Aldon

Samosir

Aldon Samosir

Guru dari Kampoeng

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Selasa, 23 Oktober 2018

Jumpa Pers Perubahan SNMPTN dan SBMPTN 2019

Perubahan SNMPTN dan SBMPTN 2019 telah diumumkanganti setip Menteri Kemristekdikti pada tanggal 22 Oktober 2019. Perubahan dimulai dari perubahan kuota. Pada tahun 2019, kuota mahasiswa PTN yang tertampung pada PTN melalui jalur SNMPTN minimal 20%, SBMPTN Maksimal 40% dan jalur Mandiri Maksimal 20%. Perubahan ini memperlihatkan penurunan kuota kursi melalui SNMPTN yang tahun 208 minimal 30%. Peningkatan kuota bersumber dari SBMPTN melalui ujian tulis berbasis komputer.
Selain perubahan kuota, proses seleksi juga mengalami perubahan. Proses seleksi akan dilakukan beberapa kali, dan setiap peserta berhak mengikutinya sebank 2 kali. Setelah selesai ujian, peserta akan mendapatkan hasil ujian, dan hasil ujian itulah modal untuk mendaftar pada PTN yang diinginkan.
Disamping perubahan tersebut di atas, panitia SBMPTN juga mengalami perubahan. Pada tahun sebelumnya sistem adhoc, berganti setiap tahun, namun sekarang penyelenggara menjadi permanen dengan

Rabu, 16 Mei 2018

Aktualisasi Kearifan Lokal “Anakkonki do Hamoraon “ dalam Penyelenggaraan Pendidikan di Era Kekinian

Anakkonki do hamoraon di ahu” salah satu prinsip masyarakat suku Batak dalam mendidik dan membesarkan anak. “Anakkonki do hamoraon di ahu” memiliki pengertian anak adalah kekayaanku. Anak merupakan sumber kebahagiaan dan kekayaan. Kebahagiaan dan kesuksesan orang tua dalam hidupnya, tidak diukur dari banyaknya harta yang dimiliki, melainkan bagaimana tingkat keberhasilannya dalam membesarkan anak terutama keberhasilan dalam pendidikan anak.
Nilai kearifan lokal  anakkon ki do hamoraon di ahu dipandang sebagai bentuk kerja keras orangtua untuk mengutamakan pendidikan anak-anaknya dari kebutuhan lainnya. Nilai ini mengandung sikap kebanggaan bagi orangtua bila anak-anaknya sukses dan berhasil. Semakin anaknya berhasil, maka orangtua dianggap akan semakin kaya.
Pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana aktualisasi prinsip kearifan lokal anakkon ki do hamoraon di ahu di era kekinian? Perkembangan zaman, ilmu pengetahuan dan telah menimbulkan banyak perubahan dalam pola hidup masyarakat. Salah satu yang berdampak serius dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut adalah pendidikan.  Saat ini, orang tua  tidak lagi sekadar bercita-cita dan berusaha memenuhi kebutuhan pendidikan anak. Salah satu yang harus dilakukan orang tua adalah pengawasan melekat pada anak agar terhindar dari berbagai dampak negative perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Mengingat pentingnya peranan keluarga dalam usaha pencapaian tujuan pendidikan, MenteriPendidikan dan Kebudayaan RI pada tahun 2017, menerbitkan Permendikbud Nomor 30 Tahun 2017, tentang Pelibatan Keluarga dalam penyelenggaraan pendidikan. Pelibatan keluarga tersebut  merupakan proses dan/atau cara keluarga untuk berperan serta dalam penyelenggaraan pendidikan  guna mencapai tujuan pendidikan nasional.
Peran keluarga diyakini sangat penting karena keluarga adalah kelompok sosial yang pertama dalam kehidupan seseorang. Keluarga tempat belajar pertama dan tempat menyatakan diri pertama sebagai makhluk sosial. Dalam keluarga terdapat orang tua yang menjadi pendidik pertama dan utama bagi anak-anak. Keberadaan orangtua sebagai pendidik pertama dan utama  sangat berpengaruh bagi perkembangan jasmani dan spiritual anak.
 Sering dengan upaya pemerintah untuk melibatkan keluarga dalam penyelenggaraan pendidikan, prinsip kearifan lokal Anakkon hi do hamoraon di ahu  bisa dijadikan dasar agar para orang tua berperan aktif salam setiap usaha penyelenggaraan pendidikan anak-anaknya, di rumah, di sekolah, dan di masyarakat.  Melalui prinsip kearifan lokal anakkon ki do hamoraon di ahu,  peran aktif keluarga dalam penyelenggaraan pendidikan anaknya dapat dijadikan model dalam bentuk pelibatan keluarga. Memberdayakan kearifan lokal dalam upaya pelibatan keluarga dalam pelaksanaan pendidikan akan sangat penting .
Kearifan lokal prinsip anakkon ki do hamoraon di ahu sangat relevan dengan Tujuan Pelibatan Keluarga dalam Penyelenggaraan Pendidikan sebagaimana pada bab 2 Permendikbud Nomor 30 tahun 2017 yakni :  
a.  meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab bersama antara Satuan Pendidikan, Keluarga, dan Masyarakat terhadap Penyelenggaraan Pendidikan;
b.      mendorong Penguatan Pendidikan Karakter Anak;
c.       meningkatkan kepedulian Keluarga terhadap pendidikan Anak;
d.      membangun sinergitas antara Satuan Pendidikan, Keluarga, dan Masyarakat; dan
e.       mewujudkan lingkungan Satuan Pendidikan yang aman, nyaman, dan menyenangkan.
Bentuk Pelibatan Keluarga pada Satuan Pendidikan antara lain
a.       menghadiri pertemuan yang diselenggarakan oleh Satuan Pendidikan;
b.       mengikuti kelas Orang Tua/Wali;
c.        menjadi narasumber dalam kegiatan di Satuan Pendidikan;
d.      berperan aktif dalam kegiatan pentas kelas akhir tahun pembelajaran;
e.       berpartisipasi dalam kegiatan kokurikuler, ekstrakurikuler, dan kegiatan lain untuk pengembangan diri Anak;
f.         bersedia menjadi aggota Komite Sekolah;
g.      berperan aktif dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh Komite Sekolah;
h.      menjadi anggota tim pencegahan kekerasan di Satuan Pendidikan
i.        berperan aktif dalam kegiatan pencegahan pornografi, pornoaksi, dan penyalahgunaan narkoba, psikotropika, dan zat adiktif lainnya (NAPZA); dan
j.         memfasilitasi dan/atau berperan dalam kegiatan Penguatan Pendidikan Karakter Anak di Satuan Pendidikan.
SMA Negeri 2 Balige  melaksanakan program pendidikan keluarga sejak Tahun 2015. Sebagai lembaga pendidikan formal yang melaksanakan program bimbingan, pengajaran, dan latihan, SMAN 2 Balige telah banyak melibatkan orang tua dalam setiap kegiatan di sekolah. Pelibatan orang tua ini diyakini sangat berhasil dengan meanfaatkan Kearifan lokal prinsip anakkon ki do hamoraon di ahu.
Sekolah telah mampu menyelaraskan tindakan program sekolah dengan program keluarga sehingga saling mendukung. Orang tua  dan sekolah sudah memiliki perencanaan masing-masing. Perencanaan diwujudkan dengan berbagai kegiatan yang melibatkan orang tua dan sekolah. Komunikasi orang tua dengan SMAN 2 Balige dilakukan secara langsung atau tatap muka maupun komunikasi melalui alat komunikasi sosial yang tren saat ini, seperti whatshap, facebook, twitter, pesan singkat dan lain-lain. Pada akhirnya masing-masing keluarga dan sekolah dapat memetik manfaat dari komunikasi yang dibangun.
Manfaat pelinatan keluarga itu antara lain;
1.      Orang tua lebih memahami  program sekolah
2.      orang tua dapat menyelaraskan kegiatan anak di rumah
3.      orang tua dapat memberikan masukan untuk kemajuan sekolah
4.       orang orang tua dapat mengikuti kemajuan belajar anak memberikan dukungan untuk kewajiban anak
5.      orang tua bisa membantu mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi sekolah
#sahabat Keluarga


Selasa, 27 Maret 2018

Mari menulis Buku

Berangkat dari keinginan berbagi pengalaman dengan banyak orang melalui buku, meski harus merogoh saku tidaklah masalah.  Pelatihan menulis buku dilaksanakan tanggal 16 s.d. 17 Pebruari 2018 di Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara. Penyelenggaranya mediaguru.id Merasa bersyukur kepada  mediaguru.id sebagai penyelenggara. 

Senin, 26 Maret 2018

Tata Tertib dan tata Krama di Sekolah tidak bisa Diabaikan



Tata tertib dan tata Krama  sekolah adalah kumpulan aturan yang dibuat secara tertulis dan mengikat bagi seluruh warga sekolah. Tata tertib sekolah merupakan satu kesatuan sebagai aturan yang berlaku di lingkungan sekolah agar proses pendidikan bisa berjalan dengan efektif dan efisien.

Tata Tertib dan Tata Krama peserta didik, tenaga pendidik dan tenaga kependidikan disusun secara operasional untuk mengatur tingkah laku dan sikap hidup warga sekolah. Dalam Tata Tertib dan Tata Krama biasanya memuat beberapa hal, antara lain hal-hal yang diharuskan atau diwajibkan, hal-hal yang dianjurkan, hal yang tak boleh dilakukan atau larangan dan sanksi bagi pelanggar

Untuk mewujudkan sekolah yang berbudaya, aturan tata tertib dan tata krama bagi warga sekolah sangatlah penting.  Beberapa hal yang dianggap sepele, namun sangat menentukan dalam menciptakan sekolah yang berbudaya atau berkarakter, yakni :
1. Ketepatan  Waktu
Salah satu hal yang dianggap sepele oleh kebanyakan masyarakat di Indonesia adalah urusan “ngaret”. Sudah menjadi rahasia umum bahwa terlambat atau tidak tepat waktu merupakan hal yang biasa sekali terjadi dalam kehidupan di sekitar kita. Alasannya bervariasi, dari mulai macet,terlambat bangun dan lainnya. Tepat waktu merupakan kebiasaan kecil yang memiliki pengaruh cukup besar dalam hidup kita apalagi dalam urusan persekolahan.
Tepat waktu melatih diri untuk disiplin dan menjadikan kita orang yang dapat dipercaya. Orang yang tepat waktu ialah orang yang dapat mendisiplinkan dirinya sendiri karena mempunyai komitmen yang kuat. Sifat disiplin inilah yang akan membuat kita dipercaya nantinya.

2. Seragam dan Kerapian Berpakaian
Setiap sekolah memiliki beberapa seragam yang berbeda. Peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan nomor 45 Tahun 2014  mengatur tentang seragam sekolah dapat dijadikan sekolah sebagai acuan menjalankan kedisiplinan berpakain. Cara berpakaian merupakan gambaran kepribadian. 
sangat penting memibangkitkan kembali kedisiplinan dalam berpakaian. Selain itu, kebersihan dan kerapihan berpakaian juga sangat menentukan. Tidak dapat dibantah bahwa kerapihan berpakaian merupakan penentu tingkat kepercayaan. Pakaian yang rapi itu tidak harus pakaian baru dan berbahan mahal. Pakaian lama dan pakaian bahan sederhana yang sesuai aturan, tetapi bersih dan rapilah yang menentukan penampilan warga sekolah yang berbudaya.

3. Menjaga Kebersihan Sekolah

Menjaga kebersihan sekolah adalah kewajiban yang diatur dalam peraturan atau tata tertib sekolah. Dengan sekolah yang bersih,warga sekolah  akan merasa nyaman berada di sekolah.  Selain itu, sengan sekolah yang bersih dapat  mendorong semangat belajar dan bekerja. Demikianlah juga dengan lingkungan kelas dan lingkungan sekolah. Kebersihan lingkungan sekolah adalah cermin keunggulan sekolah yang akan berdampak dan berpengaruh besar bagi warga sekolah. Jadi, untuk menjaga nama baik sekolah, setiap warga sekolah harus menjaga kebersihan dan kenyamanan di sekolah serta keamanan di sekolah.

4. Menjaga Nama Baik Sekolah

Untuk menjaga nama baik ini, warga sekolah, mulai dari pendidik, tenaga kependidikan, bahkan alumni dan komite sekolah harus bersikap baik dan sopan di mana saja.
Masih banyak lagi hal-hal yang harus diperhatikan selain 4 butir tersebut dia atas. Namun, dengan hal sepele ini, percayalah budaya dan karakter sekolah akan lebih baik.  Satu hal yang harus dilngat, bahwa sebaik apa pun peraturan, jikalau peraturan tersebut tidak dilaksanakan dan ditegakkan dengan kesadaran, tidaklah berarti.  
Tata Tertib dan Tata Krama dibentuk disekolah agar warganya berdisiplin.  Disiplin adalah suatu sikap yang harus dimiliki semua orang jika ingin menggapai kesuksesan dalam kehidupan. Dengan memiliki sikap disiplin, tidak akan ada banyak orang yang akan meremehkanmu karena segala pekerjaan yang kamu lakukan tertata dengan baik. Tidak hanya di dsekolah, disiplin juga perluditerapkan di segala aspek kehidupan. Disiplin dimulai dari penguasaan isi pikiran dan lama-lama akan menjadi sesuatu kebiasaan yang baik dan berpengaruh dengan kehidupan.


Kamis, 08 Februari 2018

Saatnya Berbagai Pengalaman Melalui Buku

Sore ini saya ditelepon seorang teman yang aku kenal sekitar 15 tahun yang lalu.  Hampir aku tidak mengingatnya. Dulu aku mengenalnya saat  Beliau masih seorang penulis pemula dengan karya-karya kecil sama halnya dengan saya. Tapi ternyata sekarang, namanya sudah begitu besar. Sudah menulis buku sebanyak 15 judul yang terdiri dari buku fiksi dan nonfiksi. Wah... ternyata aku sudah ketinggalan jauh dibanding dengannya.
Satu hal yang menarik dari percakapan kami hari ini bahwa dia mengajak saya  mengembangkan bakat menulis dengan menulis buku. “tidak zamannya lagi kita berkutat hanya di cerpen dan tulisan pendek-pendek Pak “ katanya meyakinkanku. Beliau berjanji akan membantu dan memfasilitasi saya untuk menerbitkan buku-buku yang saya tulis.
Mendengar itu, Tiba-tiba saja semangat menulis muncul dalam pikiranku. Paling tidak mulai terpikirkan.  Keiasaan-kebiasaan dahulu muncul dalam pikiranku. Bagaimana dulu tulisan-tulisanku ditolak sampai diberi imbalan oleh media massa. Bagaimana tulisan-tulisan yang awalnya tak bermakna bisa memenangkan beberapa lomba menulis. Semua akan bisa terjadi jika ada kemauan dan waktu memulai sampai mengakhiri.
Setelah 14 tahun terninabobokan dengan rutinitas yang kadang disebut orang pengabdian, Kini keinginan menulis itu kembali bergaung. Apa yang akan saya Tulis? “Tulislah yang dekat denganmu Don!” kata si kawan ketika aku bertanya bodoh sama beliau.
“Pengalaman sebagai guru selama 20 tahun sudah cukup banyak untuk ditulis!” katanya. Secepatnya aku membenarkan ucapannya. Memang,  pengalaman sebagai guru, sebagai orang tua, sebagai warga negara Indoneso menjadi modal yang sangat baik untuk berbagi pengalaman kepada semua orang. Apalagi belakanagan ini saya memiliki catatan harian yang sudah ratusan halaman,  itu tentu bisa dijadikan sebagai modal dasar sekaligus fakta empiris dalam tulisan. Pengalaman-pengalaman inipun harus dibagikan kepada orang lain.
Tekad untuk menulis buku sudah final. Janji sudah diucap. Sekarang saatnya mulai lagi berlatih mengasa potensi yang ada. Memberdayakan segala kemampuan yang ada. Menyiapkan kertas-kertas kosong untuk dipenuhi dengan huruf, kata, dan kalimat yang akan sering dicoret.

