Kamis, 26 Januari 2023

Tahap perkembangan psikososial Erik Erikson


Tahap perkembangan psikososial Erik Erikson Erik Erikson adalah psikolog yang meyakini bahwa kepribadian seseorang itu tumbuh dalam rangkaian tahapan (8 tahapan). Tiap tahapan menggambarkan dampak dari pengalaman sosial pada mereka. Hingga kini, teori psikososial ini masih menjadi pegangan dalam teori perkembangan. Untuk keperluan program Guru Penggerak ini, akan dibahas 6 tahapan saja, pada periode usia 0-40 tahun. Gambar 8. Tahap perkembangan psikososial Erikson (sumber: helenagrasha) 
1. Tahap 1 (Usia 0-1,5 tahun
Pada tahap ini, anak menumbuhkan harapan dan mengembangkan rasa percaya saat orangtua (pengasuh/lingkungan sosial) menyediakan kasih sayang, kelembutan, dan kepedulian. Dan kurangnya itu semua membuat anak mengembangkan ketidakpercayaan. 
2. Tahap 2 (Usia 1,5-3 tahun) 
Tahap ini adalah tahap usia dini dimana anak menumbuhkan tekad dan kehendak mereka hanya jika orangtua (pengasuh/lingkungan sosial) menyediakan kesempatan bagi mereka untuk mengembangkan kontrol diri serta kemandirian. Jika tidak maka yang tumbuh adalah keraguan dan rasa rendah diri. 
3. Tahap 3 (Usia 3-5 tahun) 
Tahapan usia ini adalah masa awal anak bersekolah. Anak mulai mengeksplorasi maksud dan tujuan-tujuan dalam kehidupan/lingkungan mereka. Orangtua (pengasuh/lingkungan sosial) pada tahap ini perlu membuka banyak kesempatan pada anak untuk mengambil inisiatif. Jika tidak demikian atau respon yang diberikan orangtua (pengasuh/lingkungan sosial) atas laku anak tidak hati-hati maka yang tumbuh pada anak adalah rasa bersalah. 
4. Tahap 4 (Usia 5-12 tahun) 
Pada periode ini anak menumbuhkan rasa kompeten atau kebanggaan atas pencapaian dan kemampuan mereka. Untuk itu, orangtua (pengasuh/lingkungan sosial) mereka harus menyediakan pengalaman bagi anak untuk menumbuhkembangkan produktivitas mereka dalam belajar. Jika tidak, dalam diri mereka akan tumbuh rasa inferior, merasa kecil dan tidak berarti. 
5. Tahap 5 (Usia 12-18 tahun) 
Periode ini terjadi pada masa remaja. Karakteristik anak pada usia ini adalah labil dan galau, karena mereka memang sedang mencari dan mencoba-coba untuk menebalkan identitas diri mereka. Pengalaman ini akan mempengaruhi perilaku mereka di masa-masa berikutnya. Mereka mencari pegangan untuk menambatkan loyalitas mereka. Maka orangtua (pengasuh/lingkungan sosial) perlu menuntun proses penguatan identitas agar mereka tidak mengalami kebingungan peran. 
6. Tahap 6 (Usia 18-40 tahun) 
Di periode usia ini, seseorang mulai mengeksplorasi hubungan relasi yang sifatnya pribadi. Ini adalah masa dewasa muda dimana mereka mulai mencari dan mendalami perasaan cinta. Seseorang di tahap ini mulai membangun rasa dan kedekatan intim dengan orang lain dan keluarga. Jika kesempatan untuk menumbuhkan itu semua tidak tersedia untuknya, maka akan berujung pada lemahnya dukungan sosial bagi dirinya. Dirinya merasa terisolasi dari lingkungan sosialnya. 
[sumber: https://www.verywellmind.com/

0 comments: