apa yang harus dilakukan dengan kata-kata diatas kertas

Membaca ,
Bila hanya terpaku pada huruf - huruf yang hanya berupa barang mati
Seringkali dapat menyesatkanmu dan membutakan pandanganmu

Membaca ,
Akan lebih membuatmu bijaksana, bila mau meluaskan mata , pandangan, dan pikiran
Bukan hanya pada rangkaian tulisan - tulisan, tetapi pada hal - hal yang tak tertuliskan yang lebih membuka mata dan mencerahkanmu

Membaca ,
Yang tertuliskan, bisa saja akan membatasimu untuk memahami makna yang tak dapat dituliskan yang lebih memberika penjelasan
Yang tertuliskan belum tentu dapat menjelaskan makna yang sesungguhnya ,banyak hal yang tak dapat dijelaskan kata-kata
Membaca ,
Bebaskanlah dirimu untuk menggapai makna yang terdalam dibalik tulisan yang ada
Dapatkah kau membaca bukan hanya dengan mata, namun dengan seluruh jiwa dan pikiran?
Bukan hanya yang tertuliskan , namun juga membaca yang tak tertuliskan yang mengandung lebih banyak makna!

Selasa, 18 Mei 2010

Mengapa Ketidaklulusan UN 2010 lebih banyak pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia?

Sebagai guru bahasa Indonesia saya sedikit malu dan tersentak dengan ungkapan Bapak Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Mohammad Nuh Senin (26/4/2010) yang menyampaikan bahwa kebanyakan peserta UN SMA/MA 2010 yang mengulang adalah pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Biologi. Saya merasa bahwa pengumuman bapak menteri seakan terju pada profesi saya sebagai guru bahasa Indonesia, meskipun pada sekolah tempat saya bertugas tidak ada siswa yang tidak lulus pada mata pelajaran bahasa Indonesia.
Lantas di mana letak masalahnya sehingga semua ini bisa terjadi ?. Menurut penulis, peyebabnya ada beberap hal diantaranya adalah: .
1. Motivasi anak-anak kita untuk mempelajari bahasa Indonesia, tidak sekuat untuk mempelajari bahasa lain seperti bahasa Inggris, Jepang, Korea, Mandarin dan sebagainya. bahasa asing dianggap sebagai bahasa yang menjanjikan masa depan cerah, terutama dalam prospek dunia kerja. Alasan ini memang sangat logis, karena untuk kepentingan interaksi dengan dunia luar dan pergaulan internasional, penguasaan bahasa asing merupakan hal yang mutlak. Dunia kerja, selalu menjadikan kemampuan bahasa asing sebagai salah satu persyaratan utama dalam menerima calon pekerja atau karyawan.
2. Pengajaran bahasa Indonesia di sekolah masih dianggap sebagai media menanamkan pengetahuan bahasa. Pandangan ini sangatlah keliru menurut kurikulum berbasis komptensi dan KTSP. Fungsi utama bahasa adalah sebagai alat untuk berkomunikasi. Komunikasi adalah proses penyampaian maksud dengan menggunakan saluran tertentu. Maksud komunikasi dapat berupa pengungkapan pikiran, persetujuan, keinginan, penyampaian informasi tentang suatu peristiwa, dan lain-lain. Hal itu disampaikan dalam aspek kebahasaan berupa kata, kalimat, paragraph, ejaan dan tanda baca dalam bahasa tulis. Sedangkan dalam bahasa lisan perlu diperhatikan unsur prosodi (intonasi, nada, irama, tekanan, tempo)Dalam berkomunikasi ada pihak penyampai dan penerima pesan. Kedua pihak itu harus bekerja sama agar proses komunikasi berlangsung dengan baik. Kerjasama itu diciptakan dengan memperhatikan factor yang mempengaruhi proses komunikasi yaitu siapa yang diajak berkomunikasi, situasi, tempat, isi pembicaraan, dan media yang dipergunakan.
3. Kesalahan penilaian. Salah satu komponen penting dalam proses pembelajaran adalah penilaian. Penilaian memiliki berbagai macam tujuan dan cara. Beberapa tujuan atau fungsi penialaian yaitu mengevaluasi program pembelajaran, menganalisis keberhasilan peserta didik, mengidentifikasi kemungkinan terjadi kesalahan konsep, dan memberi umpan balik kepada guru. Berbagai cara penilaian terus dikembangkan untuk mendapatkan jenis penilaian yang paling efektif. Salah satunya adalah penilaian berbasis kelas (class room based assessment). Penilaian yang menggunakan acuan dan standar ini membutuhkan informasi yang otentik, variasi, dan luas dari setiap peserta didik. Untuk keperluan ini Guru perlu menghimpun fakta-fakta dan dokumen berlajar yang diperoleh melalui observasi, portofolio, projek, produk, interview, dll. Untuk mendapatkan informasi yang akurat dan objektif, guru perlu melengkapi diri dengan format penilaian.Penilaian berbasis kelas dilakukan Guru pada saat proses pembelajaran, baik di dalam maupun di luar ruang kelas. Penilaian berbasis kelas merupakan penilaian internal yang menjadi bagian integral dari penilaian eksternal oleh pihak luar sekolah. Selain dapat berfungsi sebagai bahan pertimbangan penentuan kenaikan kelas, juga berfungsi untuk umpan balik guru, alat motivasi peserta didik, juga berfungsi sebagai alat evaluasi dan intropeksi diri peserta didik terhadap kompetensi yang telah dicapai.
Pada dasarnya tidak ada satu pun alat / jenis penilaian yang tepat digunakan untuk setiap kompetensi yang diukur. Karena itu, Guru harus mengembangkan dan memberdayakan macam-macam jenis penilaian yang dapat dipergunakan dalam penilaian berbasis kelas. Jenis-jenis penilaian tersebut adalah:
1. Penilaian tes tertulis: menjawab pertanyaan, memberi tanggapan, PG, isian singkat, uraian (esai)
2. Tes Perbuatan:
3. Pemberian Tugas
4. Penilaian projek
5. Penilaian produk
6. Penilaian sikap
7. Penilaian portofolio

Bertolak dari uraian tersebut, tantangan paling berat adalah mengubah pola pandang terhadap pembelajaran bahasa Indonesia. Baik dari sudut pandang siswa, guru, sekolah dan masyarakat. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan agar siswa terampil berkomunikasi. Siswa harus lebih banyak diberi kesempatan untuk berlatih berkomunikasi secara lisan maupun tertulis, secara aktif maupun reseptif. Pembelajaran bahasa tidak diarahkan pada penguasaan konsep-konsep kebahasaan atau pengetahuan berbahasa. Begitu pula untuk pembelajaran sastra tidak dibawa pada penguasaan pengetahuan sastra, tetapi langsung diajak untuk menggeluti karya sastra agar semakin mampu menikmati, memahami, dan menghayati isinya. Dengan demikian, siswa memiliki keseluruhan pengalaman terhadap materi bahasa Indonesia dan akhirnya bagaimanapun bentuk soal ujin akan bisa dijawab karena sudah di alami.

Senin, 19 April 2010

Puisi-puisi Siswa


Debora Kristin Samosir
AKU BEGITU
Setiap kali aku mengingatmu
Perasaan itu turut membayangiku
Membawaku mengarungi masa lalu
Saat yang kumau tidak seperti inginmu

Sungguh, aku tidak ingin begitu
Tidak benar ingin membuatmu merasa  kelu
Tidak sungguh ingin melukaimu
Sungguh ingin melawan arus impianmu

Maafkan aku
Maaf sudah mengerat-ngerat setiap impianmu
Membuatmu merasa aku tidak menyayangimu
Menempatkanmu pada posisi tidak memahamiku
Marah dan berharap aku tidak seperti itu

Ayah, engkau tahu aku begitu
Tidak selalu paham aqpa maksudmu
Tidak begitu mengearti setiap maumu
Tak selalu bisa menjadi harapmu

Aku tahu,
Tempatku berpijak tidak akan sama lagi setelah ini
Tapi, sampai aku kembali lagi
Aku akan tetap begitu
Aku, anakmu...
Fernandes M.V. W. Pandia
arti kehidupan
suatu hari..pernah kurenungi…
adakah seorang yang mengerti..
apakah arti kehidupan ini…
pernah kucari arti kehidupan ini
namun yang kutemui hanyalah mimpi..
suatu mimpi kosong yang tak bertepi
apakah salah hati ini
ingin mengetahui arti hidup ini..
namun akhirnya satu hal kusadari
hanya Tuhan yang sungguh mengerti,
tentang semua arti kehidupan ini..
kekosongan hati ini
tidak lagi diisi dengan benci..
tak ada yang lebih murni
dari kesucian cinta Ilahi
Jimmy P.Siburian
                                         AKU MENCINTAI KALIAN
Aku mencintai kalian
Yang setia pada kesuunyian
Aku ingin menjadi bagian
Dari malam-malam kalian
Yang panjang serupa sungai
Menyentuh rasa lapar
Pada kesunyian
kita bersandar hidup bersama
Pada kesunyian
Kita dipertemukan dalam satu generasi
Sperti urat-urat menyatu di dasar jantung
Seperti laut menerima
Limpahan sungai-sungai

Aku mencintai kalian
Yang setia pada kesunyian
Menunggu bersama dalam sebuah nada
Jatuh bangun dalam pergelokan jiwa
Saling tanggung menanggung duka

Kita ingin mengembara bersama dalam cita kita
Menatap pada arah hidup kita
Kita membawa nama sekolah
Untuk meraih 100% itu
Dan kita bisa
Karena kita adalh seorang pemenang
Yang akan meraihnya
Mustika Sari Sinaga
MENUNGGU CAHAYA

Aku berdiam diri
Merenung dalam gelapnya ruang hatiku
Sunyi senyap hampa terasa
Mendung berhiaskan awan kelabu
Melepaskan mutiara tak semudah menggapainya
Kuingin menggapainya namun,
Tak ada jalan ke sana
Hanya puing –puing yang berserakan
Tetesan embun berjatuhan
Gemericik airdan kegaduhan di sekitarku
Tapi aku tuli ,aku buta
Tak dapatmendengar apapun,tak damelihat apapun
Hanya pedih yang kubawa lari
Matahari muncul di balik awan
Dia datang daripersembunyiannya
Masih ada sinar, masih ada terang

By:Mustika
Satria Seventino Simamora
SENANDUNG DI UFUK

Dia
Berlari. . .
Menembus padang ilalang
Mengejar
Sisa cahaya fajar

Dia. . .
Salah
Hidup tercela
Di setiap akhir kehidupan

Di ujung ilalang
Sesalnya hilang
Tetapi terlambat
Mentari telah tenggelam

Di ujung padang
Tinggal baying kelam
Yang tenggelam
Bersama mentari
Dan sebuah senandung
Senandung sesal
Yang kekal bergema di ufuk
Bersama munculnya rembulan
Winner Peliks Silalahi
WAKTU

Detik
Menit
Jam
Hari
Minggu
Bulan
Tahun

Berlalu, terus berlalu
Bertambah tua sepanjang waktu

Telah lama kucoba hentikan sang waktu
Agar usia tak lagi membebaniku
Kucoba menapak kembali ke masa lalu
Namun detak jarum terus membawaku maju

Maka aku berhenti
Tak lagi merasa ragu
Kini aku yakin dan pasti
Hadapi perjuangan yang keras laksana batu

Oh Tuhan lindungi aku
Bantu aku meraih angan dan mimpiku
Agar ketika tiba waktu
Aku bisa tersenyum dalam kuburku

Adventina Silalahi
IBU

Kadang aku tidak tahu harus mengucapkan apa
Ingin berterimakasih,
Tapi semuanya hilang entah kemana
Seperti datangnya ake ribaan

Kau membuat hidupku lengkap
Memberiku anugrah,
Dan membentukku menjadi yang terbaik
Kau orang yang menyelimutiku tiap malam
Menghentikan semua tangisku
Dan orang yang ahli dalam menelanjangi semua kebohonganku

Orang yang mengantarkanku ke sekolah
Dan melewati saat-saat sepi
Namun dengan ajaib tersenyum
Saat aku pulang sore hari

Kau rela berkorban untukku
Selalu mendahulukannku
Dan membiarkanku menguji sayap patahku
Meski itu menyakitkan bagimu

Yang mewarnai dunia bak pelangi
Saat dipenuhi kegagalan mimpi
Yang dengan tenang menjelaskan lagi
Saat kenyataan yang ada terbagi

Kini,cara apa yang ada untukku berterimakasih
Bagi kerelaanmu berubah bersamaku
Dan menerima semua kelemahanku,
Tidak mencintai karena terpaksa
Tapi mencintai hanya karena

Kau menjadi ibu dan sahabat bagiku
Trimakasih untuk semua anugrahmu
Trimakasih untuk semua yang kau lakukan
Karena kau membuat mimpiku menjadi kenyataan


Oleh:Adventina Silalahi
Kelas:XII IA-1
Dedi Antoni Simanjuntak
Kupu-Kupu dan Rumput Liar
Pergilah wahai kupu-kupu
Jikalau aku tak pantas untukmu
Aku akan tetap bertahan selayaknya rumput liar
Yang akan tetap tegar
Meskipun angin menghampiriku
Yang akan tetap tumbuh
Meskipun tiada  yang menginginkan
Mencoba tersenyum
Meskipun hewan menginjakku
Pergilah wahai kupu-kupu
Aku akan tetap bertahan
Selayaknya rumput liar
Grace Wald Marpaung
SIAPA AKU


Selangkah – langkah menjauh
Selangkah – langkah jatuh
Semakin jauh aku berlalu
Tetap kubersimpuh walau hati pilu

Selangkah – langkah pasti
Selangkah – langkah menanti
Entah sampai kapan aku begini
Meradang hati busukkan tulang

Apa yang kulakukan
Apa yang kupikirkan
Lihat.......
Dengar....
Rasakan......
Topeng tebal ini menyiksaku

Karya :Grace Wald Marpaung
Joel Tambunan
Oh,Danau Toba
Luasmu,kebangganku
Indahmu,panorama bagiku
Banyak tertarik padamu
Mungkin karena itu
             Tanah Batak,sebagai tempat
Yang tuhamn berikan padamu
Kala hari berganti
Kau memancarkan suasana
Sejukkkan hati srjukkan mata
Gunung mrgah mrlindungi
menahan ombak tunggi
Di tengah muberdiri
Pulau Samodir
 Pantaslah kau
Mrnjadi ternama 
Oh, TUhan
Terimakasih
Rngkau memberi kami
    Danau Toba,kebanggan kami
Perkasa Wira Buana Putra
Oh bunda