Sabtu, 03 Februari 2018

Sulitnya Melindungi Guru

Peristiwa meninggalnya Bapak Ahmad Budi Cahyono, guru SMAN 1 Torjun merupakan peristiwa yang sangat menyedihkan bagi profesi guru. Indikasi bahwa guru terancam dalam melaksanakan tugasnya. Saat guru sudah  terancam melaksanakan tugasnya, rasa peduli terancam pudar. Jika rasa peduli guru pudar, pendidikan kita berada dalam ancaman serius.
Pada tahun 2017 yang lalu Mendikbud baru saja mengeluarkan sebuah aturan perlindungan guru, yakni permendikbud nomor 10 tahun 2017. Hal yang mendasari karena maraknya kriminalisasi terhadap guru pada saat melaksanakan tugasnya. Dengan permendikbud ini, guru bisa terlindungi melaksanakan tugasnya. Lalu bagaimana fungsi aturan itu  bila nyawa guru sudah melayang seperti hal yang dialami Bapak Ahmada Budi Cahyono?
Apa yang dialami  Bapak Ahmad Budi Cahyono, Guru  mata pelajaran seni rupa di SMA Negeri 1 Torjun,  Sampang Madura,  peristiwa ironis yang tak pernah terbayangkan sebelumnya.  Bapak Guru ini telah gugur akibat dianiaya oleh siswanya. Lalu apa yang dia dapatkan? Sebagai guru honorer  hampir dipastikan pendapatannya pas-pasan saja. Pendapatan yang pasa-pasan dengan resiko nyawa melayang, adalah sebuah pengorbanan yang tidak bisa dibandingkan dengan siapappun di negeri ini.
Bila kita cari informasi dari berbagai sumber, Bapak Guru Budi adalah guru yang baik dan memiliki sejumlah talenta seni. Kamis kemarin tanggal 1 pebruari 2018, ia mengajar di kelas XI. Pelajaran menggambar tengah dilakukan. Ada siswa yang  tak peduli, ia terus mengganggu teman-temannya,  bahkan kemudian bisa tidur seenaknya dalam kelas. Guru tak lagi dihargai. Bapak guru menegur kemudian menghukumnya, Siswa yang ditegur dan dihukum bukan jera melainkan merangsek Gurunya, memukuli kepala gurunya sendiri.  Akan terus ia pukuli jika teman-temannya tak melerai.
Tak sampai di situ, pulang sekolah, siswa yang dia didik dengan kasih sayang  itu,  menunggu bapak guru Budi dan kembali menganiaya.
Setiba di rumah,  Bapak Ahmad Budi Cahyono merasakan sakit kepalanya, makin menjadi.  Tak sadarkan diri kemudian. Keluarga membawanya ke RS Dr Sutomo, Surabaya. kemudian Bapak Ahmad Budi Cahyono berpulang. Diagnosis dokter mati batang otak.
Mengapa peristiwa ini bisa terjadi? Mungkinkah ini bias dari kekarasan, kebebasan, kesenangan menyebar hoax, perilaku suka fitnah, sifat egois, sifat serakah yang selama ini dipertontonkan para orang dewasa kepada anak-anak? Siapa yang salah? 

Kamis, 25 Januari 2018

VHD Simulasi ke-2 UNBK 2018

Simulasi ke-2 UNBK sudah dekat. Sudah bisakah mendownload VHD?
VHD simulasi ke-2 UNBK 2018 telah dishare pada laman Puspendik. Namun, masih sulit bahkan selalu gagal me-download. Mungkin hal ini disebabkan banyaknya  pengunjung bertujuan  mendownload VHD simulasi ke-2 UNBK 2018. Maklum baru hari ini dipublish.   Bagi Bapak dan Ibu yang kesulitan men-download-nya, silakan kunjugi Google Drive UNBK SMAN 2 Balige. Teknisi SMAN 2 Balige telah men-share  vhd tersebut.  Silakan download di   VHD UNBK SMAN 2 Balige  Mudah-mudahan bermanfaat dan bisa membantu. Setelah di-download silakan instal aplikasi tersebut pada server dengan langkah-langkah yang benar.