Bila ku ingat masa kecilku
Aku merasakan sesuatu
Sesuatu yang menyegarkan hatiku
Di saat aku sedih dan terpuruk

Oh... bunda
Apaka engkau dewa ?
Tanganmu lembut membelai jiwaku
Mengikis segalanya yang palsu

Oh..bunda
Siapakah engkau  ?
Rangkaian kata-katamu menghiasi hidupku
Menepis penyesalan yang mengejarku

Kini, aku tahu
Tak ada lagi kurasakan
Tan ganmu lembut kini menjadi layu
Hanya tinggal kepingan-kepingan kenangan

Oh.. bunda
Kemana semua rasa itu?
Aku sangat rindu, rindu
Aku tak tahu harus berbuat apa

Oh.. bunda
Bagaimana aku membalasnya?
Kasih  sayangmu tak tergantikan
Walau segalanya kuberikan

Harapanmu,cita-citamu dan impianmu
Akan kuraih semuanya
Sebelum waktu berakhir
Terima kasih bunda
Sri Utary
                   Terdiam

Diam
Saat  memandang anugerah ini
Anugrah indah karya sang pencipta
Tapi mengapa kusia-siakan?
Diam
Dalam alur panggung kehidupan ini
Panggung megah yang tercipta untukku
Tapi masih kusia-siakan
Diam dan hanya terdiam
Tuhan bantu aku menyadari
Tanpa harus menanti waktu itu
Hari penyesalanku pun kan tiba
Akankah ku sia-siakan?
Yohana M Hutabarat
Untukku
Terdiam,
aku sendiri dalam pikirku, menunggu...
Terhenyak,
aku tersadar dari mimipiku, mencari...

banyak kisah berjalan di hadapku
banyak nada bersenandung di telingaku
banyak kata berputar di kepalaku

saat badai datang menerpa dan topan menerjang
saat air mata jatuh bergulir dan kaki tak sanggup lagi bertahan
aku sendiridan tetap mencari

dunia begitu berisik dan mengganggu
mereka hanya sanggup bicara tanpa berbuat
aku sendiri dan tetap mencari

Kau datang dan menyentuh hidupku
dengan sederhana Kau ubah mimpiku
dengan lembut Kau segarkan jiwaku
kini kuyakin ku tak akan sendiri lagi
karena Kau ada di sini
untukku...
Arfiandi Nainggolan
Lari Pagi

Matahari terbit di ufuk timur
Menyambut indah pagi nan cerah
Aku terbangun dari tidurku
Meninggalkan mimpi yang begitu indah

Kukayuh langkahku satu per satu
Perlahan tapi pasti
Walau penat bercucuran membasahi tubuh
Aku tetap melesat berlari

Buka mata, buka hati
Dengan lari pagi tak kukenal lagi letih
Penyakit seakan enggan menghampiri
Hidup sehat jadi teman sejati


Karya : Arfiandi Nainggolan
Dian Pusipita Sari Zendrato
TAK PERNAH

Tak pernah dengar serak suara itu
Acuh tak acuh dengan derap itu
Tak pandang berbagai kerut
Tak pedulikan peluh yang jatuh

Bukan salah hanya sendiri
Bukan mau tak dapat semua
Bukan ingin semua terjadi
Tak dapat dipungkiri
Hanya takdir terjadi semua
Tak autis hanya lari

Tak tahu apa di balik semua
Tak terlihat tak mau tahu
Hanya coba dunia sendiri
Tanpa tahu sakitnya hati
Apa daya selalu terjadi
Sesal yang datang di akhir
Sadari apa yang sebenarnya
Seikat bunga tergenggam
Tergenang darah tobat yang mendahului
Dan tak pernah sampai
Ke tangan yang terkasih
Gunawan P.S.Hutahean
PERJUANGAN UNTUK SEBUAH PENANTIAN

Jalan… berjalanlah
Berjalanlah dalam setiap waktu dan ruang
Lewat… lewatilah
Lewatilah setiap halangan dan getir
Daki… dakilah
Dakilah setiap bukit dan taklukkanlah setiap tantangan
Panjat… panjatlah
Panjatlah setiap pohon, batang, sampai puncaknya
Lari… larilah
Larilah dan kejarlah bintangmu

Sebuah titik bersinar terang
Sebuah titk yang mempesona
Terpancar bagai pelita dalam ruangan kosong yang gelap
Gundah… risau… pikiran melayang jauh tak tentu
Tertegun sejenak… dan berkata
Jangan menyerah…

Ayunan langkah… terhenti
Terhanti perlahan… diam
Sudah…
Sudah sampai
Terima kasih Tuhan untuk sebuah penantian ini
Juniana Pasaribu
Kenangan
Detik demi detik kian berlomba dengan cepat
Berlari terus dan tidak mau kembali
Bergerak bersama menit,jam,bulan,bahkan tahun
Meninggalkan diriku bersama kenangan kita

Persahabatan dirajut selama tiga tahun
Denga beragam corak yang menghiasinya
Beraneka warna yang membuatnya menjadi hidup
Tertera di setiap insan yang mengaguminya
Fondasi yang dibentuk bersama
Dengan angan-angan ,usaha dan cita-cita kita
Berdiri kokoh
Denagn kesempurnaannya

Ingin rasanya memutar kembali
Lembaran kenangan yang dimakan waktu
Berharap kita kan bertatap muka kembali
Dengan cita-cita cerah di tangan kita

Nama : Juniana Pasaribu
Pretyy Yuniarti E. Sipayung
AKU PERCAYA
Pretty Sipayung
Aku memang belum mengenal diriMu
Aku belum pernah berbicara  denganMu
Bahkan belum pernah melihat rupaMu
Tapi, ada sesuatu yang berbisik di hatiku
Mengatakan bahwa kita sudah lama mengenal
Aku heran darimana bisikan itu berasal
Mengapa mendengarnya membuat hatiku yakin akan bisikan itu

Tapi keherananku mendorong diriku untuk mengenalMu lebih jauh
Aku mulai dengan membaca tentang buku yang Kau buat
Tentang cerita dan kisah yang Kau ciptakan
Kau sungguh ajaib
Hal ini membuatku menaruh kepercayaanku kepadaMu
Aku yakin akanMu

Mungkin orang akan bingung melihat diriku
Bercerita kepada sesosok yang tak kelihatan
Tapi hal ini tidak membuatku menjadi malu ataupun meninggalMu
Bahkan aku semakin yakin
Untuk menceritakan semua tentang diriku kepadaMu
Cerita dan rahasia yang ibu dan ayahku pun tak tahu
Bahkan mungin tanpa kusadari Kau lebih mengenal diriku
Kau lebih mengenal pribadiku
Sampai lubuk hatiku yang terdalam
Dan hanya satu yang kutahu
AKU PERCAYA kepadaMu
Sriati Monalisa Siahaan
MAAF, PAPA

Aku takut
Takut untuk menghubungimu papa
Takut bila kau marah lagi
Takut pada semua luapan emosimu

Maaf papa
Mungkin hanya itu yang bisa kuucapkan sekarang
Saat semua usahamu
Seakan terbuang tanpa hasil

Tapi papa
Ini bukan akhir dari segalanya
Bukan akhir dari apa yang ingin kutunjukan padamu
Maaf bila kau marah
Maaf bila aku tak seperti apa yang kau inginkan
Aku hanya bisa bilang
Semua ini belum selesai papa
Ada sesuatu yang ingin kutunjukkan padamu
Sesuatu yang lebih dari apa yang kau harapkan dariku


Yosafat Try Fajar
Bangkit pemuda Indonesia

Hai pemuda pemudi INDONESIA
Pejuang bangsa dan negara
Mari melangkah, maju terus pantang mundur
Bangkit dari kemalasanmu
Lihat dan lihatlah
Sadar dan sadarlah
Engkaulah harapan ibu pertiwi
Tanah air tercinta, Indonesia
Hai pemuda pemuda INDONESIA
Sambut hari esok yang menanti engkau
Penuh tantangan, dan juga harapan
Untuk esok yang lebih baik
Bangun dan bangkitkanlah dirimu
Kobarkan semangatmu yang membara
Jiwa dan ragamu penuh kerja keras
Meraih cita dan harapan

Yosafat Sm.Song
Berman Daniel Sinaga
SUNYI
Oleh : Berman Danyel Sinaga
Saat kumasuk ruang itu
Sunyi……
Sebuah kursi mempersilahkanku duduk
Kumeratap sunyi……..
Malam itu kucoba mengusirnya
Sunyi……
Jarum jam saling menindih
Dan memukul gong dalam peti
Semakin sunyi…….
Alunan lagu pohon meranti
Mencoba tuk menghibur hati
Tetapi sunyi….
Angin menerpa bulu kudukku tegak
Seakan menyuruhku berdiri tegap
Tetapi tetap sunyi….
Lambaian tirai mengajakku lari
Mari keluar dari
Sunyi….
Tetapi tak ada yang bisa
Jika hati ini tak terbiasa
Maka terasa sunyi…
Kuberdiri disini dengan kekuatan hati
Mencoba untuk tidak lari
Untuk melawan semua
Sunyi…..
Duli Asih Siregar
Hidupku di tanganMu


Hidupku adalah sesuatu
Yang selayaknya aku perjuangkan
Banyak duka dan suka yang telah aku jalani
Kadang terasa sakit seluruh badanku
Berjalan di atas kerikil
Melukaiku………..

Sering aku bertanya
Walau di hati saja,
Apakah ini takdirku?
Apakah ini yang telah direncanakan
Untuk aku jalani
Ini dilemaku
Yang aku tahu

Sejuta mimpi dan harapan
Telah aku gantungkan
Aku ingin meraih cakrawala
Terbang bebas di angkasa
Ingin lupakan kehidupan
Yang sejatinya maya

Ini hidupku
Aku tahu bak sebuah roda yang berputar
Kadang di atas Kadang di bawah
Yang aku tahu
Sering di bawah, jarang di atas

Aku………
Ini hidupku aku tahu
Tak bisa hanya pasrah begitu
Yang aku tahu ada yang bisa kuandalkan
Untukku
Untuk masa depanku
Untuk cita-citaku
Aku mengharapkan KasihMU…
Hary Rejky Hasugian
PENANTIAN
Telah lama engkau meninggalkanku
Jauh di sana tuk impianmu
Kebersamaan yang dulu tlah dibawa waktu
Entah keman aku tak tahu
  Sejuta laksa rasa enggan di hati
Tak menutup rasa rindu dalam diri
Ingin ku ungkapkan sebagai curahan hati
Namun aku hanya sendiri di sini
Mungkin ini adalah sebuah kebodohan
Mungkin ini adalah kesia-siaan
Tapi yang pasti ini adalah sebuah penantian
Ya…..penantian
Penantian buat engkau yang telah lama pergi
            Penantian buat engkau yang tersimpan dalam hati
Penantian hanya untuk engkau….
Sahabatku….

Lumban Benget Hutajulu
CITA-CITA

Kucoba memandang jauh ke depan
Meragukan hati melemahkan jiwa
Nun jauh di depan sana
Terhampar harapan dan tujuan hidup

Segala perbuatan dan usaha kulakukan
Bercucur keringat, menguras tenaga
Setiap jengkal yang kulalui
Memberikan makna yang cukup berharga

Oh. . .aku ragu apakah aku mampu
Mencapai titik akhir tujuanku
Setiap masalah datang menghadang
Kuhadapi dengan segenap jiwaku

Pedih, sakit, kurasakan
Menimbulkan luka sukma
Tetapi aku tidak peduli
Aku tetap teguh melangkah
Hingga kugapai cita-citaku
Rio Putra Vansidik S.
Masa Depan

Wahai pelajar
Anak-anak bangsa
Ingatlah  engkau mimpimu itu
Mimpi indahkah itu

Mimpi itu adalah masa depanmu
Mimpi  itu adalah kebahagiaanmu
Maukah kamu mewujudkannya?
Ataukah hanya melihat  di dalam tidurmu ?
Gapailah mimpi itu
Bangkitlah dari tempat tidurmu
Segera lihatdan wujudkan itu
Sebelum laut menenggelamkan mataharimu
Sumindak Roy Rafael Gultom
Masa Depan

Manusia seperti kita
Tak akan pernah melepas mimpinya
Karena bagi kita mimpi adalah sebuah taman indah
Tempat menanam benih harapan dan menempatkan cita-cita
Teman……
Jalan hidup memang selalu bersembunyi dibalik misteri
Dan tidak akan ada satupun diantara kita yang mengerti
Apa  yang akan disajikan hari esok dibalik kenyataan
Kesejatiankah atau keabadian
Ayolah teman…….
Kita berkeras dan bersiap
Menyongsong hari esok
Mencari akhir dari sebuah jalan
Demi cita cita
Karena aku yakin
Kebahagiaan sedang menunggumu
Yoshua Crisanto Valentino
Mimpi
Pagi itu
Beliau men gajar
Dengan suara lembut
Ditemani hujan yang mengalir deras
Ditambah cuaca dingin
Aaaahhh...
Tak kuasa aku menahan beratnya pelupuk mata

Tiba-tiba
Sampailah aku di satu gunung salju
Betapa senang hatiku meluncur di atas salju

Braaakkk...
Terjatuh aku dari seluncuranku
Ha ....ha...ha...
Terdengar  dari seantero kelas
Merah mukaku
Aaahhh.....
Mimpi oh... mimpi

Yoshua Hutagalung
Cindy Emil Simanjuntak
‘kosong…’

Aku bingung…
Kutatap lembaran dihadapanku
Putih bersih,tiada bernoda
Seakan memanggilku
Memaksaku mengisinya…
Kupaksa otakku…
Berpikirlah…pintaku…
Tapi tetap saja…
Saat kutatap lembaran itu…
Masih kosong tiada berubah…
Kutatap sekelilingku,mencoba menginspirasi diriku
Aku semakin bingung…
Kekosongan lembaranku menjalar ke otakku
Semakin kosong…
Kutatap lembaranku lagi
Tetap tak berubah…
Apa yang kau rasakan?
Kata kunci itu kembali menari-nari di otakku
Apa???
Kutanya diriku…tetap saja…
Lembaran itu masih kosong…
Waktu semakin sempit…
Aku semakin dipaksa  ‘tuk mengisi
Kekalutan meliputiku,penuh ruang kosong…
Mereka semakin cepat,semuanya mendesakku
Tapi tak dapat kutahan..
Aku semakin tertinggal…
Tak ada yang berubah
Penaku masih terdiam..
Lembaranku tak tersentuh…
Masih kosong…
Ini begitu menyulitkanku…
Seakan mengerti diriku
Dia pun terdiam..
Sendu..
Tak lagi memaksaku…
Aku terdiam…dalam kekosonganku…

Oleh. Cindy Simanjuntak
Kelas: XII IA1
Erika lusiani Sinaga
Realita

Kala itu gerimis
Genangi rerumputan yang kian menipis
Mengikis miriskeindahan
Ciptakan luka yang semakin mendalam

Ingin mata ini kupejam
Musnahkan memori tersisa
Tak ingin kudihantui bayang-bayang
Semenjak sang gelap datang

Sementara sinar temaram mulai menyusup
Hadirkan pahit  yang kembali mengusik
Hingga aku tergoda aku tuk kecap manisnya
Dan kini tersadar kuterpekur

Lalu kutengadahlangit yang kian gelap
Dan semilir angin berbisik lirih di telingaku
Tak cukup awan tebal penuhi cakrawala
Sang mentaripun meredup

Namun ia telah berjanji kepadaku
Akan muncul sang bulan tuk temani sepiku
Dan ada bintang-bintang tebarkan kedamaian


Kelamnya malam takkan usik estetika
Dinginya tak bisa bekukan hangatnya rasa
ia akan leburkan kerinduan akan logika
Bukan fatamorgana tetapi realita
 ERIKA SINAGA
Hendrik Lumbantoruan
Punggung Anak Bangsa

Jangan pejamkan matamu
Jangan kau tutup telingamu
Jangan kau seakan membisu
Jangan kau duduk diam dan lesu


Karena telapak kaki masih di tanah
Banyak mata yang masih basah
Banyak cacing perut yang ingin pindah
Dan raga kadang basah kadang gerah


Kawan, sekarang memang masih pagi
Namun sudah menjelang siang
Masih ada waktu untuk berlari
Mengejar mimpi yang menantang

Lawan pecundang bermulut manis namun sadis
Jangan biarkan ibu pertiwi menangis
Tanah air tidak boleh terkikis
Kan kupertahankan sampai darahku habis
Mader Hasugian
LINGKUNGAN ASRAMAKU
Tempatku asarama yayasan soposurung
Indah tampaknya di bawah gunung
Banyak siswa-siswi merenung
Menatap masa depan di langit ujung
Setiap hari kami senam pagi
Membangkitkan semangat jasmani
Bunga disekelilingku ditata rapi
Memberi gambaran hidup nanti
Kegiatan kami lewati dengan semanangat
Menghilangkan siswa-siswi dari pikiran jahat
Inilah lingkunganku yang tepat
Soposurung yang jaya dan penuh amanat
Oh asaramaku
Kan kukenang kau slalu

Nama; Mader Hasugian
Kelas;XII IA1
Riwan F.Bintang
Pengorbanan bunda

Ketika cahaya langit
Tertutup oleh awan…
Hati resah   ingat bunda…
Gelap akan hadir temaninya.
Terdengar olehku suara bisikan
Angin ribut sebagai tanda
Dan butir air berebut turun
Sedang kilat tertawa seakan penguasa..
Gemuruh membangunkan aku
Bayangan bunda hadir dalam benakku
Dimana dan apa yang bunda lakukan sekarang?
Detak jantung semakin berdetak cepat
Meski lapisan selimut menutupiku
Dingin masih menusuk hingga sumsum tulangku
Lalu bagaimana dengan bunda?
Diluar menjelajah dunia demi masa depanku
Hanya berlapiskan kain basah
berjalan dengan keringat bercampurkan hujan
bunda..pengorbananmu…
akan menjadi api dijiwaku..
Togu Manata Naipospos
MIMPI
Hari
Minggu
Bulan
Kulalui disini
Menggali sesuatu yang katanya ilmu
Datang pergi setiap hari
Diikuti mimpi-mimpi semu

Kulalui hari ini sama
Dengan acuh yang ada padamu
Dengan riang bersama dia
Tanpa ada yang sadar mimpimu

Kugali saja semua
Menunggu apa yang akan terjadi
Mimpi itu selalu saja melintasi jiwa
Menuggu raga mewujudkan mimpi

Bagiku ini adalah kewajiban
Yang memang harus aku hidupi
Ini adalah pengorbanan
Untuk mata air mimpi yang aku cari
David Fernando Napitupulu
Inilah Aku

Terkadang smua bagaikan tak terjadi
Terkadang rasa seperti ada
Dan terkadang rasa bagaikan tak ada
Aku tak dapat melampiaskan untaian kata-kata perihku
Aku tak percaya kau sadar akan senandungku ini
Bibirmu bilang kita satu jiwa
Tapi nyatanya apa???

Sakit di sanubariku
Perih sampai ke jiwaku
Membuat aku hanya terbungkam
Menahan sendiri sebagai tumbal
Sahabat....
Aku ingin semua rangkaian kata-kamu terjadi
Seperti apa yang telah terucap oleh bibir kita
Kita satu jiwa
Kita sati hati
Kita satu
Apakah kau sadar?
Tiap untaian kata dari kedua lembar bibirmu?
Jangan hanya pandai bertutur
Jangan lagi menganggapku mangsa bagimu...
Karena aku dan kau sama...
Kau tertawa saat aku jatuh
Kau terkadang tak sadar
Kau menghiraukan tiap sisi kehidupanku
Mungkin aku tak layak terseli diantara lembar hatimu
Mungkin aku tak cukup adanya
Tapi pernahkah kau berpikir sekilas akan kehidupanku?
Saat ini aku bagai sebatang kara tanpa kamu
Sahabatku...
Hari-hari berlari dan tak terhentikan
Kita akan berpisah tuk sementara
Ingatlah aku sebagai penyelip dalam lembar hatimu
Jangan pernah lupakan aku...
Sahabatku....
Fandi Aro Simanjuntak
Masih Pagi

Hari masih pagi
Hati terbangun raga tersentak
Otak bertolak ,jiwa  terbelalak
Kenapa?
Hari masih pagi
Tertegun dalam otak normalku
Hari yang lalu jahat darimu
Ragamu memanen di antara
Banyak yang menanam
Ragamu membuang diantara
Banyak yang menimba
Padaha Hari masih pagi
Tenggelam,
Tenggelamlah kamu jika tak sadar
Tenggelam dalam neraka bumi ini
Tenggelam dalam jahat hatimu
Di hari sore nantimu
Hari masih pagi
Kerahkan  jiwa ragamu
Singsingkan bajumu,raih bekalmu
Untuk sore dan malam hari nantimu
Karena hari masih pagi

Fandi aro
Ivani Juni Nainggolan
CINTA YANG TAK PERNAH HILANG

Bila langit kosong
Dan bumi tak bermakna
Hanya ada satu kasih yang tak hilang
Kasih seorang mama

Dikala lembing mendesing
Kau datang menjadi karang penjaga
Dikala jemari ini tak mampu bergeming
Ada kekuatan yang hadir dari genggam tanganmu
Tak pernah wajah ini kau biarkan murung
Selalu kau hadirkan kilau senyum diwajahmu

Mama...
Setiap warna nafasmu
Tak lupa kau bagikan untukku
Menjadi cermin hidupku
Agar aku bisa seperti mu

Terima kasih mama...
Untuk cinta yang tek pernah hilang
Untuk kasih yang selalu hadir
Tak cukup seribu bahasa
Untuk ucapkan rasa ini
Tapi akan kucoba menuliskan sesuatu dan berdoa untukmu




By : ivani nainggolan

Mey Merry Sidauruk
AKU INGIN KEMBALI

Di jalan sepi dia berjalan
Menelusuri setiap liku
Meraba – raba dindingnya di kegelapan
Mencari setitik cahaya

Telah lama ia tersesat
Karena dunia buatannya
Ia tutup matanya
Hidup dalam khayalannya

Ia tutup mulutnya
Hidup dalam bungkam
Ketika cahaya meninggalkannya
Khayalannya pun mengusirnya
Ia coba buka matanya
Namun matanya telah kaku
Ia coba berteriak
Namun ternyata ia bisu
Ia nyaris tergeletak
Tapi akhirnya dia bertelut
Di hatinya bergema
TUHAN aku ingin kembali

Karya :mey merry sidauruk



Rodyan Tambunsaribu
Indahnya Persahabatan

Tiada mutiara sebening cinta..
Tiada sutra sehalus kasih sayang..
Tiada embun sesuci ketulu hati..
Dan tiada hubungan seindah persahabatan..

Sahabat bukan

MATEMATIKA yang dapat dihitung nilainya..
EKONOMI yang mengharapkan materi..
PPKN yang dituntut oleh undang-undang..

Tetapi

Sahabat adalah SEJARAH yang dapat dikenang sepanjang masa.
Triasni Marcarey Lira Sibarani
BUNDA
Bola matanya tidak bersinar
Tidak juga berpendar ke angan
Namun saat angin menghantar
Tak gentar  semua tenang
Saat  semuanya terlihat samar
Segala angan terlantar di lembah
Darah mengalir deras
Sekejap sejuk air menderu
Saat jantung berdetak kencang
Benak ini terlihat ragu
Rentangan tangan
Mampu menelan remuknya angan
Saat angin menghantar api
Segalanya terdengar sunyi
Lubuk hati terdalam
Meredam tanpa ke lembah
Bahagiaku tiada tara
Mendapat anugerah terindah
Yang menatap segala rasa
Hingga angan berhenti bernafas.......

TRIASNI SIBARANI